Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil 1 butir soal dinyatakan memiliki indeks kesukaran sukar, dan 9 butir soal memiliki indeks kesukaran sedang. Pada penelitian ini tidak menggunakan soal yang mudah karena kemampuan matematik yang diteliti adalah kemampuan berpikir kreatif matematik siswa. d. Daya Pembeda Analisis daya pembeda, mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi dengan siswa yang tergolong kurang lemah prestasinya. Untuk mengetahui daya pembeda butir soal bentuk uraian adalah sebagai berikut 9 : DP  XKA  XKB Skor Maks Keterangan : DP : Indeks daya pembeda butir soal XKA XKB : Nilai rata-rata kelompok atas : Nilai rata-rata kelompok bawah Skor Maks : Skor Maksimum Adapun kriteria daya pembeda sebagai berikut: ≥ 0.40 = Sangat Baik 0,30 – 0,39 = Baik 0,20 – 0,29 = Cukup, soal perlu perbaikan ≤ 0,19 = Kurang baik, soal harus dibuang Berdasarkan kriteria daya pembeda, dari 10 butir soal yang diujicobakan terdapat 3 soal kurang baik namun masih digunakan pada penelitian karena soal tersebut valid dan indeks kesukaran tergolong sedang, dan kekurangan soal terdapat pada pengecoh yang kurang baik. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari tiap butir soal, dapat dibuat rekapitulasi analisis butir sebagai berikut: 9 Ibid, h.146 Tabel 3.3 Rekapitulasi Uji Validitas, Indeks Kesukaran, Daya Beda

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Setelah data-data penelitian terkumpul, peneliti memeriksa kembali kelengkapan dan keabsahan data-data. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Data yang dianalisis meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran maupun sesudah pembelajaran. Analisis yang digunakan adalah deskripsi, memaparkan data hasil pengamatanobservasi aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah : Keterangan : Selain observasi juga dilakukan pengamatan pada respon siswa tehadap pembelajaran matematika. Analisis yang digunakan adalah deskripsi, memaparkan data hasil pengumpulan dan rangkuman jurnal harian yang diisi oleh siswa setiap kali pertemuan. Peneliti mengelompokannya kedalam tiga No. Soal Validitas Indeks Kesukaran Daya Beda r hitung Keterangan Indeks Keterangan DB Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,43 0,48 0,69 0,38 0,57 0,71 0,64 0,74 0,49 0,67 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,48 0,64 0,48 0,36 0,64 0,53 0,62 0,47 0,26 0,57 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang 0,07 0,13 0,38 0,13 0,22 0,36 0,27 0,27 0,20 0,24 Jelek Jelek Baik Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup kategori yaitu kategori positif, netral dan negatif. Respon positif diartikan sebagai sikap menyukai strategi pembelajaran open inquiry. Sedangkan sikap negatif dapat diartikan sebaliknya, dan respon netral berada diantara keduanya. Persentase tiap respon dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : 2. Peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik setiap siklus Data hasil tes akhir tiap siklus dianalisis oleh peneliti. Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dapat dilihat dari skor nilai rata-rata tes akhir siklus. Kemudian kemampuan berpikir kreatif matematik dianalisis perindikator yaitu 1 memberikan banyak jawaban, 2 memberikan cara penyelesaian yang bervariasi, 3 memberikan jawaban yang tidak biasa. Persentase tiap indikator dapat dihitung dengan rumus :

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah siklus I selesai dan ternyata hasil yang diharapkan belum memenuhi krteria seperti yang diharapkan, yaitu peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa, maka akan ditindaklanjuti untuk melakukan tindakan berikutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian ini akan berakhir jika peneliti mampu menunjukan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa.

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas 9H, SMP Negeri 1 Depok tahun pelajaran 20142015 yang berjumlah 44 orang siswa. Data-data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui perkembangan penelitian yang dilaksanakan.

1. Pelaksanaan Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan merupakan kegiatan awal yang dilakukan peneliti sebagai tahap perkenalan peneliti dengan guru yang mengajar dan lingkungan sekolah agar tidak terasa asing ketika melakukan penelitian di sekolah tersebut. Penelitian pendahuluan ini dimulai pada tanggal 29 September 2014 sampai dengan 2 Oktober 2014. Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Depok. Hasil wawancara dan observasi pada beberapa kelas menunjukkan bahwa kelas 9H memiliki kemampuan berpikir kreatif matematik dibawah rata-rata. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian pendahuluan diperoleh informasi sebagai berikut : a. Guru berbakat dalam hal mengondisikan kelas sehingga suasana kelas tenang dan tidak berisik. b. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode konvensional ekspositori dan latihanpenugasan c. Kegiatan pembelajaran sebagian besar masih didominasi oleh guru d. Beberapa siswa bertanya pada saat pembelajaran berlangsung, namun siswa yang mengemukakan pertanyaan relatif adalah orang yang sama. e. Kebanyakan siswa tidak percaya diri mengemukakan ide-ide atau gagasan-gagasan matematika selama pembelajaran. f. Siswa cendrung menghafal rumus-rumus matematika, bukan memahami konsepnya 35 g. Siswa kebingungan mengerjakan latihan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan guru

2. Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I

Pembelajaran siklus 1 terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan tahap refleksi. Tahapan penelitian pada siklus 1 dideskripsikan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti membuat berbagai persiapan untuk menunjang pembelajaran di kelas. Peneliti Terlebih dahulu melakukan analisis terhadap kurikulum untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan disampaikan kepada siswa. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran open inquiry, menyiapkan lembar kerja siswa LKS dengan tahapan strategi pembelajaran open inquiry beserta latihan soal yang terdapat didalamnya, lembar observasi aktivitas siswa, jurnal harian siswa, instrumen tes siklus 1 berupa soal kemampuan berpikir kreatif matematik yang sudah terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa kelas 9A, dan alat dokumentasi untuk mengambil bukti berupa foto selama tindakan berlangsung.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak lima kali tatap muka dimulai dari tanggal 13 Oktober 2014 sampai 27 Oktober 2014. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan strategi pembelajaran open inquiry. Tindakan yang dilakukan pada strategi pembelajaran open inquiry adalah dengan memberikan LKS yang memiliki tahapan pembelajaran open inquiry didalamnya. Peneliti memberikan petunjuk kepada siswa tentang bagaimana belajar dengan menggunakan LKS open inquiry. Peneliti memberikan suatu masalah kepada siswa, siswa harus membaca terlebih dahulu masalah tersebut untuk dapat merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan sendiri berdasarkan masalah yang disajikan oleh guru. Adapun deskripsi pembelajaran pada siklus 1 yaitu sebagai berikut: