Cabang Use Not Mandatory
151
ii. Cabang Budget LTA karena anggaran dana tersedia dalam
anggaran program K3LH secara umum yang dapat mendukung berlangsungnya program.
b. Cabang yang bermasalah yaitu:
i. Cabang technical information system karena sistem pertemuan
berjenjang yang ada tidak dilaksanakan dengan baik, yaitu tidak semua unit melaksanakan pertemuan level 1 serta
pertemuan tidak selalu mebahas safety. ii.
Cabang Time LTA karena pelaksanaan risk assessment tidak sesuai jadwal berkala.
iii. Cabang Scope LTA karena tidak semua lokasi dilaksanakan
risk assessment karena pelaksanaan hanya berdasarkan proses, serta risiko yang dianalisis hanya risiko keselamatan dan
kesehatan. iv.
Cabang Analytical Skill LTA karena personal pelaksana tidak ditentukan, pelaksana tanpa kompetensi serta surat tugas.
v. Cabang Hazard Selection LTA terdiri dari cabang Hazard
Identification LTA dan Hazard Prioritisation LTA. Cabang Hazard Identification LTA bermasalah karena PT. Dirgantara
Indonesia tidak melihat bahaya terhadap terhentinya proses produksi. Kemudian cabang Hazard Prioritisation LTA
bermasalah karena terdapat ketidaksesuaian penentuan
152
kategori konsekuensi dan kemungkinan antara prosedur dengan form hasil risk assessment.
B. Cabang recommended risk controls LTA
a. Cabang yang tidak bermasalah yaitu:
i. Cabang Directive LTA karena arahan terkait pengendalian
diberikan oleh leader supervisor terkait, serta terdapat prosedur terkait pengendalian.
ii. Cabang Use Not Mandatory karena terdapat punishment
apabila pengendalian tidak diterapkan. b.
Cabang yang bermasalah yaitu: i.
Cabang Clarity LTA karena pekerja masih bingung dengan cara pakai serta perawatan dari pengendalian yang ada.
ii. Cabang Compatibility LTA karena pengendaian yang
direkomendasikan tidak
kompatibel dengan
hirarki pengendalian.
iii. Cabang Testing of Control LTA karena pengendalian yang
direkomendasikan tidak diuji sebelum diimplementasikan. iv.
Cabang Availability LTA karena pengadaan peralatan pengendalian secara kualitas dan kuantitas masih terbatas.
v. Cabang Adaptability LTA karena pengendalian dirasakan
masih kurang sesuai dengan beberapa pekerjaan. 3.
Hal-hal yang menyebabkan masalah dalam pelaksanaan risk assessment berdasarkan pohon MORT adalah sistem pengumpulan informasi,
153
penentuan waktu analisis risiko, lingkup lokasi pelaksanaan analisis risiko, tipe risiko yang dianalisis, pelaksana analisis risiko, temuan
bahaya, kejelasan pengendalian untuk memudahkan pemahaman dan penggunaan, kesesuaian dengan hirarki pengendalian, pengujian
pengendalian sebelum diimplementasikan, ketersediaan peralatan pengendalian, dan kesesuaian dengan situasi.