3 Menerapkan Apply, yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadapi.
4 Menganalisa Analyze, yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan
satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. 5 Mengevaluasi Evaluate, yaitu membuat pertimbangan berdasarkan
kriteria dan standar. 6 Menciptakan Create, yaitu menyusun elemen-elemen untuk
membentuk sesuatu yang berbeda atau mempuat produk original.
62
2 Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, yang meliputi:
a Reciving sikap menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada dirinya dalam
bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. b Responding memberikan responjawaban adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara, mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus yang datang dari luar.
c Valuing penilaian atau menentukan sikap yaitu suatu sikap tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mampu menilai
konsep atau fenomena, yaitu baik dan buruk. d Organization mengatur adalah mempertemukan perbedaan nilai
sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, dan membawa perbaikan umum.
e Characterization pembentukan pola hidup adalah karaktrisasi dengan suatu nilai yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi kepribadian
dan tingkah lakunya.
62
David R. Krathwohl, A Revision of Bloom‟s Taxonomy, An Overview Ohio: Theory Into Practice, vol 41 number 4 : 2002
3 Ranah Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill meliputi:
a Persepsi – perception mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap
rangsangan, menyeleksi objek b Kesiapan
– set mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri secara fisik, emosi, dan mental
c Gerakan terbimbing – guided response mampu meniru contoh,
mencoba-coba, pengembangan respons baru d Gerakan terbiasa
– mechanism berketrampilan, berpegang pada pola, respons baru muncul dengan sendirinya
e Gerakan kompleks – complex overt response sangat terampil secara
lancer, luwes, supel, gesit, lincah f Penyesuaian pola gerakan
– adaption mampu menyesuaikan diri, bervariasi, pemecahan masalah
g Kreativitaskeaslian – creativityorigination mampu menciptakan
yang baru, berinisiatif. Dengan demikian, hasil belajar merupakan perubahan pengetahuan,
sikap, maupun ketrampilan yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek
–aspek perubahan pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh
karena itu apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep yang
lebih baik. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari gejala-
gejala alam melalui penelitian, percobaan dan pengukuran yang disajikan secara matematis berdasarkan hukum-hukum dasar untuk menemukan
hubungan antara kenyataan yang ada di alam. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas pembelajaran berupa pengetahuan fisika maupun penguasaan konsep fisika.
d. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Made Sumadi di SLTP 6 Singaraja pada tahun 20042005 bahwa pembelajaran menggunakan
pendekatan kontekstual pada pelajaran matematika berpengaruh pada kemampuan penalaran dan komunikasi dalam belajar. Hasil yang diperoleh
menujukan melalui uji normalitas sebesar 0,876, taraf signifikansi 5 yang berdistribusi normal, uji homogenitas diperoleh nilai sebesar 0,512 taraf
signifikansi 5 dengan data homogen.berdasarkan criteria di atas dapat disimpulkan adanya perbedaan kemampuan penalaran dan komunikasi secara
signifikan antara siswa yang belajar dengan pendekatan kontekstual dan konvensional.
63
Lilik Mawartiningsih melakukan penelitian di SMPN 1 Plumpang dan SMP PGRI 3 Tuban terhadap prestasi belajar siswa. Hasil yang diperoleh
bahwa pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan F hitung itu lebih besar dibandingkan dengan F tabel.
64
Dra. Erni Maidiyah, M.Pd dkk melakukan penelitian terhadap guru- guru SD di Kecamatan Darussalam Aceh Besar bahwa tingkat keberhasilan
rata-rata 79,3 hal ini bisa terlihat dari hasil berdasarkan evaluasi dari nilai rata-rata awal sebesar 20,4 menjadi 79,3 hal ini menimbulkan motivasi
bagi guru-guru untuk menerapkan dalam pembelajaran di dalam kelas.
65
Berdasarkan penelitian yang dilaukan oleh I Wayan Suastra dalam pembelajaran sains pendekatan menggunakan kontekstual berpengaruh
terhadap pengembangan kecakapan hidup siswa dimana rata-rata penguasaan konsep pada siklus I sebesar 6,36,siklus II sebesar 6,64, dan siklus III
7,0 dengan melihat ketuntasan klasikal bahwa siswa telah mengalami
63
I Made Sumadi, Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematia Sisiwa Kelas II SLTP Negeri 6 singaraja,Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1.XXXVIII Januari, 2005
64
Lilik mawartiningsih, Pengaruh Metode Mengajar CTL dan Gaya Kognitif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidan Study Biologi Kelas 1 Semester II di SMPN 1 Plumpang dan SMP PGRI 3
Tuban dalam Pokok Bahasan Ekosistem, ISSN, UNIROW Tuban:2001
65
Erni Maidiyah, Pembinaan Guru SD dalam Penerapan Pendekatan Pembelajaran CTL di Kecamatan Darussalam Aceh Besar, Program IPTE: Kegiatan Pengabdian kepada Mesyarakat
Tahun V No.12,2006
peningkatan hasil belajar . Peningkatan ini tidak terlepas dari pendekatan pembelajaran kontekstual yang diterapkan mampu melibatkan berbagai
aktivitas penyelidikan yang cukup menarik sehingga memotivasi siswa untuk belajar sains.
66
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Gita di SLTPN 4 Singaraja pada pelajaran matematika terhadap peningkatan hasil belajar
siswa dengan hasil yang cukup baik sekali serta 60,5 siswa memberikan tanggapan positif dengan alasan lebih giat belajar, situasi menyenangkan,
tahu kesalahan sendiri, mudah memahami, tahu kemampuan sendiri cepat mengerti, dan bisa saling tanya jawab.
67
Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Sudiana pada pelajaran kimia menghasilkan indikasi positif dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual yaitu aktivitas belajar mahasiswa sangat antusias, hasil belajar makin meningkat dari siklus I dengan nilai 57,1, siklus II dengan
nilai 66,7, pada siklus III dengan nilai 72,2. Ini mengindikasikan bahwa pembelajaran kontestual sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. selain
sikap belajar dan hasil belajar ada juga yang deperhatikan yaitu aspek sosial, esiapan belajar, aktivitas belajar sehingga mahasiswa memberikan respon
yang positif.
68
Dari berbagai penelitian diatas penulis berminat mengadakan penelitian lanjut tentang Contextual Teaching and Learning CTL dengan
asumsi akan berpengaruh pada hasil belajar fisika siswa.
66
I Wayan Suastra, Implementasi Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Sains Sebagai Upaya Pengembangan Kecakapan Hidup Siswa di SD Laboratorium IKIP Negeri Singaraja,
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja No.2 Tahun. XXXVIII april 2005
67
I Nyoman Gita, Implementasi Pendekatan Kontekstual Berbantuan LKS untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas II SLTP 4 Singaraja,Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
IKIP Negeri Singaraja, No.1 TH XXXVIII Januari 2005
68
I Ketut Sudiana, Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif pada Pembelajaran Kimia dan Pencemaran Lingkungan, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran UNDIKSHA, No.2 TH. XXXX april 2007