Prosedur Risk Assessment Sistem Manajemen K3 Perusahaan
65
Bagan 1
Bagan 5.1 Flow Chart Risk Assessment PT. Dirgantara Indonesia Tahun 2014
PT. Dirgantara Indonesia dalam melaksanakan risk assessment menggunakan metode analisis kualitatif. Dalam metode
analisis kualitatif terdapat 2 unsur yang dijadikan pertimbangan, yaitu konsekuensi risk severity dan kemungkinan risk
probability. Berdasarkan penelitian, didapatkan beberapa hal yang tidak
tepat dalam pelaksanaan risk assessment di Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia, yaitu:
No A safety concern is perceived
Identify hazards and assess risks Define level of severity
Define level of probability Risk level severity x probability
Is the risk acceptable? Yes
Can the risk be eliminated? No
Can the risk be mitigated? Yes
Yes
Can the residual risk, if any, be accepted
No Cancel the
operation Yes
Take action and continue
the operation
Feedback and record the hazard
identification assessment andor
risk mitigation
66 1.
Tidak semua lokasi dilaksanakan risk assessment karena pelaksanaannya hanya berdasarkan proses. Pada prosedur risk
assessment PT. Dirgantara Indonesia, dijelaskan bahwa risk assessment dilaksanakan pada seluruh kegiatan produksi dan
pendukungnya. Namun, pada form hasil risk assessment tidak dituliskan keterangan secara rinci terkait lokasi. Pada form
tersebut tidak ditemukan keterangan unit secara spesifik, namun hanya penjelasan proses secara umum.
2. Tidak ada aturan pelaksanaan risk assessment berdasarkan
periode waktu. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf K3LH, dikatakan “Kapannya kita tidak ditentukan secara pasti yah,
hanya kalau ada permintaan pasti kita lakukan... ”. Namun
berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa supervisor, diketahui bahwa tidak semua unit mengetahui harus melakukan
permintaan bila terdapat proses, fasilitas, atau peralatan peraturan baru.
3. Personil yang melaksanakan tidak ditentukan sebelumnya. Pada
prosedur risk assessment PT. Dirgantara Indonesia, pelaksana risk assessment yaitu fungsi sentral K3LH dan unit organisasi
terkait. Namun berdasarkan wawancara dengan staf K3LH, dikatakan “Ya tanggung jawab ada di Departemen K3LH, untuk
pelaksana pastinya siapa saja yang bisa asalkan punya kemampuan dan memahami prosedur
”. Padahal tidak semua staf