Urusan Kebudayaan

4.23. Urusan Kebudayaan

1) Program Pengembangan Nilai Budaya

Program Pengembangan Nilai Budaya memiliki indikator pengelolaan bahasa, sastra dan aksara daerah, pengusulan HKI warisan budaya tak benda dan terbangunnya pusat seni dan budaya dengan capaian 1 buah. Pada tahun 2015 program ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat melalui

45 (empat puluh lima) kegiatan dengan total anggaran Rp. 31.663.576.475,00- dan realisasi anggaran Rp. 23.083.435.589,00- atau 72,90 %.

a. Pelaksanaan Program

1. Pelestarian Permuseuman dan Kepurbakalaan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.125.700.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp 780,800.000,00 atau 69,36%. Output kegiatan adalah 1) Pengajuan dan Penetapan Cagar Budaya tingkat Provinsi, usulan penetapan cagar budaya Jawa Barat tingkat provinsi sebanyak 5 (lima) objek tinggalan budaya, yaitu: (a) Keraton Kasepuhan, (b) Keraton Kanoman, (c) Keraton Kacirebonan yang terdapat di Kota Cirebon dan (d) Gedung Merdeka di Kota Bandung, (e) Gedung Observatorium Bosscha Kab. Bandung Barat; 2) Pembinaan Pengelolaan Tenaga Museum Tingkat Jawa Barat, belum seluruhnya terakomodir tenaga pengelolan museum di Jawa Barat mendapat pembinaan, pada Tahun 2015 peserta yang ikut pembinaan 70 orang dari berbagai museum yang membidangi kebudayaan di kabupaten/kota di Jawa Barat yang terdapat museum dan pemerhati museum di Jawa Barat; 3) Penyusunan Profil Mesjid Kuno Jawa Barat, di Jawa Barat, khususnya kabupaten/kota Cirebon Masjid kuno yang terdata ada 36 objek dan yang masih layak dikatakan Masjid Kuno hanya 16 masjid dan yang lainnya sudah mengalami renovasi ada yang masih tersisa kekunoaanya dan ada juga yang besar-besaran yang dirubah dengan modern; 4) Fasilitasi Penetapan RAPEREDA tentang Kebudayaan, Fasilitasi penyusunan Pergub bidang

Kebudayaan tidak dilaksanakan berdasarkan hasil konsultasi dengan konsultan hukum bahwa perda bidang kebudayaan no. 14, 15, 16 tahun 2014 belum berumur 2 tahun sehingga belum dapat dibuat pergub. Sebaiknya perda tersebut dihapus karena antara nama perda dengan isi perdanya banyak yang tidak sesuai lagi, seperti di judul masih menggunan Kepurbakalaan sedangkan di isi perda menggunakan Cagar Budaya sudah mengacu kepada Undang-undang No.

11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Juga Judul perda masih menggunakan Nilai tradisional sedangkan di dalam isi Perda sudang menggunakan Nilai Budaya. Sehingga Konsultan hukum tidak menyanggupi untuk membuat pergub bidang kebudayaan 5) Fasilitasi Penanagan Situs Gunung Padang Kab. Cianjur, terfasilitasinya penanganan situs Gunung Padang Kab. Cianjur melalui dialog Lacak Artepak Kawasan Situs Gunung Padang yang dilaksanakan TTRM. Dan terfasilitasi rapat koordinasi dalam membahas pembagian lokasi pembebasan tanah oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten Cianjur Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pelestarian budaya daerah.

2. Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.306.250.000 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp1.272.084.500,00 atau 97,74%. Output kegiatan adalah

1) Lomba Presenter Bahasa Sunda; 2) Sosialisasi Aksara Sunda; 3) Pendokumentasian Sastra Lisan; 4) Workshop Bahasa dan Sastra Daerah; 5) Temu Sastra Daerah Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah.

3. Pelestarian Kesejarahan dan Nilai Tradisi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.689.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp1.219.525.000,00 atau 72,20%. Output kegiatan adalah

1) Pengusulan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Jawa Barat; 2) Pendokumentasian Kebudayaan Jawa Barat; 3) Festival Kaulinan Urang Lembur;

4) Pembinaan Kesejarahan dan Nilai Kejuangan di Kalngan generasi Muda; 5) Fasilitasi Konferensi Asia Afrika ke 60 Outcome terlaksananya dan terpublikaisnya peninggalan kepurbakalaan, dan nilai tradisi di Jawa Barat.

4. Gotrasawala Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 7.575.000.000 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar

Rp6.825.685.500,00 atau 90,11%. Output

kegiatan adalah seminar budaya,

Pameran Ikon Budaya Daerah, Pergelaran Seni Budaya dalam Gotrasawala Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pelestarian seni dan budaya daerah.

