Pembatasan Fokus Penelitian PENDAHULUAN
                                                                                Menurut   John,   berpikir   adalah   memanipulasi   atau   mengelola   dan mentransformasi  informasi  dalam  memori.  Hal  ini  sering  dilakukan
untuk membentuk  konsep,  bernalar,  dan  berpikir  secara  kritis,  membuat  keputusan,
berpikir kreatif dan memecahkan masalah
4
Menurut  Suryabrata  1990, ”berpikir  merupakan  proses  yang  dinamis
yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya”.
5
Adapun proses berpikir pokoknya terdiri dari 3 langkah, yaitu pembentukan pengertian, pembentukan
pendapat, dan penarikan kesimpulan. Pendapat ini menunjukkan bahwa berpikir merupakan  suatu  kegiatan  yang  dialami  seseorang  untuk  memecahkan  suatu
permasalahan.  Dalam  segi  proses  berpikir seseorang menyadari  adanya  suatu masalah, menyusun bagian-bagian informasi yang direkam sebagai pengertian-
pengertian, kemudian akan membentuk pendapat-pendapat yang sesuai dengan pengetahuannya  hingga  akhirnya  dapat  menarik  kesimpulan  yang  digunakan
untuk membahas atau mencari solusi dari situasi tersebut. Hal ini berarti bahwa ketika  seseorang  merumuskan  suatu  masalah,  memecahkan  masalah,  ataupun
ingin mengetahui sesuatu, maka pada saat itulah ia melakukan suatu aktivitas berpikir, sebagaimana yang dikatakan Ruggiero 1998 bahwa berpikir sebagai
suatu  aktivitas  mental  untuk  membantu  memformulasikan  atau  memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan
fulfill a desire to understand
6
, dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses atau aktivitas
untuk  menarik  suatu  kesimpulan  dari  sebuah  permasalahan  dengan  tujuan mencari solusi atau hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu seseorang.
Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan berpikir yang dimulai   karena adanya  kesadaran  terhadap  suatu  masalah  yang  menuntut  seseorang  untuk
secepatnya menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga diperlukan tindakan cepat dan tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini didasari oleh pendapat
4
Jhon W.Santrock, Psikologi pendidikan, Jakarta:Kencana,2008, h.357
5
Tatag  Yuli  Eko  Siswono, Model  Pembelajaran  Matematika  Berbasis  Pengajuan  dan
Pemecahan   Masalah   untuk   Meningkatkan   Kemampuan   Berpikir   Kreatif,   Semarang:   Unesa University Press, 2008, h. 12
6
ibid., h.13
                                            
                