Metode SMORT Use of Workers’ Suggestion and Inputs LTA
42
terlaksananya risk assessment. Sedangkan cabang Task Spesific Risk Assessment LTA membahas ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment.
Cabang Task Spesific Risk Assessment LTA ini yang menjadi fokus analisis karena pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia risk assessment
dilaksanakan namun terdapat ketidaktepatan pelaksanaannya. Peneliti akan mencari letak permasalahan dan mencari informasi lebih
dalam tentang penyebabnya melalui observasi, wawancara dan telaah dokumen. Faktor yang menentukan cabang Task Spesific Risk Assessment
LTA yaitu Task Spesific Risk Analysis LTA dan Recommended Risk Controls LTA.
Pada cabang Task Spesific Risk Analysis LTA, peneliti akan melihat status dari cabang-cabang yang terkait apakah memadai atau belum. Cabang
yang tekait diantaranya cabang Knowledge LTA dan Execution LTA. Kemudian pada cabang Recommended Risk Controls LTA, peneliti juga
akan melihat status dari cabang-cabang yang terkait apakah memadai atau belum. Cabang yang tekait diantaranya cabang Clarity LTA, Compatibility
LTA, Testing of Control LTA, Directive LTA, Availability LTA, Adaptability LTA, dan Use Not Mandatory.
Dari hasil analisis tersebut akan didapatkan output yaitu penyebab masalah dalam pelaksanaan risk assessment. Penyebab masalah akan
digambarkan melalui pohon MORT dan pembahasannya sehingga diketahui cabang-cabang mana yang kurang memadai dalam pelaksanaan risk
assessment pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia tahun 2014.
43 Kerangka pikir digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1. Kerangka Pikir
Gambaran Ketidaktepatan Ruang Lingkup Pelaksanaan
Risk Assessment:
a. Lokasi b. Waktu
c. Pelaksana d. Tahapan
Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan
Risk Assessment Berdasarkan Teknik
MORT cabang Task Spesific Risk
Assessment LTA:
a. Task Spesific Risk Analysis LTA b. Recommended Risk Controls LTA
Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan
Risk Assessment PROCESS
INPUT OUTPUT
44