Karakteristik Employee Engagement Employee Engagement

commit to user lain dapat berasal dari faktor pekerjaan, faktor pemimpin, faktor organisasi, dan faktor individu. Faktor pekerjaan yaitu, tuntutan pekerjaan dan sumber pekerjaan; faktor pemimpin, yaitu pemimpin yang dapat memenuhi harapan karyawannya, memiliki komitmen, dan dapat membangun komunikasi secara vertikal dengan pekerjanya; faktor yang berasal organisasi, seperti visi misi organisasi, nilai-nilai, dan budaya organisasi; dan faktor yang berasal dari individu pekerja itu sendiri, seperti kedekatan dengan organisasi, efikasi diri, stabilitas emosional, perasaan bangga terhadap organisasinya, dan kemauan untuk dapat menselaraskan dan menyatukan diri dengan produk, jasa dan nilai yang dianut organisasi.

3. Karakteristik Employee Engagement

Lockwood, 2005 dalam Smoak dan Endres, 2008 menjelaskan employee engagement adalah sebagai suatu tahapan individu untuk berkomitmen secara emosional dan intelektual pada organisasi atau kelompok, dengan menunjukan perilaku: berbicara tentang organisasinya secara positif, memiliki keinginan yang besar untuk menjadi anggota organisasi dan menolak untuk bekerja di tempat lain, dan menunjukkan usaha lebih untuk kesuksesan organisasi. Hewitt Associates dalam Vance, 2006 mengemukakan karakteristik pekerja dengan tingkatan employee engagement yang tinggi adalah sebagai berikut: a. Stay commit to user Pekerja memiliki keinginan yang besar untuk menjadi bagian dari organisasi dan untuk bertahan dalam organisasinya. b. Say Pekerja mendukung perusahaan dengan menjalin hubungan dengan kerja dan konsumen yang potensial, bersikap positif terhadap rekan kerja, dan memberikan kritik yang membangun. c. Strive Para pekerja menampilkan usaha yang lebih dan terlibat dalam usaha untuk berkontribusi bagi keberhasilan organisasi. Selanjutnya, The Right Management 2009 merumuskan, pekerja yang memiliki karakteristik employee engagement adalah sebagai berikut: a. Puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan dengan organisasinya. b. Memiliki komitmen untuk membangun pekerjaan dan organisasi menuju kesuksesan. c. Bangga dengan organisasinya dan dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. d. Kemauan untuk berbicara hal-hal yang positif mengenai pekerjaan dan organisasi. Kemudian, The Gallup Organization dalam Vazirani, 2007 membagi karakteristik employee engagement menjadi tiga tingkatan, yaitu: a. Engaged commit to user Pekerja dengan pada tingkatan ini adalah builder pembangun. Mereka ingin mengetahui apa keinginan dan harapan dari peran mereka dalam organisasi, sehingga mereka dapat meraihnya. Mereka pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap organisasi dan bagian tempat mereka bekerja. Mereka juga menunjukan kinerja yang tinggi secara konsisten, ini dilakukannya dengan cara menggunakan kemampuan dan kekuatan mereka dalam bekerja setiap hari. Kemudian mereka juga bekerja dengan semangat dan membawa inovasi yang memajukan organisasi mereka. b. Not Engaged Pekerja pada tingkatan ini lebih berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka dan tugas-tugas yang dikerjakan daripada hasil maupun tujuan yang diharapkan untuk mereka capai. Pekerja yang not engaged cenderung merasa kontribusi mereka tidak maksimal dan potensi yang dimiliki tidak digunakan sepenuhnya. Mereka merasakan hal ini karena mereka tidak memiliki hubungan yang produktif dengan atasan maupun dengan rekan kerjanya. c. Actively Disengaged Pekerja pada tingkatan ini secara konsisten menentang apapun yang ada dalam organisasi. Mereka tidak bahagia dalam bekerja dan berusaha menunjukkan ketidakbahagiaan mereka. Pekerja yang actively disengaged ini tidak memperdulikan apa yang mereka capai commit to user dalam bekerja. Organisasi akan banyak sekali mendapat masalah ketika memiliki pekerja yang actively disengaged ini. Berdasar penjelasan di atas, disimpulkan bahwa karakteristik pekerja yang memiliki employee engagement dapat dilihat dari usaha pekerja untuk membawa organisasi menuju kesuksesan, berbicara hal yang positif mengenai organisasinya, dan keinginan pekerja untuk bertahan serta menjadi bagian dalam organisasinya dalam jangka waktu yang lama. Karakteristik employee engagement dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu engaged, not engaged, actively disengaged.

4. Aspek-aspek Employee Engagement

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 11

Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement pada Karyawan PT “X” Bandung.

0 0 50

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement.

0 0 134

Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi dan Persepsi Dukungan Supervisor dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN P.T. AIR MANCUR.

0 1 21

Hubungan antara employee engagement dan persepsi budaya organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan P.T. Air Mancur

0 4 21