pembelajaran   dan   berhenti   sejenak   untuk   membimbing   siswa   yang   tidak mengerjakan  latihan  soal.  Sehingga  tidak  ada  lagi  siswa  yang  acuh  pada
pembelajaran kali ini. Peneliti bersama siswa membahas jawaban soal latihan dan mengajak siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini. peneliti menutup
pembelajaran dengan memberikan tugas untuk mempelajari materi  yang sudah dipelajari  dari  pertemuan  ke-1  sampai  pertemuan  ke-4  karena pada pertemuan
berikutnya akan diadakan tes siklus 1. Peneliti juga meminta siswa untuk mengisi jurnal harian. Peneliti mengucapkan Alhamdulillah, dan salam untuk mengakhiri
pembelajaran.
5. Pertemuan ke-5 27 Oktober 2014
Pada pertemuan kelima ini akan dilakukan tes siklus 1 yaitu tes kemampuan berpikir  kreatif  matematik  siswa  bahasan  luas  permukaan  dan  volume  bangun
ruang sisi lengkung yang terdiri dari 5 butir soal yang sudah didiskusikan dengan dosen  pembimbing  dan  sudah  diuji  cobakan  terlebih  dahulu  di  kelas  9A.  Tes
berlangsung  selama  2  jam  pelajaran.  Tes  ini  dilakukan  untuk  mengetahui kemampuan  siswa  dalam  memerikan  banyak  jawaban  berupa  ide  dan  gagasan
dalam  soal  matematika,  memberikan  cara  penyelesaian  yang  bervariasi,  dan memberikan   jawaban   yang   baru   atau   tidak   lazim   dari   sebuah   persoalan
matematika yang disajikan. Pada  saat   peneliti   memasuki   kelas,   siswa  sudah   terlihat   siap   untuk
mengikuti  tes  yang  akan  diberikan.  Peneliti  mengabsen  siswa  terlebih  dahulu, seluruh  siswa  hadir  berjumlah  44  orang.  Pelaksanaan  tes  siklus  I  ini  berjalan
lancar. meskipun masih banyak siswa yang bertanya untuk memastikan jawaban mereka kepada peneliti saat tes berlangsung, peneliti selalu meminta siswa fokus
mengerjakan soal tes sendiri tanpa bantuan dari teman atau peneliti. Setelah pelaksanaan tes siklus I, peneliti meminta pendapat siswa tentang
pembelajaran   matematika  dengan   menggunakan   strategi   pembelajaran open
inquiry   selama   tindakan   siklus   1   dilaksanakan,   serta   mengumpulkan   dan mendiskusikan hasil lembar observasi yang telah diisi oleh observer guru kelas
yang berisi catatan proses pembelajaran.
ditetapkan  peneliti  yaitu  sebesar ≥ 75,  hal  ini  menyebabkan  proses  penelitian
c.   Tahap Observasi
Tahap  Observasi  dilakukan  untuk  mengamati  peningkatan  kemampuan berpikir  kreatif  matematik  siswa  dengan  menggunakan  instrumen  penelitian.
Instrumen  penelitian  kemampuan  berpikir  kreatif  yang  digunakan  berupa  tes kemampuan  berpikir  kreatif  matematik  yang  diberikan  pada  akhir  siklus  1,
sedangkan   instrumen   lain   yang   digunakan   sebagai   alat   observasi   proses pembelajaran  adalah  jurnal  harian  dan  lembar  observasi  aktivitas  siswa  yang
dilakukan pada saat yang bersamaan dengan waktu pelaksanaan tindakan siklus 1. Berikut uraian observasi yang dilakukan peneliti pada pembelajaran siklus 1:
Berdasarkan   hasil   tes   kemampuan   berpikir   kreatif   matematik   yang dilakukan pada tanggal 27 oktober 2014, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1: Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Siklus 1
Berdasarkan perhitungan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematik, diperoleh  skor  rata-rata  kemampuan  berpikir  kreatif  matematis  siswa  siklus  1
sebesar 73,68. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sebesar 93, dan nilai  terendah  sebesar  40.  Perolehan  nilai  tes  kemampuan  berpikir  kreatif
matematik  siswa  pada  siklus  1  ini  belum  memenuhi  intervensi  tindakan  yang
akan dilanjutkan ke siklus berikutnya sebagai proses perbaikan penelitian yang telah dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan mencapai intervensi
tindakan yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
Interval kelas f
absolut
f
kumulatif
fk
40-47 2
2 4,55
48-55 3
5 11,36
56-63 2
7 15,91
64-71 10
17 38,64
72-79 9
26 59,09
80-87 15
41 93,18
88-95 3
44 100,00
Total 44