commit to user
organisasi yang menjadi pembeda antara organisasi satu dengan yang lainnya, dapat membangun komitmen terhadap organisasi, meningkatkan stabilitas
sistem sosial, dan membentuk perilaku anggota organisasi.
4. Proses dan Faktor dalam Pembentukan Budaya Organisasi
Schein 2004, menjelaskan bahwa proses terbentuknya budaya organisasi, dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
a. Artefak Artifacts Tingkatan yang dapat diamati. Hal-hal yang ada bersama untuk
menentukan budaya dan mengungkapkan apa sebenarnya budaya itu kepada mereka yang memperhtikan budaya. Artifact termasuk produk,
jasa, dan perilaku dari anggota sebuah organisasi. b. Nilai-nilai yang Didukung Espoused Values
Tingkatan yang tidak dapat terlihat. Nilai-nilai ini terungkap melalui pola-pola perilaku tertentu dalam organisasi.
c. Asumsi Dasar Basic Assumption Merupakan tingkat yang paling dalam, yang mendasari nilai-nilai
dalam organisasi. Yaitu, keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota suatu organisasi.
Selanjutnya, Robbins 2006 menjelaskan bahwa proses pembentukan budaya organisasi terbentuk melalui beberapa tahapan, seperti pada gambar
berikut:
Filosofi Organisasi
Budaya Organisasi
Sosialisasi Manajemen
Puncak Kriteria
Seleksi
commit to user
Gambar 1
Tahap Pembentukan Budaya Organisasi Sumber: Robbins 2006
Budaya organisasi terbentuk diawali dengan falsafah dasar pemilik organisasi yang merupakan budaya asli organisasi, yang kemudian budaya ini
menjadi sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan karyawan. Tahap selanjutnya, falsafah dasar organisasi diturunkan kepada
manajer puncak yang bertugas menciptakan suatu iklim organisasi yang kondusif dan dapat diterima oleh seluruh anggota. Tahap selanjutnya adalah
tahap sosialisasi, dengan sosialisasi yang tepat, maka akan terbentuk budaya organisasi yang diharapkan Robbins, 2006.
Mengenai faktor-faktor dalam pembentukan budaya organisasi, Tosi, Rizzo, dan Carroll, 1994 dalam Munandar, 2001 mengungkapkan, budaya
organisasi dipengaruhi oleh 4 empat faktor, yaitu: a. Pengaruh eksternal yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi, seperti: lingkungan alam,
dan kejadian-kejadian bersejarah yang membentuk masyarakat. b. Pengaruh nilai-nilai masyarakat dan budaya nasional
commit to user
Keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas, seperti kebebasan individu, kolektivisme, kesopansantunan,
kebersihan, dsb. c. Faktor-faktor spesifik dari organisasi
Penyelesaian-penyelesaian masalah dalam organisasi yang berhasil dalam menghadapi permasalahan-permasalahan baik eksternal
maupun internal, akan menghasilkan suatu ungkapan dari nilai-nilai dan keyakinan. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut
merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.
d. Nilai-nilai dasar dari koalisi dominan Yaitu berasal dari kelompok yang memiliki kekuasaan dan kendali
yang paling banyak, atau pimpinan puncak perusahaan. nilai-nilai dapat berasal dari pendiri yang mencerminkan keyakinan-keyakinan
dasarnya tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang harus melakukan, dan cara memperlakukan
anggotanya.
5. Aspek-aspek Budaya Organisasi