Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori

Berikut akan dibahas beberapa kajian literatur terkait kemampuan berpikir kreatif matematik dan strategi pembelajaran Open Inquiry

1. Kemampuan berpikir kreatif matematik

a. Pengertian kemampuan berpikir kreatif matematik

Menurut Anas, kata “berpikir” berarti menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam tindakan. 1 Adapun kata ”pikir” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu fikr yang artinya menggunakan akal untuk sesuatu yang diketahui, untuk mengungkapkan perkara yang tidak diketahui. 2 Allah menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk berpikir. Manusia diharapkan dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian dan menyerap informasi serta mengelolanya sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan sebuah permasalahan. Firman Allah:           Artinya: ”ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” Q.S. Sad: 29 Secara umum berpikir didefinisikan sebagai suatu kegiatan mental untuk memperoleh pengetahuan. Dalam proses belajar mengajar kemampuan berpikir dapat dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna melalui persoalan pemecahan masalah. 3 1 Anas Salahudin, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama Budaya Bangsa, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 337 2 ibid 3 Mayadina Suwarma, Suatu Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika,Jakarta: Cakrawala Maha Karya, h.3 7 Menurut John, berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Hal ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar, dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif dan memecahkan masalah 4 Menurut Suryabrata 1990, ”berpikir merupakan proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya”. 5 Adapun proses berpikir pokoknya terdiri dari 3 langkah, yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan. Pendapat ini menunjukkan bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan yang dialami seseorang untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam segi proses berpikir seseorang menyadari adanya suatu masalah, menyusun bagian-bagian informasi yang direkam sebagai pengertian- pengertian, kemudian akan membentuk pendapat-pendapat yang sesuai dengan pengetahuannya hingga akhirnya dapat menarik kesimpulan yang digunakan untuk membahas atau mencari solusi dari situasi tersebut. Hal ini berarti bahwa ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin mengetahui sesuatu, maka pada saat itulah ia melakukan suatu aktivitas berpikir, sebagaimana yang dikatakan Ruggiero 1998 bahwa berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan fulfill a desire to understand 6 , dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses atau aktivitas untuk menarik suatu kesimpulan dari sebuah permasalahan dengan tujuan mencari solusi atau hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu seseorang. Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan berpikir yang dimulai karena adanya kesadaran terhadap suatu masalah yang menuntut seseorang untuk secepatnya menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga diperlukan tindakan cepat dan tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini didasari oleh pendapat 4 Jhon W.Santrock, Psikologi pendidikan, Jakarta:Kencana,2008, h.357 5 Tatag Yuli Eko Siswono, Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Semarang: Unesa University Press, 2008, h. 12 6 ibid., h.13