Indikator kemampuan berpikir kreatif matematik

Inkuiri merupakan perluasan dari discovery discovery yang digunakan lebih mendalam, artinya inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalkan merumuskan problema, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisi data, membuat kesimpulan, dan sebagainya. 20 sejalan dengan itu Gulo 2002, menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri 21 Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. 22 Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi dari hasil menemukan sendiri. siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga memberikan kekuatan ingatan yang lebih tinggi dikarenakan siswa mengalami sendiri langkah-langkah membangun pengetahuannya. Artinya inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Hal ini sejalan dengan pembelajaran inkuiri menurut Suchman 1996 adalah suatu pola pembelajaran untuk membantu peserta didik belajar merumuskan dan menguji pendapatnya sendiri serta memiliki kesadaran akan kemampuannya. 23 Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal namun mereka juga mengambil peran untuk menemukan inti dari materi pelajaran itu sendiri. Selanjutnya, menurut Ridwan 2013, pembelajaran berbasis inkuiri mencakup proses pengajuan masalah, memperoleh informasi, berpikir kreatif tentang kemungkinan penyelesaian masalah, membuat keputusan, dan membuat kesimpulan 24 Gulo 20 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011 h.185 21 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013 cet ke-6, h.166 22 ibid 23 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2013. h.113 24 ibid, h.214 2002 menyatakan bahwa inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Gulo menyatakan bahwa kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: 25  Mengajukan pertanyaan atau permasalahan Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. Untuk meyakinkan bahwa pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis  Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. untuk memudahkan proses ini, guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan.  Mengumpulkan data Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik  Analisis data Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh.  Membuat kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa. Pengertian strategi pembelajaran inkuiri tebuka Open Inquiry mengacu pada pengertian strategi pembelajaran inkuiri, dimana inkuiri terbuka merupakan sebuah tingkatan dari pembelajaran inkuiri. Menurut Kimberly Lott 2011, 26 25 Trianto, op. cit, h.168 26 K.Lott, Fire Up the Inquiry, Science and Children, March, 2011. kegiatan belajar secara inquiry yang dilakukan secara eksperimen dapat dibedakan dalam empat kategori, yakni sebagai berikut: 1. Konfirmasi Confirmation Inquiry: siswa mengonfimasi materi ajar yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan eksperimen pada tingkatan ini mirip dengan kegiatan buku resep cook book 2. Inkuiri terstruktur Stuctured Inquiry: siswa diberikan pertanyaan dan prosedur, kemudian membuat kesimpulan sendiri berdasarkan data yang mereka peroleh 3. Inkuiri terbimbing Guide Inquiry: siswa diberikan pertanyaan, mereka membuat rancangan percobaan investigasi, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen. 4. Inkuiri terbuka Open Inquiry: siswa mengajukan pertanyaan, membuat rencana investigasi, mengumpulkan dan mengolah data, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil investigasi. Irit Sadeh dan Michal Zion mengemukakan bahwa dalam pembelajaran open inquiry guru mendefinisikan kerangka pengetahuan dimana penyelidikan akan dilakukan, tetapi membiarkan siswa dengan berbagai pertanyaan yang dirumuskan melalui rancangan prosedur yang dipilih. 27 pembelajaran open inquiry memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dengan membuat prosedur sendiri untuk menemukan pengetahuan yang baru, terlepas dari itu guru hanyalah sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Prosedur yang akan dirancang siswa berupa langkah-langkah penelitian di dalam kelas seperti: mengumpulkan dan mengolah data informasi yang ada, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil penyelidikan. Pembelajaran open inquiry ini mencerminkan jenis penelitian dan karya eksperimental yang dilakukan oleh para ilmuwan. Serupa dengan itu, Sumiati 2008 menyatakan bahwa dalam open inquiry siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientist, masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan 27 Irit Sadeh dan Michal Zion, Wich Type of Inquiry Project Do High School Biology Students Prefer : Open or Guide?, 42, 2011, pp. 832