Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 146 dimana peserta didik yang tingkat KPS-nya tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding peserta didik yang memiliki tingkat KPS rendah. Kemudian pada hipotesis keenam disebutkan bahwa tidak ada interaksi antara KPS dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh pada hipotesis kedua, ketiga dan interaksi yang terjadi pada hipotesis keempat dan kelima masing-masing saling independen tidak saling mempengaruhi, sehingga interaksi diantara masing-masing variabel tersebut secara bersamaan tidak tampak berdasarkan perhitungan statistik. Karena pengaruh yang ditimbulkan saling independen maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran, metode pembelajaran, motivasi belajar, dan tingkat Ketrampilan Proses Sains peserta didik terhadap prestasi belajar biologi pada materi Kingdom Fungi.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Meskipun demikian, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kelemahan dan keterbatasan yang menyebabkan hasil penelitian masih belum sempurna. Beberapa kelemahan dalam penelitian ini antara lain : 1. Instrumen penelitian yang terdiri dari angket motivasi belajar, tes hasil belajar dan lembar observasi ketrampilan proses sains belum merupakan instrumen yang standar, karena instrumen tersebut disusun sendiri oleh peneliti dan hanya diujicobakan satu kali. 2. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan masing- commit to user 147 masing eksperimen 6 jam pelajaran dengan evaluasi, dirasa masih kurang untuk melihat pengaruh dari perlakuan. 3. Pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi masih jarang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik, karena lebih terbiasa menggunakan metode ceramah dan diskusi yang belum terlaksana secara sistematik, sehingga proses belajar mengajar yang terjadi belum dapat berjalan dengan maksimal. 4. Efektifitas pembelajaran masih rendah, masih ada beberapa peserta didik yang belum dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. 5. Peserta didik masih mengalami kesulitan untuk menemukan sendiri konsep yang sedang dibelajarkan sehingga peran guru yang seharusnya hanya sebagai fasilitator belum tercapai sepenuhnya karena masih harus membantu siswa dalam proses penemuan konsep. 6. Adanya motivasi belajar dan KPS yang sangat rendah menyebabkan tidak semua peserta didik dapat berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan memerlukan penanganan yang lebih serius dari guru. 7. Kemungkinan keterbatasan waktu untuk presentasi dari masing-masing kelompok karena jumlah sampel yang cukup besar. commit to user 148

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar biologi peserta didik pada materi Kingdom Fungi. Peserta didik dalam pembelajaran biologi dengan model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri terbimbing memperoleh rerata 78,21 sedikit lebih tinggi daripada peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri bebas termodifikasi yang memiliki rerata 74,95. Pada pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum metode inkuiri terbimbing peserta didik lebih banyak mendapat pengarahan dari guru sehingga pembentukan konsep materi dan pemahamannya lebih terarah. Sedangkan yang menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi pembangunan konsep materi cenderung kurang mantap karena dibangun bersama teman sebayanya, sehingga atau kurang sempurna. Namun demikian hasil reratanya tidak jauh berbeda, sehingga kedua metode pembelajaran tersebut cukup efektif untuk diterapkan pada pembelajaran biologi khususnya materi Kingdom Fungi. 2. Motivasi belajar tinggi atau rendah berpengaruh terhadap prestasi belajar biologi peserta didik pada materi Kingdom Fungi. Peserta didik yang motivasi 148

Dokumen yang terkait

Pembelajaran Analisis Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Verbal

0 6 19

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DAN METODE INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI (MODIFIED FREE INQUIRY) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH SISWA

0 2 132

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BEBAS TERMODIFIKASI DAN EKSPERIMEN TERBIMBING DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 9

Pembelajaran Biologi Melalui Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Keterampilan Proses Sains Dan Kreativitas Siswa | Dwijono | Jurnal Edukasi Matematika dan Sains 686 1237 1 SM

0 0 10

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENDEKATAN STARTER EKSPERIMEN (PSE) MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KREATIVITAS SISWA | Dwijono | Inkuiri 3792 8385 1 SM

0 0 10

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

0 0 13