Skenario Fungsi Kawasan Arahan Penggunaan Lahan Berbasis Konservasi Sumber Daya Air.

76 Hasil tersebut memberikan penjelasan bahwa komposisi penggunaan lahan berdasarkan skenario Fungsi Kawasan dapat digunakan sebagai arahan penggunaan lahan pada tingkat sub-sub DAS. Arahan penggunaan lahan tersebut diterapkan pada sub-sub DAS yang masih dapat diubah penggunaan lahannya sehingga menghasilkan respon hidrologis yang lebih baik. Sub-sub DAS tersebut adalah sub-sub DAS yang mengalami peningkatan kinerja, seperti yang ditunjukkan oleh 42 sub-sub DAS tersebut di atas. Arahan penggunaan lahan menurut skenario Fungsi Kawasan memberikan peningkatan yang sangat baik pada 14 sub-sub DAS karena meningkatkan kinerjanya dari Buruk menjadi Baik. Sub-sub DAS tersebut harus menjadi prioritas dalam penataan penggunaan lahannya, karena kondisi kinerjanya saat ini sudah buruk, namun potensi untuk menjadi Baik sangat besar. Sub-sub DAS tersebut adalah Cikuluwung, Cikaniki4, Cianten1, Cikamaung, Cikaniki3, Cisadane3, Citeureup, Citeras, Cisarua, Cisadenggirang, Cipalasari, Cijeruk, Cipinanggading, Cipuraseda. Peningkatan kinerja tersebut ditunjukkan oleh meningkatnya nilai parameter IPL dan menurunnya 3 nilai parameter lainnya. Nilai-nilai IPL yang semula berkisar antara 7,24 – 60,16 meningkat menjadi 41,63-85,57 disebabkan oleh bertambahnya penggunaan lahan hutan dan perkebunan campuran yang cukup luas. Sub-sub DAS tersebut umumnya terletak di bagian barat daerah kajian dan sebagian besar berada pada Kawasan Lindung dan Kawasan Penyangga Arahan. Sebanyak 22 sub-sub DAS meningkat kinerjanya dari Buruk menjadi Sedang. Arahan penggunaan lahan menurut skenario Fungsi Kawasan memberikan peningkatan nilai IPL, dari semula berkisar antara 1,09-32,29 menjadi 12,78 – 71,56. Peningkatan nilai IPL tersebut kemudian diikuti oleh menurunnya nilai-nilai 3 parameter yang lain. Sub-sub DAS ini umumnya terletak di bagian tengah daerah kajian dan mempunyai hulu pada Gunung Salak. Peningkatan kinerja yang hanya mencapai kelas Sedang kemungkinan disebabkan oleh banyaknya penggunaan lahan di bagian hilir yang mempunyai nilai CN yang tinggi seperti sawah dan permukiman. 77 Gambar 15 Peta kinerja sub-sub DAS berdasarkan arahan penggunaan lahan di Sub DAS Cisadane Hulu. 77 64 77 78 Sub-sub DAS tersebut yaitu Cihaniwung, Cigamea, Cigenteng, Legokmuncang, Cianten3, Cipaku, Cigombong, Cimapag, Ciampea, Cianten2, Cikaniki2, Cisaru, Cihideung1, Cijambu, Cihideung2, Cikuda, Cikompeni, Ciaruteun, Cinangneng, Cileungsir, dan Cihamboro. Sub-sub DAS tersebut dapat dikelompokkan ke dalam sub-sub DAS prioritas 2, karena kondisinya sekarang sudah buruk dan masih berpotensi menjadi lebih baik meskipun hanya sampai kelas kinerja Sedang. Sub-sub DAS yang mengalami peningkatan kinerja dari Sedang menjadi Baik terjadi pada 6 sub-sub DAS yaitu: Cijawung, Cikaniki1, Cinagara, Cisadane1, Cikereteg dan Cimande. Arahan penggunaan lahan terbaik memberikan sumbangan terhadap meningkatnya luas vegetasi yang sifatnya permanen, sehingga nilai IPL meningkat dari kisaran 39,72-75,22 menjadi 54,21- 92,21. Arahan penggunaan lahan tersebut juga menurunkan nilai-nilai parameter C, IBE dan kadar sedimen. Umumnya sub-sub DAS tersebut berada pada lereng Gunung Pangrango. Sub-sub DAS tersebut dikelompokkan ke dalam sub-sub DAS prioritas ke 3, hal ini disebabkan oleh kondisi kinerjanya sekarang sudah Sedang, namun masih dapat ditingkatkan menjadi Baik. Adapun sub-sub DAS yang tidak berubah kinerjanya ada 2 sub-sub DAS yaitu Cisadane2, dan Leuwilisung. Sub-sub DAS tersebut tetap berkinerja Sedang meskipun nilai IPL meningkat dan C, IBE, serta kadar sedimen menurun, tetapi perubahan nilai tersebut cukup kecil sehingga kelas kinerjanya tidak berubah. Dengan demikian ke dua sub-sub DAS tersebut bukan merupakan sasaran arahan penggunaan lahan yang efektif. Pengelompokan prioritas sub-sub DAS hanya didasarkan pada kondisinya saat ini dan potensinya untuk berubah setelah diterapkan alokasi penggunaan lahan menurut Fungsi Kawasan. Prirotas penanganan sub-sub DAS dapat juga didasarkan atas posisinya terhadap sub-sub DAS lainnya. Sub-sub DAS yang berada di bagian hulu mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibanding di bagian hilir. Hal ini disebabkan karena sub-sub DAS bagian hilir diprioritaskan untuk daerah pemanfaatan untuk aktifitas masyrakat yang sangat intensif seperti permukiman, perdagangan, jasa dan lain sebagainya. 79 Gambar 16 Peta arahan penggunaan lahan pada sub-sub DAS Cisadane Hulu 79 64 79