aktivitas belajar telah dilakukannya. Misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, darui tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu,
dan sebagainya.
8
Setiap siswa mempunyai potensi untuk dididik. Potensi itu merupakan perilaku yang dapat diwujudkan menjadi kemampuan nyata. Hasil belajar
adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan menyangkut domain kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Potensi jiwa yang dapat diubah melalui pendidikan meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Beberapa ahli mencoba mengkategorikan jenis-jenis belajar yang dikenal dengan taksonomi belajar, salah satu yang terkenal adalah taksonomi yang
disusun oleh Benyamin S. Bloom Taksonomi Bloom. Bloom membagi dan menyusun secara hirarkis tingkat hasil belajar tingkat kognitif mulai dari yang
paling rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi. Enam tingkatan itu adalah hafalan C1, pemahaman
C2, penerapan C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Taksonomi hasil belajar afektif dikemukakan oleh Krathwohl. Krathwohl
membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu penerimaan, partisipasi,
penilaian, organisasi,
dan internalisasi.beberapa
ahli mengklasifikasikan dan menyusun hirarki hasil belajar psikomotorik.
Menurut Harrow hasil belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan menjadi enam: gerakan refleks, gerakan, fundamental dasar, kemampuan perseptual,
kemampuan fisis, gerakan keterampilan, dan komunikasi tanpa kata. Namun taksonomi yang paling banyak digunakan adalah taksonomi hasil belajar
psikomotorik dari
Simpson.yang mengklasifikasikan
hasil belajar
psikomotorik menjadi enam: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.
9
8
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar edisi II, Jakarta: Rineka Cipta:2011, cet. Ke-3, hal.175.
9
Purwanto, Evaluasi hasil belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 49-53.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Belajar sebagai suatu aktivitas tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses aktivitas tersebut. Faktor-faktor ini akan menunjang
berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai hasil yang optimal. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa internal yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Dan faktor yang datang dari luar diri siswa yaitu faktor
sosial dan non sosial. a.
Faktor Internal 1
Faktor Fisiologis Faktor fisiologis mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi
belajar siswa, sekurang-kurangnya terdapat dua faktor yang masuk kedalam faktor fisiologis ini, yaitu:
2 Kesehatan
Sehat berarti baik seluruh anggota badan beserta bagian- bagiannya bebas dari penyakit. Dalam proses belajar, siswa akan merasa terganggu jika
kesehatannya terganggu, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya, dan mengurangi semangatnya untuk belajar. Karena itu
pemeliharaan kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang baik jasmani maupun rohani agar badan tetap kuat, fikiran selalu segar dan fokus serta
bersemangat dalam belajarnya. 3
Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai anggota tubuh atau badan, misalnya buta, tulli lumpuh dan lain sebagainya. Cacat tubuh sangat mempengaruhi prestasi belajar,
karena apabila salah satu anggota badan dalam keaadan lemah atau kurang baik, maka segala yang diajarkan oleh guru tidak akan diterina dengan baik
pula. b.
Faktor Psikologis
Faktor psikologis sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor itu adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kelelahan.
10
c. Faktor Eksternal
1 Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Yang termasuk kedalam faktor ini
adalah keluarga, lingkungan sekolah, teman bermain dan masyarakat. 2
Faktor non Sosial Faktor non sosial dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang bukan
sosial, antara lain linkungan alam dan lingkungan fisik seperti keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, dan buku-buku sumber lainnya.
Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat disimpulkan menjadi dua faktor secara garis besar, yaitu
faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Soemati Soerdjabrata yang mengatakan
bahwa: d.
Faktor Pendekatan Belajar Seperti yang dikatakan Lawson dalam buku Muhibbin Syah, pendekatan
belajar dapat dipahami sebagai keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasioanl yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa.
11
10
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 55.
11
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, Cet. Ke-11, h. 136.