Urusan Perpustakaan

4.26. Urusan Perpustakaan

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perpustakaan adalah sebagai berikut: Tingkat Pembinaan Teknis kelembagaan semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebesar 16.071 unit, sedangkan jumlah eksemplar koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 9.321 eksemplar.

Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan ini dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (BAPUSIPDA) Provinsi Jawa Barat melalui 7 kegiatan dengan total anggaran Rp 4.270.292.200,00- dan realisasi anggaran Rp. 4.205.347.937,00- atau 98,48%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengadaan Bahan Perpustakaan Bapusipda Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 840.101.000 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 833.385.251 atau setara dengan (99.20 %) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pengadaan bahan perpustakaan (buku non buku) Bapusipda sebanyak 21 subjek bahan perpustakaan untuk Bapusipda, terbitan literature sekunder sebanyak 6 terbitan literatur sekunder, workshop pengolahan bahan perpustakaan sebanyak 1 kali.

2. Kegiatan Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Khasanah Budaya Jawa Barat serta Implementasi UU No. 4 Tahun 1990

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 784,957,350 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 778.677.021 atau setara dengan (99.20%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah tersedianya pengadaan koleksi pojok Jawa Barat sebanyak 10 subjek dan 200 judul koleksi digital pojok Jawa Barat, Pameran Koleksi Pojok Jawa Barat dan buku langka sebanyak 3 kali, Layanan koleksi deposit hari sabtu sebanyak 48 kali, Gerakan ngamumule terbitan tentang Jawa Barat dan buku langka sebanyak 1 kali, terlaksananya workshop peningkatan layanan pojok kreativitas urang Jawa Barat sebanyak 4 kali.

3. Kegiatan Pengadaan Bahan Perpustakaan Bagi Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 475,000,000 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.455.696.351 atau setara dengan (95.94%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terlaksananya pengadaan bahan perpustakaan bagi perpustakaan masyarakat sebanyak 108 judul dan 217 eksemplar.

4. Kegiatan Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia di Bidang Perpustakaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 561.417.500 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.557.236.300 atau setara dengan (99.26%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terlaksananya bintek pengelolaan perpustakaan sebanyak 78 peserta, pembuatan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) sebanyak 1.260 perpustakaan, Fasilitas pengembangan perpustakaan sebanyak 150 orang. Outcome kegiatan adalah terbinanya perpustakaan dan SDM pengelola perpustakaan yang memenuhi standard nasional perpustakaan.

5. Kegiatan Peningkatan Layanan Otomasi Perpustakaan Bapusipda Jabar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 995.000.000 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.975.857.189 atau setara dengan (98.08%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah pelayanan perpustakaan pada hari Sabtu sebanyak 45 kali, layanan perpustakaan lesehan sebanyak 45 kali, Lembur setiap hari senin sd jumat sebanyak 47 kali, layanan perpustakaan keliling sebanyak 15 kali, workshop berbasis bahan perpustakaan sebanyak 1 kegiatan, Pameran di Kota Bandung sebanyak 4 kali.

6. Kegiatan Membina Budaya Baca dan Memberdayakan Perpustakaan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 518,816,250 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 510.912.450. atau setara dengan (98.48%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terselenggaranya kegiatan workshop perpustakaan sebanyak 200 orang, penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan bacaan di 35 PAUD Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 518,816,250 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 510.912.450. atau setara dengan (98.48%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terselenggaranya kegiatan workshop perpustakaan sebanyak 200 orang, penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan bacaan di 35 PAUD

kegiatan adalah terlaksananya kegiatan penelusuran babad padjadjaran sebanyak 1 kegiatan.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Belum optimalnya pengadaan buku koleksi perpustakaan bertaraf internasional

parameter ( Library of Congress ; 2011) s ebanyak 4 juta judul buku. (2) Implementasi UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam belum optimal. (3) Belum optimalnya penumbuhan minat baca untuk usia dini. (4) Belum optimalnya pembudayaan kegemaran membaca masyarakat. Belum

optimalnya layanan perpustakaan berdasarkan e-library, solusinya meningkatkan Sustainability (daya dukung) perangkat sistem e-library .

2. Solusi

(1) Solusinya menindaklanjuti dalam kegiatan pengadaan bahan perpustakaan secara bertahap. (2) Solusinya meningkatkan sosialisasi UU Nomor 4 Tahun 1990 tersebut dan meningkatkan pengadaan koleksi Jawa Barat. (3) solusinya meningkatkan pembinaan dan pengembangan membaca bagi kelompok PAUD. (4) Solusinya pembudayaan kegemaran membaca masyarakat dilakukan secara terpadu, terstruktur dan masif melalui jalur informal (keluarga) untuk anak usia dini, formal (satuan pendidikan) untuk siswa pelajar dan non formal (masyarakat) untuk masyarakat luas.