5. Persiapan Bidang Upacara Dalam Rangka Pembukaan dan Penutupan PON XIX Tahun 2016 , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4.143.750.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp 00 atau 0,00%. ( Kegiatan di pindahkan ke BP PON sebagai anggaran belanja tidak langsung

(BTL) ) Output

kegiatan adalah Persiapan Bidang Upacara Dalam Rangka Pembukaan dan Penutupan PON XIX Tahun 2016, opening dan closing serta PERPANAS, penerimaan kontingen PON dan PERPANAS, Pengibaran bendera api PON dan PERPANAS, bendera logo provinsi di dua tempat kegiatan dan pergelaran seni di hotel atlet menginap outcome terpenuhinya gambaran terhadap panitia teknis untuk melaksanakan kegiatan Bidang Upacara dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

6. Penataan Data dan Informasi Koleksi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 261.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp249.288.500,00 atau 95,42%. Output

kegiatan adalah Penataan Data dan Informasi Koleksi Museum Outcome terinformasikannya naskah tinggalan budaya Jawa Barat untuk penelitian dan pengembangan budaya daerah.

7. Transliterasi, Alih Media, Penyalinan dan Bedah Naskah Koleksi Museum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 340.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan

IV (Bulan Desember) sebesar Rp300.671.000,00 atau 88,37%. Output kegiatan adalah Transliterasi, Alih Media, Penyalinan dan Bedah Naskah Koleksi Museum Outcome terinformasikannya naskah tinggalan budaya Jawa Barat untuk penelitian dan pengembangan budaya daerah.

8. Konservasi dan Restorasi Koleksi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 339.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp331.174.000,00 atau 97,62%. Output

kegiatan adalah Konservasi dan Restorasi Koleksi Museum Outcome terinformasikannya naskah tinggalan budaya Jawa Barat untuk penelitian dan pengembanganbudaya daerah.

9. Pengadaan Koleksi Museum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 194.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp179.810.000,00 atau 92,69%. Output

kegiatan adalah Pengadaan

Koleksi Museum Outcome

meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

10. Pameran Khusus, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 306.320.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp297.505.000,00

atau 97,12%. Output

kegiatan adalah Pameran Khusus Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

11. Pameran Bersama Museum di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 465.310.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp441,893,500,00 atau 94,97%. Output

kegiatan adalah Pameran Bersama Museum di Jawa Barat Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

12. Promosi Museum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 607.750.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp531.429.000,00

atau 87,44%. Output

kegiatan adalah Promosi Museum Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

13. Pameran Nasional Kain Koleksi Museum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 96.197.500,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp89.477.000,00 atau 93,01%. Output kegiatan adalah Pameran Nasional Kain

Koleksi Museum Outcome

meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

14. Pameran Nasional Keragaman Alat Musik Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 184.070.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp160.246.000,00 atau 87,06%. Output

kegiatan adalah Pameran Nasional Keragaman Alat Musik Nusantara Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

15. Pameran Regional Kepurbakalaan dan Permuseuman Anggota MPU, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 95.082.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan

IV (Bulan Desember) sebesar Rp74.580.000,00 atau 78,44%. Output kegiatan adalah Pameran Regional Kepurbakalaan dan Permuseuman Anggota MPU

Outcome

meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

16. Gelar Museum Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 94.575.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar

Rp91.415.000,00 atau 96,66%. Output

kegiatan adalah Gelar Museum

Nusantara Outcome

meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

17. Pengemasan dan Relokasi Koleksi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 540.150.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp517.108.764,00 atau 95,73%. Output kegiatan adalah Pengemasan dan Relokasi Koleksi Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

18. Ekspedisi Situs/BCB di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 778.400.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp721.581.900,00 atau 92,70%. Output

kegiatan adalah Ekspedisi Cagar Budaya meliputi pra ekspedisi, ekspedisi, seminar, dokumentasi dan pameran Outcome meningkatnya pengetahuanCagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

19. Pemetaan Cagar Budaya Berbasis Teknologi Informasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 650.625.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp127.400.000,00 atau 19,58%. Output kegiatan adalah 1) Naskah/laporan foto dan video dokumentasi cagar budaya; 2) perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi untuk membangun sistem database; 3) Pelatihan operator dan admin database perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi untuk membangun database; 4) sosialisasi tenaga operator teknologi informasi sistem database; 5) Adanya domian dan data server database dokumentasi cagar budaya; 7) Portal Dokumentasi cagar budaya (Pada Kegiatan Pemetaan Cagar Budaya Berbasis Teknologi Informasi Belanja Dokumentasi dan Publikasi tidak dilaksanakan dikarenakan Proses pekerjaan ULP mengalami gagal Lelang) Outcome meningkatnya pengetahuanCagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

20. Penataan dan Pemeliharaan Situs/Cagar Budaya di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 438.750.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV

(Bulan Desember) sebesar Rp427.678.000,00 atau 97,48%. Output

kegiatan adalah Kegiatan Penataan dan Pemeliharaan Situs/Cagar Budaya telah di laksanakan di 3 (Tiga) Lokasi selama 3 bulan diantaranya : 1) Penataan Situs Gua Pawon Kabupaten Bandung Barat; 2) Penataan Situs Candi Cangkuang Kabupaten Garut; 3) Penataan Museum Talaga Manggung Kabupaten Majalengka Outcome meningkatnya pengetahuanCagar budaya sebagai tinggalan

dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

21. Inventarisasi Ungkapan Tradisional Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 97.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp95.050.000,00 atau 97,49%. Output

kegiatan adalah Kegiatan Inventarisasi Ungkapan Tradisional Jawa Barat berupa Suluk dan Jawokan Ekspresi Sastra dan Mistik Masyarakat Cirebon-Dermayu, kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus bekerjasama dengan seniman dan budayawan Cirebon dan Indramayu yang tergabung dalam lembaga bahasa dan sastra Cirebon dan Indramayu. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini sebanyak 47 Suluk, 37 Kidung, 74 Jawokan, 43 Gagon Tuwon/Sya’ir dan 42 Pepatah-Pepatih Sunan Gunung Jati Outcome meningkatnya pengetahuanCagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

22. Pameran dan Penelusuran Sejarah Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 932.890.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp915.280.000,00 atau 98,11%. Output

kegiatan adalah 1) Apresiasi kegiatan pecinta sejarah dan budaya di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat; 2) Peringatan bandung Lautan Api; 3) Peningkatan SDM bidang permuseuman Monpera Jabar, dilaksanakan selama satu tahun dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil yang dicapai terlaksananya pameran nilai budaya dan sejarah sebanyak 5 kali, diskusi sebanyak 5 kali, sosialisasi/workshop

sebanyak 5 kali dengan jumlah pengunjung sebanyak ± 16.000 orang Outcome

meningkatnya pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap sejarah dan nilai- nilai tradisional Jawa Barat.

23. Dokumentasi Film Perjuangan Rakyat Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 146.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp143.920.000,00 atau 98,41%. Output

kegiatan adalah Dokumentasi Film Perjuangan Rakyat Jawa Barat Outcome meningkatnya pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap sejarah dan nilai-nilai tradisional Jawa Barat.

24. Strategi Kemitraan dan Pemasaran Dalam Pengembangan Pariwisata Kreatif, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 185.375.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp183.875.000,00 atau 99,19%. Output kegiatan adalah Pelatihan pengetahuan terhadap SDM pariwisata untuk menjalankan strategi kemitraan dalam pengembangan pariwisata kreatif di Jawa Barat sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

25. Tata Pentas Seni Pertunjukan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 963.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp740.150.000,00 atau 76,86%. Output

kegiatan adalah Pelatihan wawasan dan pemahaman tentang teknik pertunjukan seni sebanyak 120 orang Outcome Meningkatnya kuaitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

26. Pengembangan Manajemen Pariwisata Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 204.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp199.455.000,00 atau 97,65%. Output

kegiatan adalah Pelatihan apresiasi masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

27. Pengemasan Produksi Seni, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 390.800.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar

Rp366.570.000,00 atau 93,80%. Output

kegiatan adalah Pelatihan wawasan dan pemahaman tentang strategi pengemasan produksi seni sebanyak 80 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

28. Peningkatan Kemampuan Bahasa Sunda Bagi Remaja, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 143.925.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp132.025.000,00 atau 91,73%. Output

kegiatan adalah Pelatihan apresiasi masyarakat dalam pelestarian bahasa sunda sebagai wadah kegiatan adalah Pelatihan apresiasi masyarakat dalam pelestarian bahasa sunda sebagai wadah

29. Identifikasi dan Analisis Benda Cagar Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 204.050.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp194.610.000,00 atau 95,37%. Output

kegiatan adalah pelatihan wawasan dan pemahaman tentang kriteria sebuah benda cagar budaya sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

30. Pengembangan Produk Kreatif Desa Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 228.625.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp200.830.000,00 atau 87,84%. Output

kegiatan adalah pelatihan apresiasi masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

31. Tenaga Teknis Konservasi Cagar Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 251.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

kegiatan adalah pelatihan kesadaran tentang pelestarian nilai-nilai budaya dan lingkungan sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

sebesar Rp238.195.000,00 atau 94,90%. Output

32. Pengelolaan Koleksi Museum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 240.750.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp200.775.000,00 atau 83,40%. Output

kegiatan adalah pelatihan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam sistem pengelolaan koleksi museum sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

33. Kaligrafi Aksara Sunda sebagai Produk Kreatif, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 243.750.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp206.160.000,00 atau 84,58%. Output

kegiatan adalah pelatihan seniman kaligrafi aksara sunda untuk melestarikan bahasa sunda sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

34. Produksi Kreatif Alat Kesenian Bambu, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 286.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp237.860.000,00 atau 83,02%. Output

kegiatan adalah pelatihan pengrajin untuk mengembangkan alat kesenian yang terbuat dari bambu kegiatan adalah pelatihan pengrajin untuk mengembangkan alat kesenian yang terbuat dari bambu

35. Penulisan Skenario Film, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 219.375.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar

Rp180,495.000,00 atau 82,28%. Output

kegiatan adalah pelatihan seni dan budaya melalui berbagai kegiatan yang disajikan pada skenario film sebanyak 40 orang Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

36. Pergelaran Aneka Seni Pertunjukan Khas Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 239.139.225,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp238.819.225,00 atau 99,87%. Output

kegiatan adalah Pergelaran Aneka Seni Pertunjukan Khas Jawa Barat Outcome Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

