commit to user 77
yaitu sekitar kurang dari 1 mm per tahun. Beberapa lichen dapat berumur ribuan tahun dan merupakan spesies tertua di bumi selain tumbuhan.
Meskipun lichen dapat hidup di daerah ekstrim, tetapi tidak mampu hidup pada daerah yang terpolusi udaranya. Cara pengambilan mineral yang pasif dari
hujan dan udara lembab membuat lichen secara khusus sensitif terhadap sulfur dioksida dan racun udara lainnya. Hal ini menjadikan lichen sebagai indikator di
mana udara di lingkungan tersebut tercemar atau tidak. f.
Mikorhiza
Mikorhiza adalah asosiasi mutualististik akar tumbuhan dengan fungi. Kata ‘mycorrhizae’ berarti akar fungi, yang mengacu pada struktur yang dibentuk
oleh gabungan sel-sel akar dan hifa dari fungi. Pasangan tersebut mempertukarkan mineral dalam tanah oleh fungi dan nutrien organik yang disintesis oleh
tumbuhan. Mikorhiza sangat penting bagi ekosistem alam dan pertanian. Cendawan yang tumbuh di sekeliling bagian dasar pohon merupakan bukti adanya
simbiotik bawah tanah antara tumbuhan dan fungi. Fungi yang berperan dalam simbiotik ini antara lain dari Basidiomikota, Askomikota dan Zigomikota.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Srining Winanti 2010 di SMPN 5 Klaten, yang berjudul : Pembelajaran IPA Berbasis Masalah
melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Kreativitas Siswa, diperoleh hasil ada pengaruh antara metode
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi terhadap prestasi belajar. Peserta didik yang belajar dengan metode Inkuiri Terbimbing
commit to user 78
prestasinya lebih baik daripada yang belajar dengan metode Inkuiri Bebas Termodifikasi. Dan sikap ilmiah yang tinggi memberikan prestasi belajar yang
lebih tinggi dibanding dengan sikap ilmiah yang rendah. Hal yang membedakan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah model pembelajaran yang
digunakan dan tinjauan dalam penelitiannya, peneliti menggunakan model pembelajaran Kuantum dengan tinjauan ketrampilan proses sains dan motivasi
sedangkan pada penelitian Srining Winanti menggunakan model pembelajaran Berbaasis Masalah dengan tinjauan sikap ilmiah dan kreativitas siswa. Adapun
persamaannya adalah sama-sama menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sunarti 2009 dengan judul: Pendekatan Siswa Belajar Aktif dengan Metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri
Bebas Termodifikasi pada Pembelajaran Biologi ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa, diperoleh hasil ada perbedaan prestasi antara pembelajaran dengan metode Inkuiri
Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi. Pembelajaran dengan metode Inkuiri Terbimbing memberikan rata-rata nilai lebih tinggi dari pada rata-rata nilai
siswa dengan pembelajaran Inkuiri Bebas Termodifikasi. Persamaan : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi, sedangkan perbedaannya :
pada penelitian tersebut tinjauannya sikap ilmiah siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Bambang Suseno 2009 dengan judul :
Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi ditinjau dari Minat dan Kreativitas Siswa, memperoleh hasil
bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah dengan metode Inkuiri Terbimbing dan
commit to user 79
Inkuiri Bebas Termodifikasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar Plantae. Hasil uji lanjut anava menunjukkan bahwa
ada beda rerata pembelajaran dengan metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi. Metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih efektif dari
pada metode Inkuiri Bebas Termodifikasi. Persamaan dengan peneliti adalah penggunaan metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi.
Sedangkan yang membedakan adalah: pada penelitian tersebut tinjauannya adalah minat dan kreativitas siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Harti 2009, dengan judul : Pembelajaran model kuantum learning dan simulasi peran ditinjau dari motivasi belajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran model Quantum Learning dan simulasi peran
terhadap prestasi belajar siswa. Quantum Learning lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dari pada simulasi peran serta ada pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar. Persamaan dengan peneliti : Penggunaan model kuantum learning dan salah satu tinjauannya adalah motivasi belajar. Perbedaan :
pada penelitian tersebut model pembandingnya adalah simulasi peran sedangkan peneliti menggunakan metode inkuiri.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di STKIP Lombok Timur oleh Lily Maysari 2010, dengan judul : Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan
Ketrampilan Proses melalui Metode Inkuiri terbimbing dan Eksperimen ditinjau dari Penalaran Abstrak dan Kemandirian Belajar Mahasiswa, diperoleh hasil
bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan eksperimen
commit to user 80
terhadap prestasi belajar. Dan terdapat interaksi antara tingkat penalaran abstrak dengan pendekatan ketrampilan proses terhadap prestasi belajar kognitif dan
psikomotorik. Hal yang membedakan dengan peneliti adalah metode eksperimen dan salah satu tinjauannya. Disini Lily Mayasari menggunakan tinjauan penalaran
abstrak dan KPS sedangkan peneliti menggunakan tinjauan KPS dan motivasi belajar.
