commit to user 110
a. Data Prestasi Belajar Kelas Model Kuantum dengan Metode Inkuiri
Terbimbing
Distribusi prestasi belajar yang diperoleh peserta didik dari skor tes kognitif dengan model Kuantum dan metode Inkuiri Terbimbing disajikan pada
tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2. Distribusi Data Prestasi Belajar Model Kuantum dengan metode Inkuiri Terbimbing.
Kelas Interval Frekuensi
Nilai Tengah Persen Frekuensi
58 – 64 4
61 5.00
65 – 71 5
68 6.25
72 – 77 7
75 8.75
78 – 84 11
81 13.75
85 – 91 9
88 11.25
92 – 98 2
95 2.50
Jumlah 38
100
Untuk memperjelas distribusi frekuensi hasil belajar di atas disajikan dalam grafik
histogram pada gambar 4.1.
`
Gambar 4.1. Histogram Data Hasil Belajar Model Kuantum dengan metode Inkuiri Terbimbing.
2 4
6 8
10 12
58 - 64 65 - 71
72 - 77 78 - 84
85 - 91 92 - 98
F re
k ue
ns i
Nilai interval
Histogram Prestasi : Metode Inkuiri Terbimbing
commit to user 111
Berdasarkan tabel 4.2. dan histogram pada gambar 4.1. dapat dilihat bahwa hasil belajar dengan frekuensi tertinggi terdapat pada interval kelas 78 – 87
yaitu sebanyak 15 orang atau sekitar 39,47 peserta didik. Hal ini karena pada
interval tersebut terletak pada rerata kelas Eksperimen I yaitu 78,21. b.
Data Prestasi Belajar Kelas Model Kuantum dengan Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi
Distribusi data prestasi belajara yang diperoleh dari skor tes kognitif pembelajaran model Kuantum dengan metode Inkuiri Bebas Termodifikasi kelas
Eksperimen II disajikan pada tabel 4.3. berikut,
Tabel 4.3. Distribusi Data Hasil Belajar Model Kuantum dengan metode Inkuiri Bebas Termodifikasi
Nilai Interval Frekuensi
Nilai Tengah Persen Frekuensi
59 – 63 3
61 7.50
64 – 68 66
0.00 69 – 73
15 71
37.50 74 – 78
9 76
22.50 79 – 83
8 81
20.00 84 – 88
4 86
10.00
Jumlah 39
100
Berdasarkan tabel 4.3. diatas tampak bahwa frekuensi terbanyak terdapat pada interval nilai antara 69 – 73 yaitu sebanyak 15 orang. Sedangkan rata-rata
nilai prestasi belajar aspek kognitif kelas eksperimen II adalah 74,95. Hal ini berarti bahwa frekuensi terbanyak peserta didik pada kelas eksperimen II
mendapatkan nilai prestasi belajar aspek kognitif dibawah rerata kelasnya. Untuk memperjelas distribusi frekuensi hasil belajar di atas disajikan dalam bentuk
histogram pada gambar 4.2.
commit to user 112
Gambar 4.2. Histogram Data Hasil Belajar Model Kuantum dengan metode Inkuiri Bebas Termodifikasi
Berdasarkan histogram tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar dengan frekuensi tertinggi terdapat pada interval kelas 69 – 73 yaitu sebanyak 15 orang
atau sekitar 37,50 peserta didik. Berikut ini juga disajikan deskripsi sebaran data keseluruhan berdasarkan
desain pembelajaran dalam penelitian pada tabel 4.4. di bawah ini.
Tabel 4.4. Deskripsi Sebaran Data Keseluruhan
Pembelajaran Kuantum Inkuiri
Terbimbing Inkuiri Bebas
Termodifikasi Motivasi
Belajar Tinggi
Ketrampilan Proses
Sains Tinggi
N : 17 X : 80,76
SD: 7,00 N : 16
X : 76,75 SD: 4,86
Rendah
N : 4 X : 73,50
SD: 9,848 N : 9
X : 78,88 SD: 5,08
Motivasi Belajar
Rendah
Ketrampilan Proses
Sains Tinggi
N : 8 X : 81,37
SD: 9,82 N : 8
X : 71,50 SD: 8,12
Rendah
N : 9 X : 72,66
SD: 10,25 N : 6
X : 68,83 SD: 4,95
5 10
15 20
25 30
59 - 63 64 - 68
69 - 73 74 - 78
79 - 83 84 - 88
F re
k ue
ns i
Nilai interval
Histogram Prestasi : Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi
commit to user 113
Dari tabel 4.4. tersebut dapat dilihat hubungan antara pembelajaran Kuantum dengan metode Inkuiri terbimbing dan Inkuiri Bebas termodifikasi,
motivasi belajar, dan ketrampilan proses sains peserta didik. Tabel 4.4. tersebut menunjukkan bahwa rerata nilai tertinggi 81,37 diperoleh peserta didik yang
proses pembelajarannya dengan model Kuantum dengan metode Inkuiri terbimbing dengan motivasi belajar rendah tetapi ketrampilan proses sainsnya
tinggi. Sedangkan rerata nilai terendah 68,83 diperoleh peserta didik yang proses pembelajarannya dengan model Kuantum dengan metode Inkuiri bebas
termodifikasi dengan motivasi belajar rendah dan ketrampilan proses sains rendah. Untuk memperjelas data di atas, dapat dilihat secara keseluruhan rerata
hasil belajar peserta didik yang bervariasi pada tabel 4.5. berikut ini.
Tabel 4.5. Rerata Prestasi Belajar dengan Motivasi Belajar
Pembelajaran Kuantum
dengan Inkuiri Motivasi Belajar Tinggi
Motivasi Belajar Rendah
Ketrampilan Proses Sains
Tinggi Ketrampilan
Proses Sains Rendah
Ketrampilan Proses Sains
Tinggi Ketrampilan
Proses Sains Rendah
Terbimbing 80,76
73,50 81,37
72,66 Bebas
Termodifikasi 76,75
78,88 71,50
68,83
Berdasarkan tabel 4.5. tampak bahwa peserta didik dengan metode inkuiri
terbimbing, motivasi belajar dan ketrampilan proses sains tinggi memiliki rerata prestasi belajar lebih tinggi 80,76 daripada peserta didik dengan metode inkuiri
bebas termodifikasi, motivasi belajar dan ketrampilan proses sains tinggi 76,75. Demikian juga peserta didik dengan metode inkuiri terbimbing, motivasi belajar
rendah dan ketrampilan proses sains rendah memiliki rerata prestasi belajar lebih tinggi 72,66 daripada peserta didik dengan metode inkuiri bebas termodifikasi,
commit to user 114
motivasi belajar rendah dan ketrampilan proses sains rendah 68,83.
2. Data Motivasi Belajar