37. Pertunjukan How To Play Angklung, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 179.429.250,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp179.429.250,00 atau 100%. Output

kegiatan adalah Pertunjukan How To Play Angklung Outcome Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

38. Gelar Seni Unggulan (West Jawa Night), dengan alokasi anggaran sebesar Rp 515.287.500,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp514.037.500,00 atau 99,76%. Output

kegiatan adalah Gelar Seni Unggulan (West Jawa Night) Outcome Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

39. Relokasi dan Penataan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 507.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV

(Bulan Desember) sebesar Rp418.428.300,00 atau 82,45%. Output

kegiatan adalah tertanganinya sisa dari 15 Situs Cagar Budaya di Area Genangan Waduk Jatigede yang terdiri dari relokasi 2 situs yaitu Situs Ciseuma dan Situs Ciwangi, pemasangan papan nama situs sebanyak 10 (sepuluh) buah, Penanda Situs sebanyak 4 (empat) buah

Outcome tertanganinya situs cagar budaya yang berada di daerah calon genangan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang.

40. Dewan Kebudayaan Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 970.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember)

sebesar Rp952.530.000,00 atau 98,20%. Output

kegiatan adalah terlaksananya Nusantara Cultural Summit 1 Kegiatan, dengan peserta 100 orang dan dialog pemetaan potensi seni dan budaya di Jawa Barat 1 kegiatan, dengan peserta 80 orang. Kegiatan Dewan Kebudayan Jawa Barat, merupakan langkah strategis dalam upaya pelestarian, pengembangan, dan perlindungan kebudayaan Jawa Barat Outcome terlaksananya Nusantara Cultural Summit dan dialog pemetaan potensi seni dan budaya di Jawa Barat.

41. Penanganan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.466.041.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp888.876.000,00 atau 36,04%. Output

kegiatan adalah tertanganinya sisa dari 15 Situs Cagar Budaya di Area Genangan Waduk Jatigede yang terdiri dari Kegiatan Penjaringan Arah Minat di 7 (Tujuh) Desa serta Relokasi Situs sebanyak 3 (Tiga) Situs/Cagar Budaya diantaranya : Situs Candoli, Situs Dengdeum dan Situs Cadas Ngampar Outcome tertanganinya situs cagar budaya yang berada di daerah calon genangan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang.

42. Artist Impression dan Pra DED Museum Jatigede, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 200.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp92.984.650,00 atau 46,49%. Output

kegiatan adalah

Tersusunnya Artist Impression dan Pra DED Museum Jatigede Outcome

Dokumen Artist Impression dan Pra DED Museum Jatigede.

43. Kegiatan Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, Sastra dan Seni Daerah TK, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Dengan anggaran Rp. 1.434.825.000,- realisasi anggaran Rp. 1.430.395.000,- atau sebesar 100 %. Output kegiatan adalah adanya honorarium untuk pengadaan barang dan jasa; Adanya uang transportuntuk tim kesenian; Terlaksananya lomba “PUPUH” untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA; Terlaksananya lomba “Ngadongeng” untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA; Terlaksananya lomba “Maca Jeung Nulis” untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA; Terlaksananya lomba “Tari” untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA. Outcome meningkatnya Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, sastra dan Seni Daerah dikalangan Siswa SD, SMP, SMA di Jawa Barat.

44. Kegiatan Koordinasi Upaya Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 324.600.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp. 288.600.000,- (88,91%). Output, kegiatan adalah Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah. Outcame , kegiatan adalah Terlaksananya Fasilitasi dan Koordinasi Upaya Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal di Jawa Barat.

45. Kegiatan Koordinasi Peningkatan dan Pemeliharaan Bahasa Negara pada Ruang Publik dan Aparatur di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran Sebesar Rp. 296.560.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp. 264.960.000,- (89,34%). Output, kegiatan adalah Terselenggaranya Fasilitasi Negara pada Ruang Publik dan Aparatur. Outcome, kegitan adalah Terselenggrannya Fasilitasi Negera Pada Ruang Publik dan Aparatur (Kedinasan).

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Adanya kecenderungan melemahnya penggunaan bahasa daerah pada masyarakat Jawa Barat; Masih banyaknya aset tinggalan sejarah yang masih belum tersentuh sehingga dikhawatirkan hilang atau musnah;

(2) Masih kurangnya apresiasi masyarakat terhadap eksistensi museum sebagai salah satu media informasi budaya, media pendidikan, obyek wisata budaya, dan sarana penelitian; Masih banyaknya aset seni budaya Jawa Barat yang belum terinventarisasi dan terdokumentasikan sehingga menyulitkan proses pengusulan HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) atas asset seni budaya tersebut;

(3) Masih kurangnya sarana publik yang secara berkesinambungan menampilkan seni budaya daerah baik dengan fungsi pembinaan maupun fungsi media apresiasi dan ekspresi masyarakat di bidang seni budaya;

(4) Masih banyaknya aset seni budaya Jawa Barat yang belum terinventarisasi dan terdokumentasikan sehingga menyulitkan proses pengusulan HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) atas asset seni budaya tersebut;

