Pengujian Prasyarat Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji-t, pada taraf kepercayaan 5, menunjukkan bahwa pada nilai pretes tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen. Diperoleh nilai nilai t hitung 1,65 lebih kecil dari nilai t tabel pada taraf signifikan 5 adalah 1,6716. Sementara pada nilai postest terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh nilai t hitung 2,06 dan nilai t tabel pada taraf signifikan 5 adalah 1,6716. Hasil uji hipotesis tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan setelah kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Keadaan ini menggambarkan bahwa meningkatnya hasil belajar siswa pada konsep Sirkulasi lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran Resiprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping, karena telah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Resiprocal Teaching yang tidak menggunakan mind map. Hal ini didukung hasil uji N-Gain pada kedua kelas, kelas ekperimen memperoleh peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang memperoleh nilai N-Gain pada kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, sebanyak 8 memperoleh kategori tinggi, 21 siswa dalam kategori sedang, dan 1 siswa dalam kategori rendah , rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 0,60. Sedangkan pada kelas kontrol 5 siswa yang memperoleh kategori tinggi,20 siswa yang memperoleh kategori sedang, dan 5 siswa dalam kategori rendah, rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari kelas eksperimen, yaitu 0,53. Artinya kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen yang diberi pengaruh model pembelajaran Resiprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping menunjukan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dikelas kontrol yang hanya diberi pengaruh model pembelajaran Resiprocal Teaching. Hal ini didukung dengan hasil sebaran nilai siswa berdasarkan KKM Kriteria Ketuntasan Minimum, yang menunjukkan bahwa hasil kelas eksperimen 25 anak atau 83,33 diatas KKM Kriteria Ketuntasan Minimum lebih baik dari kelas kontrol yang hanya 19 anak atau 63,33 di atas KKM Kriteria Ketuntasan Minimum. Pernyataan ini diperkuat dengan hasil rekapitulasi data pretest dan postest kelas eksperimen dan kontrol per indikator pada tabel 4.3 yang menunjukan hasil bahwa terdapat peningkatan nilai disetiap indikatornya. Dapat dilihat bahwa disetiap indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat peningkatan nilai, dan peningkatan hasil perindikator pada kelas eksperimen lebih besar dari pada di kelas kontrol. Indikator pertama, pada saat pretes kelas eksperimen nilainya lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dan setelah diberikan postest nilai kelas eksperimen masih lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Namun saat pretest pada indikator 2,3,5,7, dan 8 rata-rata nilai kelas ekperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol. Jadi ada 5 indikator hasil rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dan ada 5 indikator hasil rata-rata nilai kelas kontrol yang lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan kedua kelas tersebut homogen pada saat pretest. Namun setelah diberikan postest pada kedua kelompok tersebut, rata- rata nilai masing-masing indikator meningkat, dan dapat dilihat pada tabel 4.3 bahwa hasil rata-rata nilai pada kelas eksperimen yang pada saat pretest banyak yang lebih kecil dibandingkan kelas kontrol, dan ketika postest rata-rata perindikator kelas eksperimen banyak yang meningkat dari pada kelas kontrol. Hal tersebut dapat terjadi karena pada proses pembelajaran di kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Resiprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping, yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih, seperti cara menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran mereka, setelah mereka membaca dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Alat Optik

0 26 211

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, NHT dan TGT pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia (Kuasi Eksperimen di MTs.N.13 JAKARTA)

0 19 286

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA KONSEP) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SIMANINDO.

1 12 25

PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 3 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSSING DENGAN MEDIA MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISI GARAM.

2 12 18

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2013

0 3 16

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 25

Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa | Marxy | JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) 1 SM

0 2 10

PENGARUH MODEL ARIAS DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI INVERTEBRATA DI SMA

0 0 15

PENGARUH STRATEGI QUANTUM LEARNING TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM EKSKRESI

0 0 11