Berdasarkan laporan penelitian dan pembelajaran yang dilakukan oleh Bruce, VandenPlas, Nerles dan Fliens 2010, dengan judul : Development of a
valid and reliable student-achievement and process-skills instrument, disebutkan bahwa : “……, is an important part of our overall research plan to explore the
effect that teaching Process-Oriented Guided Inquiry Learning POGIL has on general chemistry students. POGIL is an innovative approach to learning that
shifts the focus in the classroom from the teacher to the student The POGIL Project. POGIL emphasizes not only achievement but also the development of
process skills such as critical thinking, problem solving, information processing, and metacognition. In addition there are two process skills developed through the
small-group interaction, namely, teamwork and communication”. Bruce dan kawan-kawan menjelaskan bahwa Pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang
berorientasi pada ketrampilan proses tidak hanya berpengaruh pada prestasi belajar saja tetapi juga pada perkembangan ketrampilan proses yang lain seperti
berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah, pemrosesan informasi dan metakognisi. Selain itu juga interaksi dalam kelompok kecil dan komunikasi.
Persamaan dengan peneliti adalah adanya keterkaitan antara pembelajaran Inkuiri
commit to user 81
dengan Ketrampilan proses sains. Sedangkan perbedaanya pada tinjauan tentang motivasi belajar dan model pembelajaran Kuantum.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuryani Y. Rustaman 2005, yang berjudul :Perkembangan Penelitian Pembelajaran Inkuiri dalam
Pendidikan Sains. Menyebutkan bahwa hasil penelitian Anggraeni 2005, adalah ada peningkatan kemampuan calon guru dalam ketrampilan-ketrampilan dasar
berinkuiri dan terdapat peningkatan rasa ingin tahu dan cara bernalar ilmiah pada mahasiswa yang mengalami pembelajaran Inkuiri. Persamaan dengan peneliti
adalah adanya keterkaitan antara pembelajaran Inkuiri dengan Ketrampilan proses sains dalam hal ini ketrampilan dasar berinkuiri. Sedangkan perbedaanya pada
tinjauan tentang motivasi belajar dan model pembelajaran Kuantum. Dalam jurnal internasional yang dipublikasikan oleh Kirschner, P. A.,
Sweller, J., and Clark, R. E. 2006, dalam Why minimal guidance during instruction does not work: an analysis of the failure of constructivist, discovery,
problem-based, experiential, and inquiry-based teaching, disebutkan bahwa : Hmelo-Silver et al. also cite a large study by Geier on the effectiveness of inquiry-
based science for middle school students, as demonstrated by their performance on high-stakes standardized tests. The improvement was 14 for the first cohort
of students and 13 for the second cohort. This study also found that inquiry- based teaching methods greatly reduced the achievement gap for African-
American students. Disini dijelaskan bahwa pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dan mereduksi gapperbedaan
prestasi peserta didik di Afrika dan Amerika. Persamaan dengan peneliti adalah
commit to user 82
penggunaan metode Inkuiri untuk meningkatkan prestasi, sedangkan perbedaan pada jurnal tersebut tidak memperhitungkan aspek dari dalam peserta didik seperti
motivasi. Berdasarkan hasil - hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hanya saja dari beberapa penelitian yang
menggunakan metode inkuiri tesebut tinjauannya belum dikembangkan pada ketrampilan proses sains, padahal ketrampilan proses sains merupakan inti dari
pembelajaran dengan metode inkuiri. Oleh sebab itu disini peneliti akan mengembangkan tinjauan tersebut pada ketrampilan proses sains. Diduga bahwa
ketrampilan proses sains yang dimiliki peserta didik berpengaruh juga pada peningkatan hasilprestasi belajar peserta didik.
C. Kerangka Berpikir