(5) Masih kurangnya sarana publik yang secara berkesinambungan menampilkan seni budaya daerah baik dengan fungsi pembinaan maupun fungsi media apresiasi dan ekspresi masyarakat di bidang seni budaya;

2. Solusi

(1) Melakukan upaya peningkatan frekuensi lomba dan apresiasi bahasa dan sastra daerah kepada generasi muda Jawa Barat dan melaksanakan fasilitasi terhadap penyelenggaraan Kongres Bahasa Daerah;

(2) Melakukan upaya kerja sama dengan para tokoh/pakar kebudayaan dan masyarakat yang terkait dengan tinggalan budaya tersebut dan melaksanakan berbagai upaya pendokumentasian sejumlah tinggalan budaya serta menyelenggarakan pembinaan teknis kepada para juru pelihara sebagai satuan tugas terdepan pemeliharaan cagar budaya yang ada di Jawa Barat;

(3) Peningkatan pembinaan terhadap budaya daerah dalam rangka mengikis nilai-nilai yang kurang relevan dengan kepribadian masyarakat Jawa Barat melalui festival budaya dan penyusunan pedoman bidang Kebudayaan sebagai acuan pembinaan budaya yang berkelanjutan;

(4) Melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi terhadap asset seni budaya Jawa Barat serta merintis upaya pengusulan HKI atas berbagai asset seni budaya di Jawa Barat;

(5) Melakukan upaya peningkatan frekuensi dan kualitas aktivitas museum yang melibatkan peran serta masyarakat termasuk generasi muda dan siswa sekolah yang dikemas melalui Gerakan Cinta Museum serta membuat sejumlah event yang berupaya mengenalkan museum kepada publik di ruang publik seperti mall atau department store dengan kemasan kekinian dan sasarannya masyarakat umum menengah ke atas. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya promosi eksistensi museum terhadap masyarakat dengan mengubah citra museum ke pada konsep yang lebih kekinian; mengoptimalkan keberadaan asset pemerintah dan ruang publik lainnya sebagai tempat berapresiasi di bidang seni budaya.

2) Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya

Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya memiliki indikator pengelolaan Seni dan Perfilman Daerah dan pengusulan HKI seni tradisi. Pada tahun 2015 program ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Biro Pelayanan Sosial Dasar

Provinsi Jawa Barat melalui 41 (empat puluh satu) kegiatan dengan total anggaran Rp.22.754.598.328,00- dan realisasi anggaran Rp. 21.032.832.661,00- atau 92,43%.

a. Pelaksanaan Program

1. Duta Seni Pelajar Se Jawa Bali dan Lampung, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dengan alokasi anggaran sebesar Rp341.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp274.457.900,00 atau 80,43%. Output

kegiatan adalah Duta Seni Pelajar Se Jawa Bali dan Lampung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

2. Gita Bahana Nusantara 2015, dengan alokasi anggaran sebesar Rp97.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp95.680.000,00 atau 98,13%. Output kegiatan adalah Gita Bahana Nusantara 2015 Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

3. Pawai Budaya Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp225.750.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp217.200.000,00 atau 96,21%. Output

kegiatan adalah Pawai Budaya Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

4. Festival Tingkat Nasional, dengan alokasi anggaran sebesar Rp329.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp304.470.000,00 atau 92,47%. Output

kegiatan adalah Festival Tingkat Nasional Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

5. Festival Film Bandung 2015, dengan alokasi anggaran sebesar Rp731.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp589.290.000,00 atau 80,59%. Output kegiatan adalah Festival Film Bandung 2015 Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

6. Pergelaran di Sarana Publik Bagi Pengembangan Seni Budaya Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp487.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d

Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp487.120.000,00 atau 99,92%. Output kegiatan adalah Pergelaran di Sarana Publik Bagi Pengembangan Seni Budaya Jawa Barat Outcome Meningkatkan Pemanfaatan Sarana Publik bagi Pengembangan Seni Budaya Jawa Barat.

7. Penanganan Seni Tradisi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp195.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp189.040.000,00 atau 96,94%. Output

kegiatan adalah Penanganan Seni Tradisi Jawa Barat Outcome tertanganinya seni tradisional Jawa Barat melalui penyusunan usulan seni tradisi Jawa Barat dan meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

8. Workshop Seni, dengan alokasi anggaran sebesar Rp292.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp242.430.000,00 atau 82,88%. Output

kegiatan adalah Workshop Seni Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

9. Pasanggiri Seni, dengan alokasi anggaran sebesar Rp292.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp271.670.000,00 atau 92,88%. Output

kegiatan adalah Pasanggiri Seni Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

10. Festival Film Pendek, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.195.000.000,00 dan realisasi

Desember) sebesar Rp2.058.665.000,00 atau 93,79%. Output kegiatan adalah Festival Film Pendek Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

IV (Bulan

11. Dokumentasi Seniman/Budayawan Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp97.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp96.100.000,00 atau 98,56%. Output

kegiatan adalah Dokumentasi Seniman/Budayawan Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

12. Penyusunan Usulan HAKI Seni Tradisi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp146.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan

Desember) sebesar Rp113.190.000,00 atau 77,39%. Output kegiatan adalah Penyusunan Usulan HAKI Seni Tradisi Jawa Barat Outcome tertanganinya seni tradisional Jawa Barat melalui penyusunan usulan seni tradisi Jawa Barat dan meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

13. Seminar Standarisasi Pengelolaan Organisasi Seni/Diskusi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp97.500.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp82,300.000,00 atau 84,41%. Output

kegiatan adalah Seminar Standarisasi Pengelolaan Organisasi Seni/Diskusi Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

14. Muhibah Seni Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp195.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp161.100.000,00 atau 82,62%. Output

kegiatan adalah Muhibah Seni Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

15. Binojakrama Padalangan Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp146.250.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp145.375.000,00 atau 99,40%. Output

kegiatan adalah Binojakrama Padalangan Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

16. Revitalisasi Seni Tradisional di Taman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp641.046.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp639.820.500,00 atau 99,81%. Output

kegiatan adalah Revitalisasi Seni Tradisional di Taman Budaya meliputi seni Manorek dari Kabupaten Ciamis, Tari Wayang dari Kabupaten Cirebon, dalam bentuk sosialisasi melalui gladi pementasan dan diskusi seni di daerah setempat, deskripsi seni, serta pergelaran hasil gladi pementasan di Balai Pengelolaan Taman Budaya

Outcome

Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

17. Pewarisan Seni Tradisional di Taman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp372.027.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp370.587.000,00 atau 99,61%. Output

kegiatan adalah Pewarisan Seni Tradisional di Taman Budaya meliputi seni Terbang Buhun dari Kabupaten

Sumedang, Tari Topeng Randegan dari Kabupaten Majalengka, dalam bentuk evaluasi melalui pementasan seni di daerah setempat, dan pergelaran hasil evaluasi di Balai Pengelolaan Taman Budaya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

18. Eksperimentasi Seni di Taman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp201.756.750,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp198.156.750,00 atau 98,22%.

kegiatan adalah Eksperimentasi Seni di Taman Budaya melalui beberapa tahap, yaitu; (1) rekrutmen calon kreator, (2) pelaksanaan, dan (3) pergelaran hasil. Kegiatan rekrutmen calon kreator dilakukan oleh Tim Kurator dengan mempertimbangkan aspek portofolio seniman yang ada. Kegiatan eksperimen dilakukan di BP Taman Budaya sebagai laboratorium seni dengan sistem monitoring yangg telah diatur. Pergelaran seni adalah pementasan hasil karya eksperimen yangg akan terlebih dahulu akan diadakan diseminasi produk untuk mendapatkan tanggapan dari para pakar seni Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

Output

19. Gelar Aneka Ragam Seni Jawa Barat di Taman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp522.765.750,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp522.745.000,00 atau 100%. Output

kegiatan adalah Gelar Aneka Ragam Seni Jawa Barat di Taman Budaya Kegiatan Gelar Aneka Seni menyangkut tiga aspek, yaitu; (1) inventarisasi seni daerah yang masih hidup, (2) advokasi, serta (3) pergelaran. Kegiatan inventarisasi merupakan langkah awal untuk menghimpun data-data seputar seni budaya daerah yang masih hidup dan perlu diekpos keberadaannya. Kegiatan advokasi merupakan langkah-langkah konkrit untuk menyusun program pelatihan bersama pelaku seni di daerah yang selanjutnya akan menjadi bahan materi untuk dipergelarkan. Kegiatan pergelaran seni adalah pemberian kesempatan kepada para seniman dan karyanya untuk tampil di depan publik untuk mendapatkan apresiasi masyarakat. Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

20. Pesona Budaya Jawa Barat di Taman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp356.967.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp355.346.400,00 atau 99,55%. Output

kegiatan adalah Pesona Budaya Jawa Barat di Taman Budaya menyangkut beberapa hal, yaitu; (1) kegiatan adalah Pesona Budaya Jawa Barat di Taman Budaya menyangkut beberapa hal, yaitu; (1)

21. Temu Karya Taman Budaya Nasional di NTT, dengan alokasi anggaran sebesar Rp429.800.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp413.872.000,00 atau 96,29%. Output

kegiatan adalah Temu Karya Taman Budaya Nasional di NTT berupa : Parade Pakaian Adat, Pergelaran Kesenian, Pameran dan Diskusi seni rupa menyangkut tiga aspek, yaitu; (1) seleksi materi, (2) advokasi, serta (3) Muhibah Seni Budaya. Kegiatan seleksi materi merupakan langkah untuk menentukan materi yang dipandang mampu mewakili keunggulan seni budaya yang ada di wilayah Jawa Barat. Kegiatan advokasi merupakan langkah-langkah konkrit untuk menyusun program pelatihan bersama pelaku seni di daerah yang selanjutnya akan menjadi bahan materi untuk diikut-sertakan dalam Temu Budaya. Kegiatan Muhibah seni budaya adalah pengelolaan dan pemberangkatan tim yang akan diikutsertakan dalam Temu Karya Budaya Se-Indonesia Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

