Skenario RTRW Arahan Penggunaan Lahan Berbasis Konservasi Sumber Daya Air.

69 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan aplikasi AVGWLF, nilai parameter IBE dan S C juga mengalami penurunan. IBE menurun nilainya dibandingkan pada kondisi aktual dari 5,22 menjadi 0,9. Kadar sedimen menurun dari 653,21 mgl menjadi 377,61 mgl. Dari sisi kualitas air, penurunan tersebut berarti terjadi peningkatan kualitas air dibanding kondisi aktual.

5.3.4 Skenario Fungsi Kawasan

Skenario Fungsi Kawasan merupakan komposisi penggunaan lahan di Sub DAS Cisadane Hulu yang didasarkan pada Klasifikasi Fungsi Kawasan berdasarkan SK Mentan No. 837KptsUm111980. Fungsi Kawasan berdasarkan peraturan tersebut dibagi menjadi Kawasan Lindung, Kawasan Penyangga, dan Kawasan Budidaya. Skenario Fungsi Kawasan pada dasarnya juga mengevaluasi penggunaan lahan yang ada saat ini. Skema alokasi penggunaan lahan pada skenario fungsi kawasan ini adalah : a. Permukiman, sawah, perkebunan besar dan hutan pada semua kawasan tetap dipertahankan. b. Penggunaan lahan ladang, semak belukar, lahan terbuka dan perkebunan campuran pada kawasan penyangga dan lindung diubah menjadi hutan. c. Penggunaan lahan ladang, semak belukar, lahan terbuka pada kawasan budidaya tanaman tahunan diubah menjadi perkebunan campuran. d. Penggunaan lahan semak belukar, lahan terbuka pada kawasan budidaya tanaman musiman diubah menjadi sawah. e. Penggunaan lahan semak belukar, lahan terbuka pada kawasan budidaya tanaman musimanpermukiman diubah menjadi permukiman. Hasil analisis menggunakan skenario tersebut menghasilkan perubahan penggunaan lahan dan kinerja DAS seperti pada Tabel 17 dan Tabel 18. 70 Tabel 17 Luas penggunaan lahan berdasarkan Skenario Fungsi Kawasan Penggunaan Lahan Tahun 2010 Skenario Fungsi Kawasan Perubahan Hutan 15.635 39.675 24.040 Ladang 6.694 - -6.694 Lahan Terbuka 165 - -165 Padang Rumput 249 249 - Perkebunan Campuran 10.880 5.580 -5.300 Perkebunan Kelapa Sawit 164 164 - Perkebunan Teh 1.462 1.462 - Permukiman Jarang 9.938 10.142 205 Permukiman Padat 1.239 1.239 - Sawah Irigasi 23.463 26.251 2.788 SemakBelukar 14.873 - -14.873 Tubuh Air 717 717 - Jumlah 85.479 85.479 Hasil analisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi terhadap karakteristik tanah, lereng dan curah hujan Sub DAS Cisadane Hulu diperoleh 5 fungsi kawasan, yaitu kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan budidaya tanaman tahunan, kawasan budidaya tanaman semusim, dan kawasan budidaya tanaman semusimpermukiman. Kawasan yang paling luas areanya adalah kawasan budidaya tanaman semusim menempati 36,7 daerah kajian atau sekitar 31.377 ha. Kemudian berturut-turut terluas ke-dua dan seterusnya adalah kawasan lindung 35,47 30.351 ha, kawasan penyangga 26,0 22.203 ha, dan yang paling kecil areanya adalah kawasan budidaya tanaman tahunan 1.80 1.548 ha. Area hutan di dalam Skenario Fungsi Kawasan jika dibandingkan pada tahun 2010 mengalami penambahan luas 24.040 ha. Penambahan luas hutan tersebut mencakup di dalam kawasan lindung maupun kawasan penyangga. Penggunaan lahan lainnya yang mengalami penambahan area yaitu sawah irigasi seluas 2.788 ha dan permukiman jarang 205 ha. Penambahan area tersebut berasal 71 Gambar 14 Peta penggunaan lahan menurut Skenario Fungsi Kawasan. 71 64 71 72 dari penggunaan lahan semak belukar 14.873 ha, ladang 6.694 ha, perkebunan campuran 5.300 ha dan lahan terbuka seluas 165 ha. Hasil kinerja Sub DAS Cisadane Hulu dengan menerapkan Skenario Fungsi Kawasan secara umum termasuk Baik. Nilai IPL, jika dibandingkan dengan Skenario Aktual, mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya areal vegetasi berupa hutan dan perkebunan campuran. Akan tetapi nilai IPL 0,49 tersebut masih termasuk tingkat Sedang, sama dengan Skenario Aktual. Nilai parameter C mengalami penurunan, berarti secara kuantitas air hujan yang menjadi aliran permukaannya jumlahnya berkurang. Tabel 18 Kinerja DAS berdasarkan Skenario Fungsi Kawasan Kriteria Indikator Parameter Skor Standar A. Kuantitas Air 1. Penutupan oleh vegetasi IPL = 0,49 2 Sedang 2. Koefisien Limpasan C C = 0,19 1 Baik B. Kualitas Air 3. Indeks Bahaya Erosi IBE IBE = 0,87 1 Baik 4. Kandungan Pencemar S = 375,03 mgl 2 Sedang Jumlah 6 Baik Nilai IBE hasil simulasi lebih kecil dari 1 yaitu sebesar 0,87, sehingga tergolong Baik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa skenario Fungsi Kawasan menghasilkan erosi yang masih diperbolehkan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya luas lahan hutan dan kebun campuran, serta berkurangnya lahan ladang dan lahan terbuka. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan syarat dilakukan perbaikan teknik konservasi lahan pertanian pada tingkat yang baik. Rendahnya nilai IBE menyebabkan kadar sedimen dalam aliran permukaan juga menurun, meskipun kelasnya masih tergolong Sedang.

5.3.5 Penggunaan Lahan Berbasis Konservasi Sumber Daya Air Terbaik.

Penentuan skenario terbaik dilakukan dengan memilih skenario yang mempunyai kinerja Baik. Hasil analisis di atas menghasilkan 2 skenario yang