Langkah Pembelajaran Open Inquiry

C. Kerangka Konseptual

Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang berkembang dari waktu ke waktu. Pada era modern ini matematika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang menjadi modal utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dibutuhkan sumber daya manusia yang kreatif, yang mampu mengembangkan inovasi dan penemuan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencetak sumber daya manusia yang kreatif tentunya membutuhkan sistem pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi kemampuan kreatif yang dimiliki siswa di sekolah. Kelemahan siswa indonesia dalam menyelesaikan persoalan matematika tidak lepas dari lemahnya kemampuan berpikir kreatif matematik yang mereka miliki. Siswa akan mengalami banyak kesulitan ketika dihadapkan pada persoalan matematika yang lebih kompleks jika dalam pembelajaran matematika masih diterapkan kebiasaan menghafal rumus. Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa perlu dilatih sejak dini dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara logis, analitis, sistematis dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat mendukung kemampuan berpikir kreatif siswa. Terdapat sebuah strategi pembelajaran yang berorientasi pada penemuan yaitu strategi pembelajaran open inquiry. Pada pembelajaran ini siswa menemukan pengetahuan baru melalui proses merumuskan masalah matematika, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Ketika siswa dihadapkan pada permasalahan matematika yang baru, munscul beberapa pertanyaan dari siswa, secara tidak langsung mereka memiliki kesadaran bahwa adanya masalah, hal ini merupakan faktor yang memotivasi siswa untuk melanjutkan dengan merumuskan masalah dan membuat rencana investigasi. Pada tahap ini siswa merumuskan masalah matematika dengan mendaftarkan informasi yang mereka dapat dari permasalahan yang diberikan. Kemudian dari rumusan masalah yang ada siswa dapat menduga jawaban sementara dari masalah yang diberikan, pada tahap ini muncul berbagai pandangan dalam menyelesaikan masalah. Kemudian pada tahap menguji hipotesis siswa dapat membuat kombinasi-kombinasi yang menarik dari bagian- bagian atau unsur-unsur pengetahuan sebelumnya untuk menemukan jawaban yang paling tepat. Proses akhir dari pembelajaran open inquiry adalah membuat kesimpulan yang membuat siswa mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau ide sehingga lebih menarik dalam pembelajaran matematika. Proses pembelajaran open inquiry tidak hanya berpusat kepada guru, tetapi kepada siswa. Dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang terdapat didalam strategi pembelajaran open inquiry siswa mampu mencetuskan ide atau gagasan baru, mengemukakan jawaban yang bervariasi dalam penyelesaian masalah, serta mampu menciptakan sesuatu yang baru dari kombinasi unsur-unsur yang telah ada sebelumnya. Secara visual, kerangka berpikir disajikan sebagai berikut: Kemampuan Strategi Pembelajaran Berpikir Kreatif Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah Open Inquiry 1. Fluency 2. Flexibility 3. Originality 1. Merumuskan Masalah 2. Merumuskan Hipotesis 3. Menguji Hipotesis 4. Menarik Kesimpulan Meningkatkan Gambar 2.1: Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis penelitian ini adalah “Penerapan Strategi Pembelajaran Open inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa”

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Depok yang beralamat di Jl. Pemuda No. 53, Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 9H pada Tahun pelajaran 20142015 semester ganjil. Jadwal penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. 1 Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Pelaksanaan PTK dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran. Siklus atau putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah 1 Zainal Aqib, siti Jaiyaroh, eko diniati, khusnul khotimah , Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru MP, SMA, SMK”, Bandung: CV.Yrama Widya, 2008. h. 3 22 Kegiatan Juli Agst Sept Okt Nov Des Persiapan dan perencanaan √ √ Observasi √ √ Kegiatan Penelitian √ √ Analisis Data √ √ Laporan Penelitian √ √