22. Publikasi dan Informasi Data Seni Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp131.937.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp131.937.000,00 atau 100%. Output

kegiatan adalah Publikasi dan Informasi Data Seni Budaya Mengelola data dan dokumentasi seni budaya berdasarkan sistem kearsipan untuk penyelamatan dan pemeliharaan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kajian, pengetahuan, sejarah, pendidikan, dan sebagainya. Lingkup pekerjaan ini meliputi: 1) Digitalisasi dokumentasi audio- visual format analog; 2) Entri metadata untuk setiap format dokomen (foto, video, audio, teks); 3) Kodifikasi dan labeling; 4) Update website Taman Budaya Jawa Barat; 5) Pembuatan aplikasi database seni budaya; 6) Penyebarluasan informasi seni budaya melalui dunia maya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

23. Dialog Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp63.199.500,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp63.199.500,00 atau 100%. Output

kegiatan adalah Dialog Budaya meliputi pengelolaan data dan dokumentasi seni budaya berdasarkan sistem kearsipan untuk penyelamatan dan pemeliharaan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kajian, pengetahuan, sejarah, pendidikan, dan sebagainya. Lingkup pekerjaan ini meliputi: 1) Digitalisasi dokumentasi audio-visual format analog; 2) Entri metadata untuk setiap format dokomen (foto, video, audio, teks); 3) Kodifikasi dan labeling; 4) Update website Taman Budaya Jawa Barat; 5) Pembuatan aplikasi database seni budaya; 6) Penyebarluasan informasi seni budaya melalui dunia maya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

24. Pameran Kuliner se Jawa Barat di Taman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp424.300.500,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp423.235.900,00 atau 99,75%. Output

kegiatan adalah Pameran dan pergelaran seniman yang berkreasi pada pameran Kuliner se Jawa Barat di Taman Budaya. Memperkenalkan makanan khas se jawa barat sekaligus mempromosikan seni budaya tradisional yang ada di jawa barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

25. Paket Acara Khusus, dengan alokasi anggaran sebesar Rp135.933.525,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp135.933.000,00 atau 100%. Output kegiatan adalah Paket Acara Khusus Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

26. Gelar Pesona Seni Budaya Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.023.038.250,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp1.022.668.250,00 atau 99,96%. Output

kegiatan adalah Gelar Pesona Seni Budaya Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

27. Parade Tari Daerah Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp81.948.750,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp81.948.000,00 atau 100%. Output

kegiatan adalah Parade Tari Daerah Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

28. Parade Lagu Daerah Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp51.870.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp51.670.000,00 atau 99,61%. Output

kegiatan adalah Parade Lagu Daerah Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

29. Karnaval Prajurit Daerah Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp71.038.500,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp70.878.500,00 atau 99,77%. Output

kegiatan adalah Karnaval Prajurit Daerah Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

30. Karnaval Budaya Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp54.600.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp54.520.000,00 atau 99,85%. Output

kegiatan adalah Karnaval Budaya Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

31. Citra Budaya Tradisi HUT TMII, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.840.652.303,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp1.824.902.303,00 atau 99,14%. Output kegiatan adalah Citra Budaya Tradisi HUT TMII Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

32. Parade Musik Daerah Nusantara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp41.925.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp41.845.000,00 atau 99,81%. Output kegiatan adalah Parade Musik Daerah Nusantara Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

33. Pelatihan Seni Kriya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 400.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp 390.325.000,00 atau 97,58%. Output

kegiatan adalah Pelatihan pengetahuan terhadap SDM untuk Seni Kriya sebanyak 45 orang Kegiatan Pelatihan Seni Kriya menyangkut dua aspek, yaitu; (1) rekrutmen peserta workshop, (2) pelaksanaan workshop, kegiatan rekrutmen peserta workshop merupakan langkah untuk menghimpun sejumlah generasi muda untuk diberi pelatihan dan pemberian wawasan seni.

Kegiatan workshop merupakan langkah-langkah konkrit untuk memberikan pelatihan dan wawasan seni tari dan seni musik yang diakhiri dengan pembuatan materi seni. Kegiatan pelatihan seni adalah pemberian kesempatan kepada para generasi muda yang sudah dilatih untuk mempertunjukkan hasil kreativitasnya. Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

34. Pasanggiri Tari, Musik dan Teater, dengan alokasi anggaran sebesar Rp5.846.690.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp5.318.117.600,00 atau 90,95%. Output

kegiatan adalah Pasanggiri Tari, Musik dan Teater sebanyak 6 kegiatan Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

35. Angklung Day, dengan alokasi anggaran sebesar Rp450.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp433.300.000,00 atau 96,29%. Output

kegiatan adalah terlaksananya Angklung Day Outcome

Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

36. Pasanggiri Angklung Tingkat Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.104.122.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp891.377.000,00 atau 80,73%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pasanggiri Angklung Tingkat Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

37. Jatiwangi Art Festival, dengan alokasi anggaran sebesar Rp500.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp474.240.000,00 atau 94,85%. Output

kegiatan adalah terlaksananya Jatiwangi Art Festival Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

