commit to user 9
sentuhnya belum cocok dengan titik sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu menyesuaikan dengan kondisi peserta didik dengan berpedoman pada
segalanya bertujuan, segalanya berbicara, mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha yang dilakukan peserta didik, dan rayakan keberhasilannya.
Dengan pembelajaran kuantum guru diharapkan dapat membantu proses belajar peserta didik sesuai harapan. Kelebihan model pembelajaran Kuantum ini adalah
terciptanya suasana belajar yang dapat dikondisikan senyaman mungkin, sehingga peserta didik tidak merasa bosan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, maka model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar
di SMA Negeri 8 Kediri, agar dapat meningkatkan motivasi belajar, pembentukan konsep materi oleh peserta didik dan peningkatan prestasi belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka permasalahan yang ada di SMAN 8 Kediri dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Secara umum hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 8 Kediri pada mata pelajaran Biologi belum memuaskan.
2. Model pembelajaran kuantum, CTL, dan STM menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang efektif dengan melibatkan interaksi peserta didik di
dalam dan di luar kelas, namun pembelajaran yang menyenangkan ini belum banyak guru yang menerapkan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Guru kurang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar mandiri, sehingga pembelajaran bersifat teachers center, padahal ada banyak
commit to user 10
metode yang dapat digunakan seperti inkuiri, discovery dan proyek. 4. Pemahaman guru Biologi tentang hakikat pembelajaran Sains Biologi masih
kurang menyeluruh, sehingga guru hanya menekankan pada produk saja, yang seharusnya pembelajaran sains meliputi proses, produk dan sikap.
Kegiatan pembelajaran yang mencakup ketiga aspek tersebut tertuang dalam metode inkuiri.
5. Faktor motivasi belajar, ketrampilan proses sains, sikap ilmiah, kreativitas dan kemampuan memori peserta didik dalam pembelajaran Biologi belum
diperhatikan, padahal faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
6. Peserta didik belum dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga keterampilan proses sainsnya tidak berkembang.
7. Guru masih menekankan pada penguasaan konsep kognitif sesuai dengan acuan soal-soal UAN, yang seharusnya juga memperhitungkan aspek yang
lain, yaitu psikomotor dan afektif. 8. Materi pelajaran Biologi tentang protista, jamur dan keanekaragaman hayati
bersifat nyata, tetapi contoh bahannya tidak selalu ada di lingkungan peserta didik, sehingga guru melaksanakan pembelajarannya dengan metode
ceramah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu pembatasan masalah agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Adapun pembatasan
masalah tersebut antara lain :
commit to user 11
1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran adalah model pembelajaran kuantum, dengan metode inkuiri terbimbing dan inkuiri
bebas termodifikasi. 2. Motivasi belajar peserta didik dibedakan kriteria tinggi-rendah.
3. Ketrampilan proses sains dengan kriteria tinggi-rendah, yang meliputi ketrampilan mengamati observasi, menggolongkan klasifikasi, membuat
tabel perbandingan dan mengkomunikasikan. 4. Prestasi belajar biologi yang diukur adalah hasil belajar peserta didik yang
meliputi aspek kognitif melalui tes formatif setelah penelitian, aspek psikomotor dan afektif menggunakan lembar observasi.
5. Materi pelajaran yang dibahas adalah Kingdom Fungi Jamur sesuai dengan Kompetensi Dasar 2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur
berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.
D . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi terhadap prestasi
belajar biologi peserta didik? 2. Apakah ada pengaruh keterampilan proses sains tinggi dan rendah terhadap
prestasi belajar biologi ?
commit to user 12
3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar biologi ?
4. Apakah ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi dengan keterampilan
proses sains terhadap prestasi belajar biologi ? 5. Apakah ada interaksi antata penggunaan model pembelajaran kuantum dengan
metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi ?
6. Apakah ada interaksi antara motivasi belajar dengan ketrampilan proses sains terhadap prestasi belajar biologi ?
7. Apakah ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran kuantum dengan metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi, motivasi
belajar dan ketrampilan proses sains terhadap prestasi belajar biologi ?
E. Tujuan Penelitian