Lokasi dan Waktu Penelitian

30 Data vektor yang disediakan harus dalam bentuk shapefile .shp. Data vektor yang harus dipenuhi yaitu: a. Basins, yaitu lapisan data DAS atau Sub DAS yang berbentuk poligon, setidaknya perlu 1 field atribut yaitu ID DAS dengan tipe integer. b. Streams, yaitu lapisan data jaringan sungai yang berbentuk garis. c. Weather Stations, yaitu lapisan data lokasi stasiun cuaca berbentuk data titik, yang memiliki informasi terkait cuaca harian. Paling sedikit membutuhkan 2 titik stasiun, dan atribut tiap titik stasiun setidaknya memuat 5 field yaitu; STA_ID tipe integer, BEGYEAR tahun awal data, tipe integer, ENDYEAR tahun akhir data, tipe integer, LAT Garis Lintang, tipe Real Number, satuan Derajat desimal; dan LONG Garis Bujur, tipe Real Number, satuan Derajat desimal. d. Soils, yaitu layer data jenis tanah. Field atribut yang dipersyaratkan minimal terdiri dari :  “MU_AWC, merupakan nilai available water-holding capacity atau kapasitas air tersedia setiap unit tanah, dalam satuan “Centimeter”, tipe Real Number. Nilai AWC unit tanah seperti pada Lampiran 1.  MU_KF, merupakan perkiraan nilai erodibilitas tanah atau faktor K untuk setiap unit tanah, tipe Real Number. Nilai K unit tanah seperti pada Lampiran 2.  MUHSG_DOM, merupakan kelas kelompok hidrologi tanah KHT dominan untuk setiap unit tanah. Setiap poligon tanah hanya dapat memiliki nilai teks A, B, C, atau D, dan kolom untuk selain tanah seperti air dapat dibiarkan kosong, tipe text string. Nilai KHT unit tanah seperti pada Lampiran 3.  SURF_OM, menjelaskan kandungan bahan organik tanah , tipe Real Number. Layer data shapfile terkait yang bersifat pilihan antara lain : a. County Bounderies, adalah batas-batas administrasi. b. Water Extraction. adalah titik-titik lokasi pengambilan air baik air permukaan maupun air tanah. 31 c. Tile Drains. Digunakan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi pertanian yang menggunakan pengatusan. Layer data rastergrid yang harus dipenuhi adalah : a. Land UseCover, adalah layer data penggunaan lahan. Atributnya tidak memerlukan kolom khusus namun “grid cell values”-nya harus mengacu pada kode landusecover yang telah disediakan. Jenis penggunaan lahan, kode dan padanannya tersaji dalam Lampiran 4. b. Surface Elevation Topography, adalah layer yang memuat data ketinggian medan. Data ini digunakan untuk menghitung faktor kemiringan dan panjang lereng. Untuk mendapatkan hasil yang baik, resolusi yang digunakan 100 meter hingga 20 meter. Data numerik yang harus dimasukkan dalam sistem adalah data hujan harian, data suhu udara maksimum dan minimum harian. Data hujan disiapkan dalam satuan inci sedangkan data suhu dalam derajat Fahrenheit dalam ekstensi .csv. 2 Aplikasi AVGWLF menyediakan dua pilihan analisis, “Standard Analysis” dan “Urban GWLF RUNQUAL”. Analisis yang digunakan untuk penelitian ini yaitu “Standard Analysis”. 3 Perhitungan jumlah aliran permukaan dan jumlah sedimen dilakukan terhadap setiap sub-sub-DAS yang disediakan dalam menu “Individual Basin Analysis”, maupun sub DAS utama melalui “Aggregate Basin Analysis”. 4 Beberapa nilai paramater dapat dirubah sesuai kebutuhan pengguna atau kondisi lapangan meskipun aplikasi AVGWLF menyediakan secara default. Dalam penelitian ini nilai yang disesuaikan yaitu nilai CN, C dan P. 5 Keluaran hasil perhitungannya disimpan dalam file berekstensi .csv yang dapat ditampilkan pada MS Excel atau berbentuk gambar grafik.

3.5.2.2 Kalibrasi Model

Metode statistik yang digunakan untuk mengkalibrasi model tersebut adalah dengan menghitung koefisien Nash-Sutcliffe E NS dan koefisien determinasi R 2 . Jika nilai simulasi model disimbolkan dengan Q Si , nilai