16
kontraktor, serta aktifitas fasilitas atau personal yang masuk ke dalam tempat kerja ASNZS, 2004.
Pekerjaan tidak dapat dipilih secara acak, pekerjaan dengan pengalaman kecelakaan terburuk seharusnya dianalisis terlebih
dahulu. Dalam memilih pekerjaan untuk dianalisis dan dalam menyusun tata cara analisis, pengawasan utama yang harus diikuti
sebuah departemen adalah banyaknya kecelakaan yang terjadi dalam sebuah pekerjaan, kecelakaan yang menghasilkan luka berat,
kecelakaan yang menghasilkan luka cacat, dan pekerjaan baru dengan perubahan di dalam peralatan kerja atau proses Soeripto,
1997.
B. Penentuan Waktu Risk Assessment
Dalam melaksanakan risk assessment harus dilakukan sebelum dan selama proses pekerjaan berjalan. Sebelum bekerja
karena untuk melindungi pekerja sebelum dampak buruk terjadi. Selanjutnya selama proses kerja terus dilakukan peninjauan
terutama apabila ada perubahan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3 pasal 15 ayat 1 yang menyatakan bahwa untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3,
pengusaha wajib melakukan peninjauan yang dilaksanakan dalam hal:
17
a. Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;
b. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
c. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
d. Terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan;
e. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi; f.
Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja; g.
Adanya pelaporan; h.
Adanya masukan dari pekerja buruh. Pemantauan dan peninjauan ulang perlu dilakukan untuk
memonitor efektifitas seluruh tahapan proses manajemen risiko. Pemantauan perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang bisa terjadi. Perubahan-perubahan tersebut kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan
perbaikan-perbaikan. Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh
proses manajemen risiko dengan optimal ASNZS, 2004.
C. Pelaksana Risk Assessment
Dalam melaksanakan identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko harus dilakukan oleh pekerja yang mempunyai kompetensi
yang ditetapkan. Orang yang menganalisis risiko harus memiliki pemahaman yang baik tentang pekerjaan dan pengetahuan untuk