Pengertian Budaya Organisasi Persepsi Budaya Organisasi

commit to user memecahkan persoalan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Pemimpin memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara pribadi, melatih, dan menasehati Bass, 1990, dalam Robbins, 2006 Komponen-komponen tersebut menjadi aspek dalam penyusunan alat ukur persepsi gaya kepemimpinan transformasional pada penelitian ini, karena komponen-komponen tersebut merupakan komponen yang digunakan oleh Bass dan Avolio 1995 dalam penyusunan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire MLQ yang digunakan untuk mengukur tipe kepemimpinan transformasional dan transaksional.

C. Persepsi Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah apa yang dipersepsikan karyawan dan cara persepsi itu menciptakan suatu pola, keyakinan, nilai, dan ekspektasi Ivancevich, dkk., 2007. Budaya menjadi suatu perekat yang mengikat suatu organisasi dan menyatukan orang-orang yang meyakini bersama nilai dan keyakinan Yuwono, dkk., 2005. Robbins 2006 menjelaskan budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dengan organisasi-organisasi yang lain. Lebih lanjut Robbins menjelaskan, budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang diperoleh dan dikembangkan oleh organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar commit to user pendirinya, yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan organisasi, budaya kuat merupakan budaya dimana nilai inti organisasi itu dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas. Selanjutnya Schein 2004 menjelaskan, budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang dibentuk bersama oleh sekelompok individu, yang diperoleh dari hasil mempelajari dan meyakini kebenaran pola asumsi tersebut sebagai cara untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan adaptasi eksternal dan integrasi internal, kemudian pola asumsi dasar tersebut diajarkan kepada anggota-anggota organisasi yang baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir, dan mengungkapkan perasaannya dalam kaitannya dengan persoalan-persoalan organisasi. Andrew Pettigrew dalam Sobirin, 2007 memberikan pengertian budaya organisasi sebagai sistem makna yang diterima secara terbuka dan kolektif, yang berlaku untuk waktu tertentu bagi sekelompok orang tertentu. Sistem makna ini diharapkan bisa memberi gambaran tentang jati diri sebuah organisasi kepada anggota organisasi tersebut dan orang-orang yang berada di luar organisasi melalui proses pemaknaan terhadap semua aspek kehidupan organisasi. Namun sistem makna ini harus secara terbuka dan kolektif diterima dan menjadi pedoman, ketentuan, atau referensi bagi semua orang atau paling tidak sebagian besar anggota dari organisasi Sobirin, 2007. Tosi, Rizzo, Carroll, 1994 dalam Munandar 2001 menjelaskan definisi budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan, dan bereaksi commit to user berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau pada bagian- bagian organisasi, merupakan suatu mental programming dari organisasi, yang merupakan pencerminan dari modal kepribadian organisasi. Selanjutnya Ogbonna dan Harris dalam Sobirin, 2007 mendefinisikan budaya organisasi adalah, keyakinan, tata nilai, makna, dan asumsi-asumsi yang secara kolektif dibentuk oleh sebuah kelompok sosial guna membantu mempertegas cara mereka dalam berinteraksi dan dalam merespon lingkungan. Senada dengan pengertian tersebut, Stoner, 1995, dalam Robbins, 2006 menjelaskan budaya organisasi adalah sebagai suatu kerangka kerja kognitif yang meliputi sikap, nilai-nilai, norma perilaku, dan harapan- harapan yang disumbangkan oleh anggota organisasi. Dari berbagai pengertian tersebut, disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah sebuah sistem nilai yang dibentuk secara bersama dari hasil keyakinan, tata nilai, makna, dan asumsi-asumsi, sikap, norma perilaku, dan harapan-harapan anggota organisasi, digunakan sebagai identitas yang dimiliki oleh organisasi untuk mengarahkan perilaku anggota organisasinya.

2. Pengertian Persepsi Budaya Organisasi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 11

Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement pada Karyawan PT “X” Bandung.

0 0 50

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement.

0 0 134

Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi dan Persepsi Dukungan Supervisor dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN P.T. AIR MANCUR.

0 1 21

Hubungan antara employee engagement dan persepsi budaya organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan P.T. Air Mancur

0 4 21