Menghasilkan beragam cara penyelesaian flexibility
                                                                                lengkung  melalui  percobaan  dan  melaporkan  hasil  pengamatan  yang  mereka peroleh.  Respon  siswa meningkat  dari  pertemuan  ke-3  hingga pertemuan  ke-4
dengan rata-rata 60,23, Hal ini menunjukan bahwa lebih dari sebagian siswa menyukai pembelajaran menggunakan strategi
open inquiry. Skor rata-rata persentase respon negatif sebesar 18,75. Sebagian besar siswa
yang   menunjukkan respon negatif mengungkapkan bingung mengerjakan soal jika  belum  diajarkan  guru,  pelajarannya  membosankan.  Respon  negatif  siswa
paling tinggi juga terdapat pada pertemuan kedua. Respon netral sebesar 21,02 berisi pendapat siswa yang menyukai strategi pembelajaran
open inquiry namun masih  bingung  dalam  menyelesaikan  masalah  yang  diberikan.  Pembelajaran
dengan menerapkan strategi pembelajaran open inquiry masih perlu ditingkatkan,
karena masih ada siswa yang merespon negatif dan merespon netral. Selain   lembar   jurnal   harian   yang   diisi   siswa,   peneliti   dan   observer
mengamati  aktivitas  siswa  dengan  mengisi  lembar  observasi  aktivitas  belajar siswa pada saat penerapan strategi pembelajaran
open inquiry. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4:
Tabel 4.4 Persentase Aktivitas Pembelajaran Matematika Siswa Siklus 1
No. Aspek yang diamati
Pertemuan Minggu ke- Rata-
rata
1 2
3 4
1. Siswa melakukan
penyelidikan melalui LKS 68,18
72,72 79,54
84,09 76,13
2. Siswa menjawab
menanggapi LKS 68,18
75 77,27
81,81 75,57
3. Siswa mengemukakan
pendapatgagasan terkait pembelajaran
65,90 68,18
72,72 79,54
71,59
4. Siswa menarik kesimpulan
berdasarkan langkah- langkah yang ada pada
LKS 61,13
75 77,27
72,72 71,53
5. Siswa mengaplikasikan
kesimpulan yang diperoleh pada soal latihan
65,90 72,72
72,72 79,54
72,72
Rata-rata 65,86
72,72 75,90
79,54 73,51
Tabel  4.4  menunjukkan  bahwa  rata-rata  persentase  aktivitas  siswa  pada proses   pembelajaran   matematika   menggunakan   strategi   pembelajaran
open inquiry  sebesar  73,51.  Aspek  yang  mendapatkan  persentase  terendah  pada
siklus 1 ini adalah menarik kesimpulan. Aktivitas menarik kesimpulan ini perlu ditingkatkan  karena  saat  proses  pembelajaran  berlangsung  terlihat  kebanyakan
siswa mengosongkan bagian kesimpulan dengan alasan bingung membuat kata- katanya.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  siswa  harus  dilatih  lagi  untuk  menarik
kesimpulan berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan. Aktivitas menarik kesimpulan paling rendah terdapat pada pertemuan satu dan dua.
Aspek mengemukakan pendapat atau gagasan juga menjadi salah satu aspek aktivitas  yang  mendapat  skor  rata-rata  presentase  yang  rendah.  Siswa  yang
mengemukakan pendapat terlihat hanya siswa yang aktif saja, sedangkan siswa yang pasif hanya diam dan tidak mengkritisi pendapat dari temannya. Sebagian
siswa  masih  terlihat  malu-malu  dalam  menyampaikan  gagasannya  dihadapan teman-temanya. Skor terendah dari aktivitas ini terdapat pada pertemuan pertama,
karena dalam pertemuan ini masih terlihat kebiasaan siswa yang hanya menerima penjelasan langsung dari guru, takut salah dan khawatir memiliki jawaban yang
berbeda dengan guru. Perolehan   rata-rata   persentase   tertinggi   adalah   aktivitas   melakukan
penyelidikan melalui lembar kerja siswa. Masing-masing siswa terlihat berusaha dalam menyelesaikannya. Skor terendah dari aktivitas ini terdapat pada pertemuan
pertama. Hal ini terjadi karena siswa baru pertama kali menggunakan LKS open
inquiry  sehingga  masih  bingung  terhadap  langkah-langkah  pembelajaran  yang terdapat pada LKS. Beberapa siswa awalnya mengeluh diberikan sebuah masalah,
namun  peneliti  tetap  meminta  siswa  untuk  membaca  dan  aktif  menjawab pertanyaan-pertanyaan  yang  ada  didalam  LKS.  Aktivitas  ini  terus  meningkat
hingga pertemuan ke-4, sebagian besar siswa membaca dan memahami masalah dengan  baik  meskipun  masih  ada  beberapa  anak  yang  masih  acuh  terhadap
masalah yang diberikan. Pada saat melakukan penyelidikan dengan menggunakan LKS  terjadi  interaksi  antara  siswa  dengan  peneliti  dan  siswa  dengan  teman
sebangkunya.
                                            
                