Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Standar Kompetensi Menjelaskan Keterkaitan Antara Struktur, Fungsi dan Proses Serta Kelainan Penyakit yang Dapat Terjadi Sistem Peredaran Darah No. Indikator Pretest Postest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol ̅ ̅ ̅ ̅ Manusia 3 Menjelaskan Fungsi Peredaran Darah dan Darah Pada Manusia 42,5 53,33 72,5 70,83 4 Menjelaskan Proses Peredaran Darah Besar Dan Kecil 48,33 30 80 79 5 Menjelaskan Hubungan Antara Fungsi dan Bagian-Bagian Jantung 44,33 46,67 78,33 75 6 Menjelaskan Hubungan Antara Struktur dan Fungsi Pembuluh Darah 30 30 68,33 46,67 7 Menjelaskan Fungsi, Jaringan, dan Organ Sistem Limfatik 26,67 46,67 78,57 78,33 8 Mendeskripsikan PenyakitKelainan Dalam Sistem Darah 44,44 50 63,33 57,78 9 Membandingkan Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata dan Avertebrata 60 43,33 83,33 81,67 10 Membedakan Alat-Alat Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata 36,67 28,57 83,33 75 3. Deskripsi nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Masing-masing nilai N-Gain dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu rendah jika nilain N-Gain kurang dari 0,3 G 0,3, sedang jika nilai N-Gain 0,3 sampai kurang dari 0,7 0,3  G 0,7, dan kategori tinggi nilai N-Gain lebih besar atau sama dengan 0,7 0,7  G 0,7. Tabel 4.5 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kategori Frekuensi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rendah 1 5 Sedang 21 20 Tinggi 8 5 Jumlah 30 30 Rata-rata 0,60 0,53 Kategori Sedang Sedang Berdasarkan kategori nilai N-Gain yang disajikan pada tabel di atas, peningkatan hasil belajar lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai N-Gain pada kelas eksperimen, sebanyak 8 memperoleh kategori tinggi, 21 siswa dalam kategori sedang, dan 1 siswa dalam kategori rendah , rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 0,60. Sedangkan pada kelas kontrol 5 siswa yang memperoleh kategori tinggi,20 siswa yang memperoleh kategori sedang, dan 5 siswa dalam kategori rendah, rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari kelas eksperimen, yaitu 0,54.

B. Deskripsi Data Dari Hasil Lembar Observasi

Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan oleh observer, yaitu guru bidang studi Biologi di SMAN 11 Tangerang Selatan dan teman dari jurusan pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seluruh kegiatan penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 9 pada kelas eksperimen, dan lampiran 10 pada kelas kontrol, bahwa sebagian besar dari seluruh tahapan kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan data yang ada di lembar observasi.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji normalitas Pengujian normalitas dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan hasil pretest dan postest . Dalam pengujian normalitas data digunakan uji Liliefors. Hasil uji normalitas ini disajikan dalam tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol No. Data Nilai L hitung Nilai L tabel Kesimpulan 1 pretest Kelas Eksperimen 0,12 0,59 Data terdistribusi normal Kelas Kontrol 0,13 0,59 Data terdistribusi normal 2 postest Kelas Eksperimen 0,09 0,59 Data terdistribusi normal Kelas Kontrol 0,12 0,59 Data terdistribusi normal Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa L hitung L tabel pada data hasil pretest dan postest kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal baik pada nilai pretest maupun postest di kelas ekperimen dan kelas kontrol. 2. Uji Homogenitas Uji prasyarat analisis yang kedua adalah uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengatahui data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas terhadap kedua data hasil pretest maupun postest menggunakan uji Fisher yang disajikan dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Data Varians S 2 F hitung F tabel Kesimpulan 1. pretest Kelas Ekperimen 50,27 1,58 1,86 Homogen Kelas Kontrol 79,39 2. postest Kelas Ekperimen 87,23 1,08 Homogen Kelas Kontrol 80,64 Penentuan kesimpulan data berasal dari populasi yang homogen atau tidak, diambil berdasarkan nilai F hitung dan F tabel. Jika F hitung F tabel maka dapat dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang homogen. Sebaliknya, jika F hitung F tabel maka data berasal dari populasi yang tidak homogen. Berdasarkan tabel 4.5, nilai F hitung F tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua data berasal dari populasi yang homogen.

D. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, dapat dilakukan pengujian hipotesis hasil pretest dan postest dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh hasil uji-t yang disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.8 hasil uji-t pretest dan postest kelas eksperimen dan kelas kontrol Data Taraf signifikan n t hitung t tabel Keterangan pretest 5 1,65 1,67 Berbeda tidak signifikan postest 5 2,06 1,67 Berbeda signifikan Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung pada pretest adalah 1,65 dan pada postest adalah 2,06. Sedangkan nilai t tabel pada taraf signifikan 5 adalah 1,6716. Pada tabel 4.5 tampak bahwa nilai t hitung pada pretest lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikan 5. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis dalam pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal sebaliknya terjadi pada hasil postest , nilai t hitung pada postest lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 5.. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis hasil postest , terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretes kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan Uji-t menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Artinya, kelompok eksperimen dan kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah diterapkan model pembelajaran Resiprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran Resiprocal Teaching saja pada kelompok kontrol diketahui bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol 78,13 73,60. Hal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Alat Optik

0 26 211

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, NHT dan TGT pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia (Kuasi Eksperimen di MTs.N.13 JAKARTA)

0 19 286

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA KONSEP) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SIMANINDO.

1 12 25

PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 3 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSSING DENGAN MEDIA MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISI GARAM.

2 12 18

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2013

0 3 16

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 25

Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa | Marxy | JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) 1 SM

0 2 10

PENGARUH MODEL ARIAS DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI INVERTEBRATA DI SMA

0 0 15

PENGARUH STRATEGI QUANTUM LEARNING TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM EKSKRESI

0 0 11