101
2. Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa
Pengaturan yang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa dilingkungan Badan Usaha Milik Negara BUMN sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05MBU2008 disebutkan bahwa pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang
dilakukan oleh badan usaha milik Negara yang pembiayaannya tidak menggunakan dana langsung APBN atau APBD juga dalam peraturan pemerintah Republik
Indonesia No 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara pada pasal 99 ayat 1 disebutkan bahwa :
”Pengadaan barang dan jasa oleh Badan Usaha Milik Negara yang menggunakan dana langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN”.
90
Terhadap pengaturan pengadaan barang dan jasa khusus di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III Persero diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT
Perkebunan Nusantara III Persero Nomor 3.11SKPTS032011 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara III persero edisi V 2011.
Bagian Pengadaan barang dan jasa di PT Perkebunan Nusantara III Persero adalah penanggungjawab yang merupakan bagianpersonil yang ditunjuk dan
90
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia
No 45
Tahun 2005
tentang Pendirian,Pengurusan,Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara pasal 99 ayat 1
Universitas Sumatera Utara
102
ditetapkan Direksi sebagai pelaksanapenyelenggara proses pemilihan penyedia barang dan jasa dilingkungan perusahaan yaitu :
1. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
2. Bagian Pelelangan
Dalam Peraturan-peraturan tersebut dimana dijelaskan bahwa tugas pokok, kewenangan pejabat pengadaan barang dan jasa serta bagian pelelangan, kewajiban,
kriteria dan seleksi personil bagian pelelangan adalah sebagai berikut : 1.
Pejabat Pengadaan barang dan jasa a. Tugas Pokok Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
Pejabat pengadaan barang dan jasa memiliki tugas pokok yakni melaksanakan dan bertanggungjawab dalam pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
besaran nilai kewenangan yang mengacu kepada Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa serta Instruksi Kerja yang berlaku di perusahaan.
b. Kewenangan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa di Kantor Direksi 1.
Untuk pengadaan barang dan jasa sampai dengan total nilai Rp. 100.000.000,-
seratus juta
rupiah dilaksanakan
oleh pejabatpenanggungjawab pengadaan.
2. Pengadaan Barang Umum dan Barang PabrikanKeagenan kebutuhan
Kantor Direksi dengan total nilai sampai dengan Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah dengan sumber dana exploitasi dan investasi.
3. Pengadaan Barang Umum dengan sumber dana investasi dan Barang
PabrikanKeagenan dengan sumber dana exploitasi dan investasi
Universitas Sumatera Utara
103
kebutuhan DistrikKebunUnit dengan total nilai sampai dengan Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah.
4. Pengadaan jasa lainnya kebutuhan kantor Direksi dengan total nilai
sampai dengan Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah dengan sumber dana exploitasi dan investasi.
5. Pengadaan Jasa lainnya dengan keahlian khusus dengan sumber dana
exploitasi dan investasi serta jasa lainnya non keahlian khusus dengan sumber dana investasi untuk kebutuhan DistrikKebunUnit dengan total
nilai sampai dengan Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah. 6.
Pemilihan Penyedia
barang dan
jasa dilakukan
dengan metode
penunjukkan langsung.
91
c. Kepala Bagian yang di tunjuk sebagai Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa yakni sebagai berikut :
1. Kepala Bagian Komersil ;
Pengadaan jasa konsultansi dengan total nilai sampai dengan Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah incl PPn 10 dengan sumber dana
exploitasi dan investasi, dilaksanakan oleh bagian komersil dengan penunjukan langsung.
2. Kepala Bagian Teknis
91
Surat Keputusan
Direksi PT.
Perkebunan Nusantara
III Persero
Nomor :
3.11SKPTS032011 tentang pedoman pengadaan barang dan jasa PT.Perkebunan Nusantara III persero
Universitas Sumatera Utara
104
Pengadaan jasa konsultansi dengan total nilai sampai dengan Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah dengan sumbner dana exploitasi
dan investasi. Pemilihan penyedia jasa konsultansi dilakukan dengan metode penunjukan langsung atau pengadaan langsung.
3. Distrik Manajer
Pengadaan barang umum dan jasa lainnya non keahlian khusus untuk kebutuhan Distrik dengna total nilai sampai dengan Rp. 100.000.000,-
seratus juta rupiah dengan sumber dana exploitasi dan khusus untuk investasi pemeliharaan TBM dapat dilaksanakan di DistrikKebunUnit
dengan terlebih dahulu dokumen dasar harus mendapat persetujuan Direksi. Pemilihan penyedia barang dan jasa dilakukan dengan metode
penunjukan langsung sesuai dengan rincian yang yang telah ditetapkan. 4.
