Karakteristik Informan Hasil Penelitian

66 1. Tidak semua lokasi dilaksanakan risk assessment karena pelaksanaannya hanya berdasarkan proses. Pada prosedur risk assessment PT. Dirgantara Indonesia, dijelaskan bahwa risk assessment dilaksanakan pada seluruh kegiatan produksi dan pendukungnya. Namun, pada form hasil risk assessment tidak dituliskan keterangan secara rinci terkait lokasi. Pada form tersebut tidak ditemukan keterangan unit secara spesifik, namun hanya penjelasan proses secara umum. 2. Tidak ada aturan pelaksanaan risk assessment berdasarkan periode waktu. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf K3LH, dikatakan “Kapannya kita tidak ditentukan secara pasti yah, hanya kalau ada permintaan pasti kita lakukan... ”. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa supervisor, diketahui bahwa tidak semua unit mengetahui harus melakukan permintaan bila terdapat proses, fasilitas, atau peralatan peraturan baru. 3. Personil yang melaksanakan tidak ditentukan sebelumnya. Pada prosedur risk assessment PT. Dirgantara Indonesia, pelaksana risk assessment yaitu fungsi sentral K3LH dan unit organisasi terkait. Namun berdasarkan wawancara dengan staf K3LH, dikatakan “Ya tanggung jawab ada di Departemen K3LH, untuk pelaksana pastinya siapa saja yang bisa asalkan punya kemampuan dan memahami prosedur ”. Padahal tidak semua staf 67 K3LH berlatar belakang K3 danatau memiliki sertifikat pelatihan risk assessment. 4. Terdapat ketidaksesuaian penentuan kategori konsekuensi dan kemungkinan antara prosedur dengan form hasil risk assessment. Pada prosedur risk assessment PT. Dirgantara Indonesia ditentukan kategori konsekuensi dan kemungkinan yang berbeda dengan kategori pada form hasil risk assessment Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia.

5.2.3 Penyebab Masalah Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat

Produksi PT. Dirgantara Indonesia Berdasarkan masalah dalam pelaksanaan risk assessment, maka dilakukan analisis pelaksanaan risk assessment yaitu dengan teknik Management Oversight and Risk Tree MORT pada cabang Task Spesific Risk Assessment. Jika ditelusuri dari struktur pohon MORT, pada lapis kesepuluh terdapat dua cabang yang fokus membahas terkait risk assessment yaitu cabang Task Spesific Risk Assessment Not Performed dan Task Spesific Risk Assessment LTA. Cabang Task Spesific Risk Assessment Not Performed membahas tidak terlaksananya risk assessment. Sedangkan cabang Task Spesific Risk Assessment LTA membahas ketidaktepatan pelaksanaan risk assessment NRI, 2009. Cabang Task Spesific Risk Assessment LTA ini yang akan menjadi fokus analisis karena pada