144
Selain  itu,  leader  juga  tidak  segan  menegur  pekerja  yang tidak  aman  dalam  melakukan  pekerjaannya  ataupun  tidak
menggunakan  alat  keselamatan  saat  bekerja.  Hal  tersebut membuktikan  bahwa  leader  tegas  dalam  memberikan  arahan,
sehingga pekerja disiplin dalam bekerja. Kemudian  terdapat  pula  prosedur  PT.  Dirgantara  Indonesia
terkait  pengendalian,  yaitu  standar  penggunaan  APD  dan  standar petunjuk  keselamatan  kerja  pada  setiap  unit.  Hal  tersebut
membuktikan bahwa adanya petunjuk yang bertujuan mengarahkan pekerja untuk bekerja dengan aman dan tepat.
Berdasarkan  hasil  penelitian,  cabang  Directive  tidak bermasalah.  Hal  tersebut  karena  arahan  terkait  pengendalian
diberikan  oleh  leader  supervisor  terkait,  serta  terdapat  prosedur terkait pengendalian.
E. Cabang Availability LTA
Pengendalian  yang  direkomendasikan  harus  tersedia  untuk digunakan oleh personil yang terlibat. Pengendalian adalah proses,
peraturan,  alat,  pelaksanaan  atau  tindakan  yang  berfungsi  untuk meminimalisasi  efek  negatif  atau  meningkatkan  peluang  positif
ASNZS,  2004.  Untuk  itu,  dalam  usaha  untuk  mencapai  hasil yang  lebih  baik,  selain  manusia  yang  ahli  dalam  bidangnya  juga
harus  dapat  menggunakan  bahanmateri-materi  sebagai  salah  satu
145
sarana.  Sebab  materi  dan  manusia  tidak  dapat  dipisahkan,  tanpa materi  tidak  akan  tercapai  hasil  yang  dikehendaki  Satrianegara,
2009. Berdasarkan  hasil  penelitian,  diketahui  bahwa  pengendalian
direkomendasikan  oleh  tim  K3LH,  kemudian  penyediaan  oleh Divisi  Pengadaan  dan  Logistik,  mulai  dari  pengendalian  pada
mesin,  pengendalian  administratif,  maupun  APD.  Tim  K3LH adalah  orang  yang  dianggap  paling  memahami  spesifikasi
pengendalian  yang  paling  tepat.  Kemudian  rekomendasi  dari  tim K3LH diberikan kepada Divisi Pengadaan dan Logistik.
Hal  tersebut  membuktikan  bahwa  upaya  penyediaan pengendalian
dilaksanakan, sehingga
pengendalian yang
direkomendasikan  dapat  diterapkan.  Selain  itu,  berdasarkan  hasil pengamatan  terbukti  bahwa  pengendalian  telah  disediakan  di
lokasi.  Hal  ini  sesuai  dengan  lampiran  I  tentang  pedoman penerapan SMK3 Peraturan Pemerintah no. 50 tahun 2012, bahwa
pengadaan  prasarana  dan  sarana  K3  termasuk  alat  evakuasi, peralatan pengendalian, dan peralatan pelindung diri.
Namun secara
kualitas dan
kuantitas, ketersediaan
pengendalian  masih  terbatas.  Misalnya  untuk  APD  harus memenuhi persyaratan enak dipakai, tidak mengganggu kerja, serta
memberikan  perlindungan  yang  efektif  terhadap  jenis  bahaya
146
Suma’mur,  1996.  Kemudian  secara  jumlah  harus  sesuai  dengan jumlah pekerja yang membutuhkan.
Masalah  keterbatasan  dana  diketahui  menjadi  salah  satu kendala.  Berdasarkan  dokumen  Rancangan  Keuangan  Anggaran
Perusahaan RKAP PT. Dirgantara Indonesia Tahun 2014, terbukti ada  post  anggaran  untuk  pengendalian,  namun  untuk  training
misalnya,  jumlah  yang  dianggarkan  dengan  banyaknya  training yang  harus  dilakukan  tidak  seimbang.  Padahal  penyediaan
peralatan merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan yakni mencegah
risiko. Dampaknya
adalah pengendalian
yang direkomendasikan tidak dapat diterapkan dengan efektif.
Berdasarkan hasil penelitian, cabang Availability bermasalah. Hal  tersebut  karena  pengadaan  peralatan  pengendalian  secara
kualitas  dan  kuantitas  masih  terbatas.  Untuk  itu,  sebaiknya Direktorat  Produksi  PT.  Dirgantara  Indonesia  melakukan  tinjauan
ulang terhadap rekomendasi, dengan pengendalian yang tepat baik secara  ketepatan  dengan  risiko,  kualitas  pengendalian,  maupun
harga beli.
F. Cabang Adaptability LTA
Pengendalian  yang direkomendasikan dirancang dengan cara yang  memungkinkan  mereka  untuk  secara  memadai  disesuaikan
dengan  situasi  yang  berbeda-beda.  Pada  Direktorat  Produksi  PT.