commit to user
6. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Sumbangan relatif dan sumbangan efektif memberikan informasi tentang besarnya sumbangan pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel tergantung
dalam model regresi. Sumbangan relatif menunjukkan besarnya sumbangan variabel bebas terhadap keseluruhan efektifitas garis regresi yang digunakan
sebagai dasar prediksi, sedangkan sumbangan efektif menunjukkan ukuran besarnya sumbangan dari variabel bebas terhadap jumlah kuadrat regresi.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sumbangan relatif persepsi gaya kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement adalah 60,63,
sedangkan sumbangan relatif persepsi budaya organisasi terhadap employee engagement adalah 39,42. Sedangkan hasil perhitungan mengenai sumbangan
efektif menunjukkan bahwa sumbangan efektif persepsi gaya kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement adalah 9,033 dan sumbangan
efektif persepsi budaya organisasi terhadap employee engagement adalah 5,88.
7. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional, Persepsi
Budaya Organisasi, dan Employee Engagement pada subjek yang diteliti serta memberikan gambaran tentang ringkasan data penelitian.
commit to user
Tabel 26.
Deskripsi Data Empirik
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Engagement
81 72
111 93.44
7.438 Transformasional
81 94
119 108.58
4.530 BO
81 113
144 130.46
5.196 Valid N listwise
81
Tabel 27.
Deskripsi Data Penelitian
Skala Jml
Subj Data
Hipotetik M SD
Data Empirik
M SD
Skor Min
Skor Maks
Skor Min
Skor Maks
EE 81 30 120 75 15
72 111 93.44
7.438 TR 81
35 140 87,5 17,5 94 119
108.58 4.530
BO 81 42 168 105 21
113 144 130.46
5.196
Keterangan Jml Subj
: Jumlah Subjek Min
: Minimal Maks :
Maksimal M
: Rerata
mean SD
: Standar Deviasi
Berdasarkan tabel statistik diatas, kemudian dilakukan kategorisasi subjek secara normatif guna memberikan intepretasi terhadap skor skala. Kategorisasi
yang digunakan adalah kategorisasi jenjang yang berdasarkan pada model distribusi normal. Tujuan dari kategorisasi ini adalah menempatkan subjek ke
commit to user
dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2008. Kontinum jenjang ini
akan dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Skala Employee Engagement Skala Employee Engagement akan dikategorikan untuk mengetahui
tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal,
sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 30 x 1 = 30 dan skor maksimal yang dapat
diperoleh subjek adalah 30 x 4= 120. Maka jarak sebarannya adalah 120 - 30 = 90 dan setiap satuan deviasi standartnya bernilai 90 : 6 = 15 sedangkan
rerata hipotetiknya adalah 30 x 2,5 = 75. Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka akan di dapat kategorisasi serta distribusi skor subjek
seperti pada tabel berikut.
Tabel 28.
Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Skala Employee Engagement
Standar Deviasi Skor
Kategorisasi Subjek
Rerata Empirik
Frek ∑N
Persentase
MH-3SD X MH-1,8SD 30 X 48
Sangat Rendah
- - MH-1,8SD X MH-0,6SD
48 X 56 Rendah - -
MH-0,6SD X MH+0,6SD 56 X 74
Sedang 2 2,5 MH+0,6SD X MH+1,8SD
74 X 92 Tinggi 25
30,8 75
MH+1,8SD X MH+3SD 92 X 120
Sangat Tinggi 54
66,7
Jumlah 81
100
commit to user
Berdasarkan kategorisasi skala Employee Engagement seperti yang terlihat pada tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki Employee
Engagement pada tingkatan sangat tinggi. b. Skala Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional
Skala Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi
yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut
model normal. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 35 x 1 = 35 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 35 x 4= 140. Maka jarak
sebarannya adalah 140 - 35 = 105 dan setiap satuan deviasi standartnya bernilai 105 : 6 = 17,5 sedangkan rerata hipotetiknya adalah 35 x 2,5 = 87,5.
Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka akan di dapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti
pada tabel berikut.
Tabel 29.
Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Skala Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional
Standar Deviasi Skor
Kategorisasi Subjek
Rerata Empirik
Frek ∑N
Persentase
MH-3SD X MH-1,8SD 35 X 56
Sangat Rendah -
- MH-1,8SD X MH-0,6SD
56 X 77 Rendah - -
MH-0,6SD X MH+0,6SD 77 X 98
Sedang 1 2,5
87,5 MH+0,6SD X MH+1,8SD
98 X 119 Tinggi 79
97,5 MH+1,8SD X MH+3SD
119 X 140 Sangat Tinggi
1 2,5
Jumlah 81
100
commit to user
Berdasarkan kategorisasi skala Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional seperti yang terlihat pada tabel, dapat diketahui bahwa subjek
secara umum memiliki tingkat Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional yang tinggi.
c. Skala Persepsi Persepsi Budaya Organisasi Skala Persepsi Persepsi Budaya Organisasi akan dikategorikan untuk
mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi
secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 42 x 1 = 42 dan skor maksimal
yang dapat diperoleh subjek adalah 42 x 4= 168. Maka jarak sebarannya adalah 168 - 42 = 126 dan setiap satuan deviasi standartnya bernilai 126 : 6
= 21 sedangkan rerata hipotetiknya adalah 42 x 2,5 = 105. Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka akan di dapat kategorisasi serta
distribusi skor subjek seperti pada tabel berikut.
Tabel 30.
Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Skala Persepsi Budaya Organisasi
Standar Deviasi Skor
Kategorisasi Subjek
Rerata Empirik
Frek ∑N
Persentase
MH-3SD X MH-1,8SD 42 X 67,2
Sangat Rendah
- - MH-1,8SD X MH-0,6SD
67,2 X 92,4 Rendah - -
MH-0,6SD X MH+0,6SD 92,4 X 117,6
Sedang 2 2,4 105 MH+0,6SD X MH+1,8SD
117,6 X 142,8 Tinggi 78
96,3 MH+1,8SD X MH+3SD
142,8 X 168 Sangat Tinggi
1 1,3
Jumlah 81
100
commit to user
Berdasarkan kategorisasi skala Persepsi Budaya Organisasi seperti yang terlihat pada tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki tingkat
Persepsi Budaya Organisasi yang tinggi.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien korelasi parsial antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Employee Engagement didapatkan
t hitung= 2,451 t tabel= 1,9905 dan nilai signifikansi 0,020 p= 0,005, artinya hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan
Employee Engagement adalah signifikan. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi Persepsi Gaya Kepemimpinan
Transformasional maka semakin tinggi tingkatan Employee Engagement pada karyawan. Maka, hasil penelitian tersebut dapat mendukung salah satu pernyataan
yang diungkapkan oleh Bono dan June, 2003, dalam Roberson dan Strickland, 2010 bahwa pengikut dari pemimpin transformasional menghasilkan individu
yang lebih engagement atau lebih terikat dengan pekerjaannya. Kepemimpinan transformasional menghasilkan hubungan ini berkualitas tinggi positif, yaitu
bawahan mempunyai rasa kekaguman, kesetiaan dan hormat pada pimpinan serta termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan pada awalnya dari
mereka. Hubungan ini berkualitas tinggi positif pada gilirannya membuat pengikut merasa lebih terlibat, mungkin karena merasa didukung oleh pemimpin
mereka dalam kemampuan mereka, dan membangun kepercayaan bahwa mereka akan terhindar dari sanksi organisasi jika mereka engage di tempat kerjanya