Manajer KebunUnit Pengadaan barang umum yang bukan menjadi barang persediaan dan jasa
lainnya dengan total nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah dengan sumber dana exploitasi dan khusus untuk investasi
pemeliharaan TBM dengan dokumen dasar harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Pemilihan penyedia barang dan jasa dilakukan
dengan penunjukan langsung. 2.
Bagian Pelelangan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa a. Adapun Tugas Pokok Bagian Pelelangan
Universitas Sumatera Utara
105
1. Bagian Pelelangan memiliki tugas pokok yakni melaksanakan dan
bertanggungjawab dalam pemilihan penyedia barang dan jasa yang mengacu kepada Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa serta Instruksi
Kerja yang berlaku diperusahaan. 2.
Bagian Pelelangan adalah bagian yang diangkat dan bertanggungjawab Kepada BOD yang berekedudukan di kantor Direksi untuk melaksanakan
pemilihan penyedia barang dan jasa dengan nilai pengadaan di atas Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah khusus untuk pengadaan jasa
konsultansi dengan nilai di atas Rp. 500.000.000,-lima ratus juta rupiah. b. Kewenangan Bagian Pelelangan
Ada beberapa kewenangan Bagian Pengadaan diantaranya yaitu : 1.
Pengadaan Barang Umum dan Barang Pabrikan Keagenan kebutuhan Kantor DireksiDistrikKebunUnit dengan nilai diatas Rp. 100.000.000,-
seratus juta rupiah yang dananya bersumber dari anggaran exploitasi dan investasi.
2. Pengadaan Jasa lainnya, kebutuhan kantor Direksi dengan total nilai
diatas Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah yang dananya bersumber dari anggaran exploitasi atau investasi.
3. Pengadaan Jasa lainnya untuk kebutuhan DistrikKebunUnit dengan total
nilai diatas Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah yang dananya bersumber dari anggaran exploitasi atau investasi
Universitas Sumatera Utara
106
4. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan total nilai diatas Rp. 500.000.000,-
lima ratus juta rupiah yang dananya bersumber dari anggaran exploitasi dan investasi
5. Pemilihan Penyedia BarangJasa dilakukan dengan metode Pelelangan
Umum, Pelelangan sederhana, Penunjukan langsung, SayembaraKontes. Pelelangan Terbatas, Pemilihan Langsung, Seleksi
Umum, Seleksi Sederhana dan Seleksi Langsung.
92
c. Kewajiban dan Kriteria Personil Bagian Pelelangan 1.
Pejabat dan Bagian Pelelangan wajib menandatangani Fakta Integritas Letter of Undertaking dengan format yang telah ditetapkan. Untuk
pekerjaan pemilihan penyedia barang dan jasa yang bernilai kurang dari 50 lima puluh milyar Fakta Integritas dibuat 1 satu kali dalam periode
waktu 1 tahun, sedangkan untuk pekerjaan pemilihan penyedia barang dan jasa yang bernilai lebih dari 50 lima puluh milyar atau bukan
bersifat rutin, maka Bagian Pelelangan harus membuat Fakta Integritas untuk setiap pengadaan barang dan jasa tersebut.
2. Dalam hal Pengadaan barang dan jasa tertentu yang bersifat substansial
bukan bersifat rutin. Direksi terlebih dahulu meminta persetujuan
kepada Dewan Komisaris dan kemudian melaporkan mengenai proses dan hasil pengadaan Barang dan jasa tersebut.
3. Bagian Pelelangan terdiri dari orang-orang yang memiliki kriteria :
92
Ibid hal 20
Universitas Sumatera Utara
107
1. Kepala Bagian Pelelangan : Karyawan Pimpinan Senior yang ahli dalam pengadaan barang dan jasa, berwawasan, bertanggung jawab,
loyalitas dan bermoral serta memiliki Sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa.
2. Kepala Urusan Pelelangan ; Barang dan Kepala Urusan Pelelangan Jasa : Karyawan Pimpinan yang ahli dalam pengadaan barang dan jasa,
berwawasan, bertanggungjawab, loyalitas dan bermoral serta memiliki sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa.
3. Staf Urusan Pelelangan Barang dan Staf Urusan Pelelangan Jasa : Karyawan Pimpinan yang ahli dalam pengadaan barang dan jasa,
berwawasan, bertanggungjawab, loyalitas dan bermoral serta memiliki sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa.
4. Bagian pelelangan berjumlah gasalganjil yang terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Urusan Pelelangan Barang, Kepala Urusan Pelelangan
Jasa dan beberapa Staf Urusan. Uraian tugas, Tanggungjawab, dan hal lainnya yang terkait dengan Bagian Pelelangan ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direksi.
93
3. Bagian Teknis