44
3.2 Definisi Istilah
Tabel 3.1 Definisi Istilah
No. Istilah
Definisi Cara Ukur
Instrumen Hasil
1 Ketidaktepatan
Ruang Lingkup Pelaksanaan
Risk Assessment Penentuan lokasi, waktu, pelaksana, maupun
tahapan yang tidak tepat dalam melaksanakan risk assessment dibandingkan dengan teori
ASNZS 4360 Tahun 2004 dan PP No. 50 Tahun 2012.
Telaah dokumen,
Wawancara Daftar
dokumen, Pedoman
wawancara Gambaran ketidaktepatan
lokasi, waktu, pelaksana, dan tahapan pelaksanaan
risk assessment
2 Analisis
Penyebab Masalah dalam
Pelaksanaan Risk Assessment
Analisis terhadap masalah dalam pelaksanaan risk
assessment berdasarkan
teknik Management Oversight and Risk Tree MORT
cabang Task Spesific Risk Assessment LTA yang terdiri dari 2 cabang utama, yaitu Task
Spesific Risk Analysis LTA dan Recommended Risk Controls LTA.
Wawancara, Observasi,
Telaah dokumen
Pedoman wawancara,
Lembar observasi,
Daftar dokumen Status
cabang Task
Spesific Risk Analysis LTA dan Recommended
Risk Controls LTA
a Cabang Task
Spesific Risk
Cabang ini
mempertimbangkan kualitas
analisis risiko pada Direktorat Produksi PT.
45 Analysis LTA
Dirgantara Indonesia. b Cabang
Recommended Risk
Controls LTA
Cabang ini mempertimbangkan kecukupan pengendalian yang direkomendasikan oleh
penilaian risiko pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia.
3 Penyebab
Masalah dalam Pelaksanaan
Risk Assessment Hal
yang menyebabkan
tidak tepatnya
pelaksanaan risk assessment. Wawancara,
Observasi, Telaah
Dokumen Pedoman
Wawancara, Lembar
Observasi, Daftar Dokumen
Hal-hal yang
menyebabkan tidak
tepatnya pelaksanaan risk assessment
46
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2008, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang biasanya
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Pada penelitian ini ingin mengetahui
penyebab masalah dalam pelaksanaan risk assessment pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia tahun 2014. Penyebab masalah dianalisis
dengan menggunakan teknik Management Oversight and Risk Tree MORT. Penelitian ini akan fokus pada cabang Task Spesific Risk
Assessment LTA.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat dengan waktu pelaksanaan selama bulan
Januari sampai dengan Juni Tahun 2014.
47
4.3 Informan Penelitian
Pemilihan informan penelitian ini diambil berdasarkan metode Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah
peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang sedang diteliti Sugiyono, 2008. Hal yang menjadi kepedulian dalam pengambilan sampel penelitian
kualitatif adalah tuntasnya pemerolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan pada banyak sampel sumber data. Informan tersebut
sebagai berikut: 1.
Informan Utama Informan utama dalam penelitian ini adalah penanggung jawab
pelaksanaan risk assessment yaitu staf departemen K3LH dan supervisor unit organisasi terkait.
2. Informan Pendukung
Informan pendukung dalam penelitian ini adalah manajer departemen K3LH, kepala divisi dan pekerja di unit.
Tabel 4.1 Informan Penelitian
No. Kategori
Informan Jabatan
1 Informan
Utama Staf K3LH Sentral
Staf K3LH Direktorat Produksi Supervisor Machining