commit to user
2. Pengertian Kepemimpinan
Teori-teori mengenai kepemimpinan telah berkembang sedemikian rupa dan telah diungkapkan dari berbagai sudut pandang oleh para ahli.
Konsep-konsep mengenai kepemimpinan telah banyak dipaparkan oleh para ahli dalam berbagai definisi dan dimensinya, beserta jenis-jenis atau gaya
kepemimpinan yang beragam. Robbins 2006 mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian sasaran. Kemudian Owens, dalam Nawawi, 2003 menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan
suatu interaksi antar suatu pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah hubungan interpersonal
berdasarkan keinginan bersama. Kepemimpinan bukan suatu sebab melainkan akibat dari perilaku kelompok, sehingga tanpa ada anggota atau pengikut
maka tidak ada pemimpin. Gibson, dkk dalam Nawawi, 2003 menjelaskan definisi
kepemimpinan adalah upaya menggunakan berbagai jenis pengaruh yang bukan paksaan untuk memotivasi anggota organisasi agar mencapai tujuan
tertentu. Memotivasi dilakukan sebagai kegiatan mendorong anggota organisasi sebagai usaha untuk menumbuhkan motivasi intrinsik.
Jewell dan Siegal 1998 berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan proses memotivasi dan mengarahkan orang lain pada pencapaian
tujuan. Kepemimpinan meliputi mempengaruhi orang lain untuk tujuan tertentu dan harus sejalan dengan tujuan organisasi. Kepemimpinan dalam
commit to user
suatu organisasi sangat mempengaruhi karyawan yang ada dibawahnya untuk mentaati dan melakukan apa yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan
organisasi. Perilaku seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh bentuk atau pola kepemimpinannya. Tujuan perseorangan atau organisasi akan tercapai
dengan hasil yang memuaskan apabila bentuk atau pola kepemimpinan yang diterapkan benar dan sesuai dengan situasi yang ada.
Menurut Keating 1995, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Kepemimpinan memiliki dua tugas utama yaitu task function atau tugas yang berhubungan dengan pekerjaan dan
relationship function atau tugas yang berhubungan dengan kekompakan kelompok. Selanjutnya, Koontz, dkk. dalam Nawawi, 2003 mengungkapkan
bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses mempengaruhi orang anggota organisasi sehingga akan berusaha mencapai tujuan organisasi dengan
kemauan dan antusiasme yang tinggi. Kegiatan mempengaruhi berarti pemimpin mempunyai kemampuan, keterampilan, dan seni untuk
mengarahkan dan mengajak anggota organisasi atau bawahannya Robbins, 1996, dalam Nawawi, 2003.
Kartono 2005 menjelaskan kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut
muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin ada relasi interpersonal.
Kepemimpinan ini bisa berfungsi atas dasar kekuasaan pemimpin untuk
commit to user
mengajak, mempengaruhi, dan menggerakkan orang-orang lain guna melakukan sesuatu, demi pencapaian satu tujuan tertentu.
Dari berbagai pengertian mengenai kepemimpinan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sebuah hubungan
interpersonal antar suatu pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin, yang di dalamnya terdapat proses untuk mempengaruhi anggota organisasi
dalam rangka pemenuhan atau pencapaian tujuan bersama dalam organisasi.
3. Pengertian Gaya Kepemimpinan Transformasional