13
c. Melaksanakan program manajemen secara efisien sehingga memberikan
keuntungan bukan kerugian; d.
Melakukan peningkatan pengambilan keputusan pada semua level; e.
Menyusun program yang tepat untuk meminimalisasi kerugian pada saat terjadi kegagalan;
f. Menciptakan manajemen yang bersifat proaktif bukan bersifat reaktif.
Manfaat manajemen risiko, yaitu: ASNZS, 2004 a.
Memperkecil kemungkinan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan mengurangi efek yang ditimbulkan dari kemungkinan tersebut;
b. Meningkatkan produktivitas kerja;
c. Membantu meningkatkan perencanaan kerja perusahaan yang efektif,
lingkungan kerja, produksi, dan mencapai performa perusahaan yang lebih baik;
d. Mendapat keuntungan dari segi ekonomi dan kemudahan untuk
memenuhi target perusahaan dan perlindungan aset; e.
Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
2.2.1 Tahapan Manajemen Risiko
Beberapa tahapan dalam melaksanakan manajemen risiko, yaitu: ASNZS, 2004
1. Menetapkan tujuan dan lingkup pelaksanaan manajemen risiko;
2. Melaksanakan identifikasi risiko;
14
3. Melakukan analisis risiko untuk menetapkan kemungkinan dan
konsekuensi yang akan terjadi serta menetapkan tingkat risiko; 4.
Menetapkan evaluasi untuk menetapkan skala prioritas dan membandingkan dengan kriteria yang ada;
5. Melakukan pengendalian risiko yang tidak dapat diterima;
6. Melakukan pemantauan dan tinjauan ulang program manajemen
risiko yang telah dilaksanakan; 7.
Komunikasi dan konsultasi yang dilakukan dalam proses manajemen risiko yang melibatkan pihak internal dan eksternal.
Bagan 2.1 Tahapan Manajemen Risiko AS NZS 4360 : 2004
2.2.2 Pelaksanaan Risk Assessment
Risk assessment adalah proses analisis risiko sampai pengendalian risiko NRI, 2009. Risk assessment adalah metode
15
sistematis untuk menentukan risiko dari suatu aktivitas dapat ditoleransi atau tidak. Risk assessment akan bermanfaat jika hasil
risiko yang telah teridentifikasi dan diprioritaskan tersebut ditindaklanjuti
dengan cara
mengelola mengendalikan
memperlakukan risiko tersebut dengan baik ASNZS, 2004. Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang
dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala
kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus
dilaksanakan Westa, 1985. Tujuan analisis risiko adalah memberikan masukan untuk
keputusan tentang apakah risiko perlu dikendalikan dan strategi pengendalian risiko yang tepat dan hemat biaya. Analisis risiko
melibatkan pertimbangan
sumber risiko,
konsekuensi dan
kemungkinan terjadinya. Pengendalian sendiri berfungsi untuk meminimalisasi efek negatif atau meningkatkan peluang posistif
ASNZS, 2004.
A. Penentuan Lokasi Risk Assessment
Risk Assessment harus dilakukan di seluruh aktifitas usaha, termasuk aktifitas rutin dan non rutin, baik pekerjaan tersebut
dilakukan oleh karyawan langsung maupun kontrak, suplier dan