Fiduciary Duty Direksi Dalam Tugas Pengurusan Perseroan Terbatas

66 strategis untuk memperoleh manfaat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari perseroan secara tidak adil, serta menghindari benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perseroan. 53

2. Fiduciary Duty Direksi Dalam Tugas Pengurusan Perseroan Terbatas

Terkait dengan fiduciary duties dalam Perseroan Terbatas PT, dalam buku “Organ Perseroan Terbatas”, Cornelius Simanjuntak dan Natalie Mulia menjelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab melakukan pengurusan sehari - hari Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan tersebut dalam sistem common law dikenal dengan prinsip fiduciary duties. 54 Seseorang dikatakan mempunyai tugas fiduciary fiduciary duty manakala dia mempunyai kapasitas fiduciary fiduciary capacity. Seseorang memiliki fiduciary duty jika usaha yang dikelola atau dilakukan itu bukan miliknya atau bukan untuk kepentingannya, melainkan milik atau untuk kepentingan pihak lain 55 . Fiduciary duty ini diartikan oleh M.Yahya Harahap sebagai “wajib dipercaya”. Menurut M. Yahya Harahap “wajib dipercaya” berarti setiap anggota Direksi maupun Dewan Komisaris selamanya “dapat dipercaya” must always bonafide serta selamanya harus “jujur” must always be honest dalam menjalankan 53 Gunawan Widjaya. Risiko Hukum Sebagai Direksi, Komisaris dan Pemilik PT, Jakarta, Forum Sahabat, 2008, hal 74 54 Cornelius SimanjuntakNatalie Mulia, Organ Perseroan Terbatas, Jakarta, Sinar Grafika, 2009 hal 91. 55 Ibid hal 50 Universitas Sumatera Utara 67 tugasnya Direksi melakukan pengurusan dan Dewan Komisaris melakukan pengawasan 56 . Sementara penulis lainnya, Ridwan Khairandy dalam bukunya “Perseroan Terbatas” menulis bahwa dalam menjalankan tugas fiduciary duties, seorang Direksi harus melakukan tugasnya sebagai berikut: 1. Dilakukan dengan iktikad baik; 2. Dilakukan dengan proper purposes; 3. Dilakukan dengan kebebasan yang tidak bertanggungjawab unfettered discretion; 4. Tidak memiliki benturan kepentingan conflict of duty and interest. 57 Prinsip fiduciary duty merupakan prinsip tanggungjawab direksi yang meletakkan direksi sebagai trustee atau pemegang amanah, sehingga seorang direktur haruslah mempunyai kepedulian dan kemampuan duty of care and duty of loyality, beritikad baik, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perseroan dan kejujuran terhadap perseroan yang dipimpinnya dengan derajat yang tinggi. 58 Dalam duty of care, Direksi dituntut pertanggung jawaban secara hukum dan duty of care ini wajib diterapkan bagi Direksi dalam membuat setiap kebijakan perseroan dan dalam mengawasi serta memonitoring kegiatan perseroan. 59 Yang dimaksud dengan tugas fiduciary duties dari seorang Direktur adalah tugas yang terbit secara hukum by the operation of law dari suatu hubungan 56 M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta, Sinar Grafika, 2011, hal 374 57 Ibid hal 209 58 Bismar Nasution, “UU no 40 Tahun 2007 Dalam Perspektif Hukum Bisnis; Pembelaan Direksi Melalui Prinsip Business Judgment Rule, Disampaikan Pada Seminar Bisnis 46 Tahun FE USU, Medan, Sumatera Utara, 24 November 2007, hal 6 59 Lymann PQ Johnson, The Audit Commitee’s Ethical And Legal Responsibilities: The State Law Perspective, Volume 47, Fall 2005, hal 35 Universitas Sumatera Utara 68 fiduciary antara Direktur berkedudukan sebagai trustee dalam pengertian hukum trust, sehingga seorang direktur haruslah mempunyai kepedulian dan kemampuan duty of care and skill, itikad baik, loyalitas dan kejujuran terhadap perusahaannya dengan derajat yang tinggi high degree. 60 Berdasarkan ketentuan Pasal 97 UUPT dapat ditarik kesimpulan bahwa pasal itu mengandung prinsip fiduciary duties, yang terdiri dari 3 tiga faktor penting, yaitu : 61 1. Prinsip yang merujuk kepada kemampuan dan kehati-hatian tindakan pengurus perseroan yang diwakilkan kepada Direktur duty of care. Unsur yang perlu diperhatikan sebelumnya berkenaan dengan tindakan dijadikan penyeimbang dalam penerapan prinsip duty of skill and care sebagaimana dikenal business judgement principle. 2. Prinsip untuk tidak mengambil keuntungan pribadi atas opportunity yang sebenarnya milik atau diperuntukkan bagi perseroan no secret profit rule doctrine of coporate opportunity. Pelaksanaan tugas pengurus perseroan yang diwakilkan kepada seorang direktur terkadang tidak luput dari adanya pertentangan kepentingan, karena adanya persamaan bidang usaha antara pengurus perseroan yang diwakilkan kepada seorang direktur secara pribadi dengan pihak ketiga lainna, dalam hal ini dapat dikategorikan sebagai bentuk kompetisi yang tidak adil. 60 Munir Fuady, Perseroan Terbatas – Paradigma Baru, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2003, hal 81 61 Bambang Kesowo, Kedudukan Direksi : Suatu Tinjauan Berdasarkan Konsep Fiduciary Duties, Makalah Dalam Panel Diskusi Hubungan Antara Pemegang Saham, Direksi, Komisaris : Hak, Wewenang dan Tanggung Jawabnya, Jakarta, 12 Juni 1995, hal 8 Universitas Sumatera Utara 69 Lewis D Solomon 62 tentang pertanggung jawaban direksi Korporasi mengatakan : Fiduciary duty is perhaps the most important concept in the Anglo American law of corporation. Teh world “fiduciary” comes form the Latin fides, meaning faith or confidence, and was originally used in the commos law to describe the nature of the duties imposed on a trustee. Perhaps because many of the earliest corporation cases involved chari table corporations, courts began to analogize the duties of a director in managing corporate property to the duties of a trustee in managing trust property. The original analogy between a trustee and those who control a corporation was a close one. But as corporations began to play a role of increasing importance in an increasingly complex commercial world, the basic notion survives that officers, directors and controlling shareholders.

3. Tanggungjawab Direksi Terhadap Pelanggaran Prinsip Kehati-Hatian

Dokumen yang terkait

Proses Pengadaan Barang/Jasa pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

23 207 54

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Good Corporate Governance Dikaitkan Dengan Tugas Dan Fungsi Direksi (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 4 94

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Good Corporate Governance Dikaitkan Dengan Tugas Dan Fungsi Direksi (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 3 9

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Good Corporate Governance Dikaitkan Dengan Tugas Dan Fungsi Direksi (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Good Corporate Governance Dikaitkan Dengan Tugas Dan Fungsi Direksi (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Good Corporate Governance Dikaitkan Dengan Tugas Dan Fungsi Direksi (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 22

BAB II PRINSIP KEHATI – HATIAN DALAM PERATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum 1. Kedudukan PT Sebagai Badan Hukum Mandiri - Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kehati-hatian Direk

0 0 66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kehati-hatian Direksi Dalam Perjanjian Kerja Sama Untuk Proses Pengadaan Barang Dan Jasa (Studi Penelitian PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan)

0 1 31

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kehati-hatian Direksi Dalam Perjanjian Kerja Sama Untuk Proses Pengadaan Barang Dan Jasa (Studi Penelitian PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan)

0 0 16