38. Kegiatan Koordinasi dan Penyediaan Sumber – sumber Referensi, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, dengan alokasi anggaran Rp. 1.148.498.000,- realisasi anggaran Rp. 1.115.714.700,-atau sebesar 97 %, Output

kegiatan adalah adanaya honorarium untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan dan Penerima Hasil pekerjaan pada pelaksanaan pekerjaan; Sosialisasi dan sinkronisasi program tahun 2015 diikuti oleh 54 orang dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat; Seminar dan Loka Karya System penulisan Titalaras/Notasi Karawitan Priangan yang diikuti oleh 100 orang perwakilan dari guru, kegiatan adalah adanaya honorarium untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan dan Penerima Hasil pekerjaan pada pelaksanaan pekerjaan; Sosialisasi dan sinkronisasi program tahun 2015 diikuti oleh 54 orang dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat; Seminar dan Loka Karya System penulisan Titalaras/Notasi Karawitan Priangan yang diikuti oleh 100 orang perwakilan dari guru,

Adanya Tabloid BPBDK Berbahasa Cirebon untuk 4 triwulan; Adanya Majalah BPBDK Berbahasa Sunda untuk 4 triwulan; Sosialisasi Webside Tabloid dan Majalah BPBDK berbahasa Daerah di Kabupaten / Kota;

Penggandaan CD dan Buku Panduan Penunjang Bahasa Daerah dan Kesenian Sunda; Penggandaan Bahan Ajar Mulok Bahasa Sunda dan Cirebon. Outcome Meningkatnya Pembinaan Bahasa Daerah di Jawa Barat.

39. Kegiatan Koordinasi Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 247.420.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 235.420.000,- (95,15%). Output,

kegiatan adalah Terselenggaranya Fasilitasi Negara pada Ruang Publik dan Aparatur.

40. Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Wisata Budaya Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 394.960.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp. 379.190.000,- (96,01%). Output,

kegiatan adalah Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap

permusiuman dan kepurbakalaan bagi pengembangan budaya Daerah.

41. Kegiatan Penyusunan Kebijakan dan Strategi Kebudayaan di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.496.600.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp. 1.229.523.236,- (82,15%). Output, kegiatan adalah Fasilitasi bahan kebijakan pendukungan pembangunan kebudayaan.

b. Permasalahan dan solusi

1. Permasalahan

(1) Adanya potensi memudarnya pengetahuan dan kecintaan masyarakat khususnya generasi muda terhadap seni budaya daerah yang kian bersaing dengan unsur budaya asing; Masih kurangnya ruang publik bagi masyarakat tempat berapresiasi dan menggelar karya seni.

(2) Rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya lokal, dan sejarah Lokal.

(3) Banyaknya jenis kesenian Jawa Barat yang terancam punah dan semakin berkurangnya jumlah maestro seni di Jawa Barat. (4) Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) khususnya di Pemerintahan (baik di provinsi maupun kabupaten/kota) yang memiliki kompetensi dan latar belakang seni sehingga pengelolaan aspek kesenian dirasakan belum optimal.

(5) Belum adanya standar dalam penyelenggaraan sebuah aktivitas kesenian sehingga akan terkendala manakala diselenggarakan sebuah event kesenian yang bertaraf internasional

2. Solusi

(1) Meningkatkan peran Taman Budaya Jawa Barat dan Anjungan Jawa Barat TMII sebagai ruang publik peningkatan apresiasi seni dan menumbuhkan kreativitas masyarakat serta merevitalisasi gedung-gedung kesenian yang ada di Jawa Barat yaitu : 1) Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), 2) Gedung Kesenian Rumentang Siang 3) Taman Budaya, 4) Ampli Teater Anjungan Jawa Barat TMII, 5) Ampli Teater Pondok Seni Pangandaran dan 6) House of Bamboo (Rumah Angklung).

(2) Berusaha untuk menciptakan hasil-hasil budaya dan produk-produk dalam negeri yang khas dan lebih baik lagi kualitasnya. Melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya lokal agar tetap eksis dan diakui oleh Negara lain. Meningkatkan kebudayaan local Indonesia kepada masyarakat terutama masyarakat.

(3) Melaksanakan revitalisasi jenis-jenis kesenian yang hampir punah dan melaksanakan pewarisan jenis kesenian dari sejumlah maestro seni di Jawa Barat;

(4) Melakukan pembinaan di bidang seni dan perfilman serta menjalin kemitraan dengan “Tim Kreatif” yang dibentuk dalam upaya peningkatan kemitraan dengan para seniman dan budayawan di samping untuk mengurangi kekurangan kompetensi SDM yang ada. Mempelajari tata cara penyelenggaraan event kesenian khususnya yang melibatkan artis mancanegara sebagai bahan untuk menyusun standar pelayanan minimal (SPM) Bidang Kesenian;

(5) Meningkatkan frekuensi “promosi” dan “kerja sama” di bidang seni budaya dengan pihak luar negeri sebagai upaya pengenalan hasil karya seni budaya daerah (Jawa Barat) yang merupakan kekayaan budaya dan telah menjadi jati diri bangsa Indonesia;