Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

4.14. Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan melalui dua program, yaitu Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan dan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak. Pada tahun anggaran 2015 alokasi anggaran yang di sediakan oleh APBD untuk menangani masalah urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp. 12.489.306.862,- dan terealisasi sebesar Rp. 11.501.554.909,- (92,09 %).

1) Program Peningkatan

dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Peran

Serta

Pada Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan memiliki dua indikator, yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Capaian indikator tahun untuk Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah : 64,61 (2014) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah : 68,87 poin Program ini dilaksanakan melalui empat kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.367.040.625,- dan terealisasi sebesar Rp 2.339.343.072.- (98,83 %).

Outcome Program adalah meningkatnya pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Jejaring Kerjasama Kelembagaan Potensi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.198.187.500,- dan realisasi anggaran Rp.196.416.750,- (99,11%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Kajian Gender (FKKG); Rapat

Outcome kegiatan adalah Terselenggaranya Konsolidasi dan Kerja Sama antar Anggota FKKG di Jawa Barat; Terselenggaranya Konsolidasi dan Kerja Sama antar Organisasi

Perempuan di Jawa Barat.

2. Gerakan Pengarusutamaan Gender

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 960.103.125,- dan realisasi anggaran Rp.951.090.750,- (99,06%). Output kegiatan adalah Workshop Sekretariat Bersama Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender (Sekber PPRG); Workshop Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) Tingkat Provinsi; Pendampingan PPRG Tingkat OPD Provinsi; Pendampingan PPRG Tingkat OPD Kabupaten/Kota; Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Draft Rancangan Peraturan Daerah PUG. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pembangunan menuju Kesetaraan dan Keadilan Gender.

3. Gerakan Pengarusutamaan Keluarga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.765.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.761.458.284,- (99,54%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Gerakan Pengarusutamaan Keluarga bagi Aparatur Pemerintah Kabupaten/Kota; Workshop Kesetaraan Gender dalam Keluarga; FGD Juknis PPRG. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Peran Serta Kesetaraan Gender untuk Mewujudkan Keluarga Berkualitas di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota.

4. Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.443,750,000,- dan realisasi anggaran Rp.430.377.288,- (96,99%). Output kegiatan adalah Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA); Kajian Penyusunan Data Gender dan Anak. Outcome kegiatan adalah Terinformasikannya Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA) di 3 Kabupaten/Kota (Kota Bogor, Kabupaten Garut, Kota Cirebon); Tersedianya Data Gender dan Anak Tahun 2015.

2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak memiliki beberapa indikator capaian, yaitu jumlah desa/kelurahan P2WKSS dengan capaian : 27 Desa/Kelurahan, Pemberdayaan ekonomi perempuan melalui PEKKA dengan capaian : 27 Desa/Kelurahan, Prosentase kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (trafiking) dengan capaian 40%. Pada program ini alokasi anggaran yang disediakan pada APBD murni T.A. 2015 sebesar Rp. 10.122.266.237,- dan terealisasi sebesar Rp. 9.162.211.837,- (90,52%) Outcome program : Meningkatnya jumlah Desa/Kelurahan P2WKSS, Meningkatnya pembentukan Kelompok PEKKA pertahun, Menurunnya Cakupan Pengaduan Korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak dilaksanakan melalui 12 kegiatan, yaitu:

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 248.625.000,- dan realisasi anggaran Rp. 248.557.500,- (99,97%). Output kegiatan adalah Bhakti Sosial (200 orang); Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) diikuti oleh sebanyak 400 orang; Forum Anak Cinta Lingkungan (100 orang). Outcome kegiatan adalah Terfasilitasinya Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015.

2. Kegiatan Peningkatan Kreativitas dan Pemenuhan Hak Partisipasi Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 981.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 928.576.400,- (94.66%). Output kegiatan adalah Pertemuan Forum Anak Provinsi Jawa Barat; Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke Forum Anak Nasional; Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke

Kongres Anak Indonesia; Pemilihan Pengurus Forum Anak Provinsi. Outcome kegiatan adalah Terpenuhinya Hak Partisipasi Anak di Jawa Barat.

3. Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 818.025.000,- dan realisasi anggaran Rp. 816.211.600,- (99,78%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Pengembangan Kota Layak Anak (KLA); Sosialisasi Sekolah Ramah Anak; Sosialisasi Pengembangan KLA bagi OPD Provinsi. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Pengembangan Kota Layak Anak di Jawa Barat.

4. Kegiatan Perlindungan Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 973.125.000,- dan realisasi anggaran Rp. 972.283.800,- (99,91%). Output kegiatan adalah Pelatihan Pendamping Perlindungan Anak, Sosialisasi Perundang-undangan tentang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH); Pelatihan Penanganan Kekerasan terhadap Anak (KTA) di Lingkungan Sekolah bagi Kelompok Sebaya; Semiloka Perlindungan terhadap Anak ketika Berperkara Pidana. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Perlindungan Anak di Jawa Barat.

