98
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PROSES
PENGADAAN BARANG DAN JASA AGAR DIREKSI MEMENUHI PRINSIP KEHATI-HATIAN
A. Pihak-Pihak Dalam Proses Pengadaan Barang Dan Jasa di PT. Perkebunan Nusantara III Persero
1. Direksi
Penjelasan pasal 92 ayat 1 UUPT dikatakan, bahwa tugas direksi dalam mengurus perseroan antara lain meliputi pengurusan sehari-hari dari perseroan
sebagaimana di tetapkan dalam Anggaran Dasar. Mengurus perseroan semata-mata adalah tugas direksi yang tidak dapat dicampuri langsung oleh organ perseroan lain.
Hal ini secara tegas disebutkan dalam pasal 97 dan 98 UUPT , yang memberikan ketentuan sebagai berikut : “Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam mupun diluar pengadilan”.
85
Direksi yang diberikan kepercayaan oleh pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham dan stakeholders, bertindak untuk kepentingan
dan tujuan perseroan, serta bertindak dengan mengutamakan kepentingan perseroan diatas kepentingan pribadi.
86
Perseroan Terbatas sebagai badan hukum dalam melakukan perbuatan hukum melalui pengurusnya yaitu Direksi. Tanpa adanya pengurus, badan hukum itu tidak
akan dapat berfungsi. Ketergantungan antara badan hukum dan pengurus menjadi
85
Ibid hal64
98
Universitas Sumatera Utara
99
sebab mengapa antara badan hukum dan Direksi lahir hubungan fidusia fiduciary duties dimana pengurus selalu pihak yang dipercaya bertindak dan menggunakan
wewenangnya hanya untuk kepentingan perseroan semata.
87
Dalam Peraturan Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05MBU2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa Badan Usaha Milik Negara BAB IV Pasal 13 menegaskan bahwa Direksi
BUMN wajib menyusun ketentuan internal Standard Operating and Procedure untuk penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa, termasuk prosedur sanggahan
dengan berpedoman pada peraturan menteri BUMN ini. Peranan dan, tugas dan kewenangan Direksi dalam proses pengadaan barang
dan jasa di lingkungan PT.Perkebunan Nusantara III persero di samping uraian yang telah di jelaskan sebelumnya secara umum dari penegasan-penegasan dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN dan peraturan lainnya, namun peranan dan tugas
serta kewenangan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Persero juga telah diatur dalam Anggaran Dasar AD PT.Perkebunan Nusantara III Persero sebagaimana di
muat dalam akta pendirian PT.Perkebunan Nusantara III Persero. Dalam Pasal 11 Poin 1 Anggaran Dasar PT.Perkebunan Nusantara III Persero disebutkan bahwa :
”Direksi bertugas untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
86
Sergei Parijs, Fairness Opinions And Liability, Kluwer, The Netherlands, 2005, hal.142
Universitas Sumatera Utara
100
dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar danatau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham”.
88
Disamping hal tersebut peran direksi dalam pengadaan barang dan jasa memberikan keputusan menyetujui atau tidak terhadap usulan pelelangan dan
penyusunan harga perkiraan sendiri HPS apa bila direksi tidak menyetujui maka akan kembali kepada bagian pelelangan utk memproses atau membuat pengusulan
pelelangan yang lainnya, dan apabila direksi menyetujui usulan pelelangan dan penyusunan harga perkiraan sendiri maka dilanjutkan ketahap berikutnya yang akan
di proses oleh bagian pelelangan. Setelah tahap – tahap diselesaikan oleh bagian pelelangan maka direksi berperan memberikan keputusan pemenang pelelangan.
Selain itu peran direksi dalam proses pengadaan barang dan jasa yaitu : a. Direksi memeriksa kelengkapan dokumen lelang
b. Direksi menentukan metode pelelangan c. Direksi mempertimbangkan dalam penyusunan perkiraan harga tersendiri
d. Direksi melihat hasil evaluasi terhadap dokumen pelelangan
89
87
Ridwan Kahirandy dan Camelia Malik, Good Corporate Governance, Yogyakarta, Kreasi Total Media, 2007, hal 36
88
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU- 73169.AH.01.02.Tahun 2008 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
89
Wawancara dengan bapak Hendra Kesumah, SH Staf Urusan Pengadaan Barang dan Jasa PT.Perkebunan Nusantara III Persero, Kantor Direksi Medan, 13 April 2012
Universitas Sumatera Utara
101
2. Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa