Hubungan Antara Persepsi Budaya Organisasi dengan Employee

commit to user Kepemimpinan transformasional merupakan kombinasi pemimpin yang visioner, coaching pembinaan, afiliatif, dan gaya kepemimpinan partisipatif. Euwema dkk., 2007, dalam Albrecht, 2010. Bass dalam Yukl, 1994 menyatakan bahwa seorang pemimpin disebut transformasional diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap bawahannya, yaitu para bawahan mempunyai rasa kekaguman, kesetiaan dan hormat pada pimpinan serta termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan pada awalnya dari mereka. Hubungan ini berkualitas tinggi positif pada gilirannya membuat pengikut merasa lebih terlibat, mungkin karena merasa didukung oleh pemimpin mereka dalam kemampuan mereka, dan membangun kepercayaan bahwa mereka akan terhindar dari sanksi organisasi jika mereka engage di tempat kerjanya Macey dan Schneider, 2008, dalam Albrecht, 2010. Dari pemaparan mengenai dampak-dampak positif yang dihasilkan dari model kepemimpinan transformasional tersebut, maka pekerja yang memiliki persepsi positif terhadap pemimpin transformasional ini diharapkan dapat mengarahkan pula pada perilaku karyawan untuk semakin terikat dengan organisasinya secara fisik, kognitif, dan emosional sehingga karyawan pada akhirnya berada pada tingkatan engaged dengan organisasi dan pekerjaannya.

2. Hubungan Antara Persepsi Budaya Organisasi dengan Employee

Engagement commit to user Budaya organisasi adalah sistem makna yang diterima secara terbuka dan kolektif, yang berlaku untuk waktu tertentu bagi sekelompok orang tertentu. Sistem makna ini diharapkan bisa memberi gambaran tentang jati diri sebuah organisasi kepada anggota organisasi tersebut dan orang-orang yang berada di luar organisasi melalui proses pemaknaan terhadap semua aspek kehidupan organisasi Andrew Pettigrew, dalam Sobirin, 2007. Budaya organisasi memberikan banyak pengaruh pada individu dan proses organisasi, budaya memberikan tekanan pada individu untuk bertindak ke arah tertentu, berfikir, dan bertindak dengan cara yang konsisten dengan budaya Yuwono, dkk., 2005. Budaya organisasi tidak hanya berperan sebagai simbol ataupun filosofi perusahaan yang bersifat abstrak, budaya organisasi juga ditempatkan sebagai suatu strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Smircich 1983; dalam Mardiyanto, 2009 budaya organisasi sebagai nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama, memiliki fungsi penting yaitu: membawa suatu perasaan identitas sebagai anggota organisasi, sebagai sarana untuk membangun komitmen akan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, meningkatkan stabilitas sistem sosial, dan merupakan sense making device yang dapat memberikan pedoman dan mempertajam perilaku. Budaya organisasi memberikan pengaruh yang positif pada karyawannya, karena budaya organisasi akan mengarahkan individu pada perilakunya. Karena budaya organisasi melibatkan ekspektasi, nilai, dan sikap bersama, maka hal tersebut memberikan pengaruh pada individu, kelompok, commit to user dan proses organisasi Ivancevich, dkk., 2007. Pada penelitian yang dilakukan Nurjanah 2008 dapat diketahui bahwa budaya organisasi yang ada pada sebuah institusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi dan menunjukkan bahwa budaya organisasi membuat kinerja karyawan semakin meningkat. Budaya yang kuat memiliki dampak yang lebih kuat terhadap tata nilai yang ada dalam organisasi, karena budaya organisasi memiliki iklim internal dan dengan intensitas yang tinggi dapat membentuk perilaku dalam organisasi Robbins 1991. Dalam budaya yang kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas, semakin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, maka makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat juga memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi, yang selanjutnya dapat membina keakraban, kesetiaan, dan komitmen organisasi Yuwono, dkk., 2005. Pengaruh-pengaruh positif dari budaya organisasi ini, dapat menjadi salah satu elemen yang dapat mendorong terciptanya employee engagement pada karyawan. Hal ini didukung pula oleh rumusan yang disampaikan oleh Mc Bain 2007, bahwa salah satu hal yang berperan penting dalam mendorong employee engagement adalah organisasi, yang di dalamnya elemen-elemen penting, seperti struktur dan sistem organisasi, visi dan nilai yang dianut, brand organisasi, dan budaya organisasi. Rumusan tersebut didukung pula oleh penjelasan yang disampaikan oleh tim peneliti Scottish commit to user Executive Social Research 2007, bahwa salah satu penggerak employee engagement adalah ketika individu dapat menselaraskan dan menyatukan diri dengan produk, jasa dan nilai yang dianut organisasi. Pendekatan budaya organisasi ini menitikberatkan pada penciptaan keselarasan nilai-nilai dan lingkungan kerja yang kondusif dalam menumbuhkan employee engagement dalam Hermala, 2011. Maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi memiliki hubungan dalam pembentukan employee engagement dengan organisasinya. Persepsi karyawan yang positif terhadap budaya organisasi dapat mengarahkan perilakunya pada tingkatan komitmen pekerja untuk mengikat dirinya terhadap organisasi secara fisik, kognitif dan emosional, atau disebut dengan employee engagement.

3. Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 11

Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement pada Karyawan PT “X” Bandung.

0 0 50

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement.

0 0 134

Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi dan Persepsi Dukungan Supervisor dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN P.T. AIR MANCUR.

0 1 21

Hubungan antara employee engagement dan persepsi budaya organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan P.T. Air Mancur

0 4 21