5. Kegiatan Peringatan Hari Nasional Perempuan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 333.571.875,- dan realisasi anggaran Rp. 330.241.875,- (99.00%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Dialog Perempuan; Terlaksananya Lomba Kreatifitas; Terlaksananya Kegiatan Bhakti Sosial; Terlaksananya Upacara Peringatan Hari Nasional Perempuan. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Peringatan Hari Nasional Perempuan.

6. Kegiatan Perlindungan Perempuan (Trafiking, KDRT, dan Pornografi)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 2.881.812.500,- dan realisasi anggaran Rp. 2.024.799.850,- (70,26%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembekalan Pengetahuan terhadap Aparat Desa tentang Trafiking, Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Pornografi; Terlaksananya Rapat Koordinasi Teknis Perlindungan Perempuan; Rapat Koordinasi Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Trafiking; Kajian

Memperkarakan Kasus Korban Trafiking; Sosialisasi Trafiking, KDRT dan Pornografi bagi Siswa Sekolah; Terlaksananya Penjemputan Korban Trafiking, KDRT dan Pornografi; Sosialisasi Korban Trafiking bagi Aparat Penegak Hukum. Outcome kegiatan adalah Tertanganinya Kasus Trafiking KDRT dan Pornografi dan Tersosialisasikannya Trafiking bagi Aparat Desa, Siswa Sekolah. Permasalahan: rendahnya penyerapan anggaran pada kegiatan Perlindungan Perempuan (Trafiking, KDRT, dan Pornografi) sebesar 70,62 % karena alokasi anggaran untuk penjemputan korban Trafficking dengan target sebanyak 30 korban trafficking hanya 11 orang korban yang berkasnya lengkap dan memenuhi persyaratan sehingga bisa dijemput. Solusi: diperlukan adanya sosialisasi ke kabupaten/kota agar mengidentifikasi secara benar dan seksama terkait persyaratan dan kelengkapan berkas korban trafficking yang akan dijemput.

7. Kegiatan Fasilitasi dan Advokasi Perempuan dan Kemandirian Berusaha dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan PPEP (PEKKA)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 775.651.250,- dan realisasi anggaran Rp. 768.722.250,- (99.11%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembinaan PL PEKKA; Berpartisipasi dalam Pameran

Outcome kegiatan adalah Tercapainya Kesejahteraan Perempuan Khususnya Perempuan yang Mandiri.

Berskala

Nasional.

8. Kegiatan Capacity Building bagi Anggota KPPI Jawa Barat (Kaukus Perempuan Politik Indonesia)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 354.906.962,- dan realisasi anggaran Rp. 354.906.875,- (100%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembinaan Capacity Building bagi Anggota KPPI di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pemahaman Anggota KPPI di Jawa Barat; Terlaksananya Monitoring KPPI se-Jawa Barat.

9. Kegiatan Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

Rp.665.950.962 dan realisasi anggaran Rp.664.786.012 (99,83%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Rakor Awal P2WKSS; Terlaksananya Verifikasi Lokasi P2WKSS di 27 Kabupaten/Kota; Terlaksananya Evaluasi Penilaian Pelaksanaan P2WKSS di 27 Kabupaten/Kota; Terlaksananya Monitoring dan Re- Checking; Terlaksananya Rakor Akhir Penilaian. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Sinergitas dan Kinerja Program Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan P2WKSS.

10. Kegiatan Jambore Forum Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 871.409.375,- dan realisasi anggaran Rp. 855.438.300,- (98,17%). Output kegiatan adalah Meningkatnya Kapasitas Pengurus Forum Anak Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat; Meningkatnya Jiwa Korsa antar Pengurus Forum Anak Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat; Meningkatnya Motivasi Berorganisasi Pengurus Forum Anak Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terjalinnya Jejaring yang Kuat antar Pengurus Forum Anak Kabupaten/Kota dan Provinsi di Jawa Barat sehingga dapat Meningkatkan Pemenuhan Hak-hak Anak di Jawa Barat melalui Advokasi Teman Sebaya.

11. Kegiatan Penjajagan Kerjasama Pemberdayaan Perempuan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 871.025.000,- dan realisasi anggaran Rp. 859.255.375,- (98,65%). Output kegiatan

Kerjasama Pemberdayaan Perempuan. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Penjajagan Kerjasama Pemberdayaan Perempuan.

12. Kegiatan Pembinaan Capacity Building bagi Legislatif Perempuan Terpilih di Jawa Barat Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPPI)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 347.163.400,- dan realisasi anggaran Rp. 338.432.000,- (97,48%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembinaan Capacity Building bagi Legislatif Perempuan Terpilih. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pemahaman Legislatif Perempuan Terpilih Jawa Barat.