Strategi Pembelajaran Kontekstual Pengaruh pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa (quasi eksperimen di SMP al-Fath Cirendeu)

informasi itu dalam pikirannya sampai suatu saat nanti diperlukan. Apprenticeship belajar untuk mencapai keahlian tertentu, magang adalah suatu metode pembelajaran yang menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Dalam Kontekstual, pembelajaran konsep-konsep abstrak dilakukan dengan prinsip-prinsip apprenticeship tersebut. Karena yang dipelajari adalah konsep yang lebih berkaitan dengan kognisi daripada keterampilan, maka pembelajarannya disebut dengan cognitive apprenticeship. Cognitive apprenticeship adalah suatu metode melatih siswa dalam menyelesaikan suatu tugas. Ada tiga hal utama yang harus dilakukan guru sebelum pembelajaran dilakukan, yaitu: 1 terlebih dahulu menetapkan kompetensi yang harus dicapai siswa, 2 menunjukkan manfaat dari tugas yang diberikan, dan 3 memberi peluang untuk keberagaman cara belajar siswa. Dalam cognitive apprenticeship, dilakukan visualisasi konsep-konsep abstrak, memahami konsep, dan menggunakannya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Terkait dengan konsep keberagaman tersebut, dalam CTL perlu dilakukan diversified learning strategies, yaitu yaitu penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi namun kontekstual. Metode ceramah dalam beberapa hal masih diperlukan, tetapi metode-metode yang berpusat pada siswa student-centered seperti metode inkuiri dan metode kooperatif akan lebih membantu siswa mengembangkan kompetensi dengan baik. Begitu juga, perlu dilakukan differentiated teaching strategies, yaitu pembelajaran yang demokratis dimana siswa mendapat peluang yang luas untuk memahami informasi sesuai dengan kecenderungan yang dimiliki masing-masing. Disini diingatkan dengan konsep multiple intelligence dari Gardner, yang menekankan bahwa setiap individu memiliki kecenderungan yang dominan dalam dirinya, dan keberhasilan individu tersebut dalam belajar dan bekerja besar dipengaruhi oleh apakah dia dapat memanfaatkan kecenderungannya tersebut untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Pemberdayaan empowerment sangat diperlukan dalam CTL yaitu dapat dilakukan dengan cara: 1 Fading menjauh secara pelahan, yaitu dukungan guru dikurangi sedikit demi sedikit hingga akhirnya siswa dapat menyelesaikan tugasnya secara mandiri; 2 Articulation penyampaian, yaitu kesempatan untuk siswa terlibat dalam percakapan atau diskusi mengenai pengetahuannya dalam rangka memecahkan masalah; 3 Reflection refleksi, melihat kediri-sendiri, yaitu kegiatan dimana siswa dapat membandingkan kemampuan dan keterampilannya dengan ahli di bidangnya; dan 4 Exploration eksplorasi, berkarya, yaitu yaitu saat dimana guru mendorong siswa untuk mencoba menemukan dan memecahkan persoalan secara mandiri. Texas Collaborative for Teaching Excellence mengajukan suatu strategi dalam melakukan pembelajaran kontekstual yang diakronimkan menjadi REACT, yaitu: relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring. 1 Relating: yaitu belajar dalam konteks menghubungkan apa yang hendak dipelajari dengan pengalaman atau kehidupan nyata. Untuk itu, bawa perhatian siswa pada pengalaman, kejadian, dan kondisi sehari-hari. Lalu, hubungkankaitkan hal itu dengan pokok bahasan baru yang akan diajarkan. 2 Experiencing: yaitu belajar dalam konteks eksplorasi, mencari, dan menemukan sendiri. Memang, pengalaman itu dapat diganti dengan video, atau bacaan dan bahkan kelihatannya dengan cara ini belajar bisa lebih cepat, tetapi strategi demikian merupakan strategi pasif, artinya, siswa tidak secara aktiflangsung mengalaminya. 3 Applying yaitu belajar mengaplikasikan konsep dan informasi dalam konteks yang bermakna. Belajar dalam konteks ini serupa dengan simulasi, yang seringkali dapat membuat siswa mencita-citakan sesuatu, atau membayangkan suatu tempat bekerja dimasa depan. Simulasi seperti bermain peran merupakan contoh yang sangat kontekstual dimana siswa mengaplikasikan pengetahuannya seperti dalam dunia nyata. Seringkali juga dilakukan berupa pengalaman langsung firsthand experience seperti magang. 4 Cooperating yaitu proses belajar dimana siswa belajar berbagi sharing dan berkomunikasi dengan siswa lain. Pembelajaran kooperatif merupakan salahsatu strategi utama dalam CTL, karena pada kenyataannya, karyawan berhasil adalah yang mampu berkomunikasi secara efektif dan bisa bekerja dengan baik dalam tim. Aktivitas belajar yang relevan dengan pembelajaran kooperatif adalah kerja kelompok; dan kesuksesan kelompok tergantung pada kinerja setiap anggotanya. Peer grouping juga suatu aktivitas pembelajaran kooperatif. Beberapa teknik pembelajaran kooperatif akan diulas pada bagian lain dari makalah ini. 5 Transferring : yaitu belajar dalam konteks pengetahuan yang sudah ada, artinya adalah, siswa belajar menggunakan apa yang telah dipelajari untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Aktivitas dalam pembelajaran ini antara lain adalah pemecahan masalah problem solving.

4. Hasil Belajar Fisika Siswa

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu yakni mengalami, 47 Belajar adalah kegiatan-kegiatn fisik atau badaniah. 48 Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. 49 Burton dalam sebuah bukunya The Guidance of Learning Activities merumuskan pengertian “belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antar individu dengan individu dan 47 Anggun Kusuma Wardani, Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual Oleh Guru PKn Di SMA Negeri I Banjarnegara. Jurusan hukum dan kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2007, hal.17 48 Anonim, http:agungmaul.blogspot.com201009hubungan-prilaku-siswa-smp-dan-sma.htm . 18 September 2010: 20.35 49 Anonim, http:ahmadefendy.blogspot.com201008pengertian-hasil-belajar.html 18 September 2010: 20.35 individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. ” 50 Wasty mengutip bahwa dalam bukunya yang dikemukakan oleh H. Cronbach Witherington Educational Psycology, 1945 “Learning is shown by change in behavior as a result of expe- rience” 51 yang diterjemahkan dalam bukunya Aunurrahman mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian. 52 Howard L. Kingslay berpendapat “Learning is the process by which behavior in the broader sense is originated or changed through practice or training ” 53 Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Menurut pendapat ini, belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tersebut dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam dalam interaksi dengan lingkungannya. James O.Whittakh er mendefinisikan “Learning may be defined as the prosess by which behavior originates or is altered through training or experience.” 54 Belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individuitu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. 55 50 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta,2009, hal.35 51 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal.104 52 Aunurrahman, Op.Cit., hal.35 53 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal.104 54 Ibid., hal. 104 55 Aunurrahman, Op.Cit., hal.35

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

“Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Motivasi Belajar IPS Siswa (Quasi Eksperimen di SDN 01 Cirendeu)

0 7 213

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141