63 sedini mungkin berdasarkan peraturan perundangan dan standar
yang berlaku. Sedangkan tujuannya adalah mencegah terjadinya kecelakaan,
penyakit akibat
kerja, danatau
pencemaran lingkungannya.
Prosedur ini berlaku di seluruh unit di PT. Dirgantara Indonesia. Namun, prosedur PT. Dirgantara Indonesia tidak dapat
dilampirkan karena merupakan dokumen rahasia perusahaan.
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Karakteristik Informan
Informan penelitian ini diambil berdasarkan pertimbangan tertentu, yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang
diharapkan, sehingga mempermudah peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang sedang diteliti. Informan tersebut sebagai berikut:
1. Informan Utama
Informan utama dalam penelitian ini adalah penanggung jawab pelaksanaan risk assessment, yaitu staf departemen K3LH
dan supervisor unit organisasi terkait. 2.
Informan Pendukung Informan pendukung dalam penelitian ini adalah manajer
departemen K3LH, kepala divisi dan pekerja di unit organisasi terkait.
64
Tabel 5.1 Karakteristik Informan
No. Kategori
Informan Informan
Jabatan
1 Informan
Utama Bapak KS
Staf K3LH Sentral Bapak KP
Staf K3LH Direktorat Produksi Bapak SA
Supervisor Machining Bapak SB
Supervisor High Speed Machining Bapak SC
Supervisor Metal Forming and Heat Treatment
2 Informan
Pendukung Bapak MK Manajer K3LH
Bapak KD Kepala Divisi Detail Part Manufacturing
Bapak PA Pekerja Machining
Bapak PB Pekerja High Speed Machining
Bapak PC Pekerja Metal Forming and Heat Treatment
Bapak PD Pekerja Bonding Composite
Bapak PE Pekerja Surface Treatment
Bapak PF Pekerja Maintenance
5.2.2 Gambaran Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat
Produksi PT. Dirgantara Indonesia
PT. Dirgantara
Indonesia telah
melaksanakan risk
assessment. Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen prosedur risk assessment dengan nomor dokumen D4 GO 03 serta form hasil
risk assessment dengan nomor dokumen G0-03-02. Berdasarkan prosedur risk assessment PT. Dirgantara
Indonesia, pelaksanaan risk assessment mengikuti flow chart berikut ini:
65
Bagan 1
Bagan 5.1 Flow Chart Risk Assessment PT. Dirgantara Indonesia Tahun 2014
PT. Dirgantara Indonesia dalam melaksanakan risk assessment menggunakan metode analisis kualitatif. Dalam metode
analisis kualitatif terdapat 2 unsur yang dijadikan pertimbangan, yaitu konsekuensi risk severity dan kemungkinan risk
probability. Berdasarkan penelitian, didapatkan beberapa hal yang tidak
tepat dalam pelaksanaan risk assessment di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia, yaitu:
No A safety concern is perceived
Identify hazards and assess risks Define level of severity
Define level of probability Risk level severity x probability
Is the risk acceptable? Yes
Can the risk be eliminated? No
Can the risk be mitigated? Yes
Yes
Can the residual risk, if any, be accepted
No Cancel the
operation Yes
Take action and continue
the operation
Feedback and record the hazard
identification assessment andor
risk mitigation