Penggunaan Lahan Berbasis Konservasi Sumber Daya Air Terbaik.

79 Gambar 16 Peta arahan penggunaan lahan pada sub-sub DAS Cisadane Hulu 79 64 79 80 Apabila skenario terbaik diterapkan pada sub-sub DAS, maka seluruh sub-sub DAS akan mengalami perubahan penggunaan lahan karena arahan tersebut. Lima bentuk arahan penggunaan lahan dengan luas tertinggi adalah semakbelukar diarahkan ke hutan, ladang diarahkan ke hutan, perkebunan campuran ke hutan, semakbelukar ke sawah, ladang ke sawah. Semakbelukar yang diarahkan menjadi hutan paling luas terdapat di sub-sub DAS Cianten1 yaitu seluas 1.424 ha, ladang ke hutan terluas di sub-sub DAS Cigombong yaitu seluas 495 ha, perkebunan campuran ke hutan terluas di sub-sub DAS Ciapus seluas 335 ha, semakbelukar ke sawah terdapat di sub-sub DAS Cipinanggading yaitu seluas 252 ha, dan ladang ke sawah terdapat di sub-sub DAS Cigombong yaitu seluas 21 ha. Lima sub-sub DAS yang paling luas karena arahan penggunaan lahan berdasarkan skenario terbaik berturut-turut adalah Ciapus dengan luas perubahan penggunaan lahan 1.744 ha, Cianten1 1.630 ha, Cipuraseda 1.448 ha, Cikaniki1 1.365 ha dan Cisadane1 1.280 ha. Tabel selengkapnya tersaji dalam Lampiran 10.

5.3.7 Evaluasi Arahan Pola Ruang RTRW

Analisis ini dimaksudkan untuk mengevaluasi pola ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW di daerah penelitian. Arahan pola ruang tersebut diperoleh dengan menumpangsusunkan antara peta pola ruang RTRW dan peta skenario Fungsi Kawasan. Hasilnya berupa peta dan tabel yang masing-masing disajikan pada Gambar 17 dan Tabel 21. Berdasarkan Tabel 21, luas arahan Kawasan Fungsi Lindung di Sub DAS Cisadane Hulu lebih besar 4.845 ha dibanding Kawasan Lindung RTRW. Selisih tersebut merupakan penambahan daerah-daearah yang merupakan kawasan lindung yaitu daerah yang mempunyai skor kemampuan lahannya di atas 175 namun berada di luar Kawasan Lindung RTRW, daerah di sekitar sungaidanau berjarak 50-100 m, dan daerah dengan tanah regosol dan renzina. 81 Tabel 21 Luas arahan pola ruang kawasan dan peruntukannya Kawasan Penggunaan Lahan RTRW ha Arahan ha Selisih ha Kawasan Lindung 26.539 31.384 4.845 Hutan Lindung 26.539 31.384 4.845 Kawasan Penyangga 957 25.337 Hutan Produksi 957 21.237 20.280 Perkebunan Campuran - 4.100 -4.100 Kawasan Budidaya 57.983 28.758 -29.225 Tanaman Tahunan 10.907 5.007 -5.900 Pertanian Lahan Basah 18.649 20.488 1.839 Pertanian Lahan Kering 1.138 - -1.138 Permukiman 24.467 2.546 -21.921 Kawasan Perkebunan 2.086 - - 2.086 Kawasan Industri 19 - -19 Sungai Danau 717 717 Jumlah 85.479 85.479 - nilai tersebut merupakan luas penggunaan lahan menurut peruntukan tanpa memperhitungkan penggunaan lahan yang sudah ada di dalamnya. Arahan pola ruang merekomendasikan adanya kawasan penyangga. Kawasan penyangga menjadi penting karena membantu fungsi kawasan lindung secara hidrologis yaitu dengan menjadi daerah resapan air, selain itu kawasan penyangga diharapkan memperkecil tekanan perubahan penggunaan lahan. Arahan terhadap kawasan penyangga ditujukan untuk memperluas kawasan vegetasi permanen untuk meningkatkan nilai IPL. Kawasan penyangga pada arahan pola ruang mampu menambah luas kawasan untuk hutan produksi sebesar 20.280 ha serta mempertahankan perkebunan campuran seluas 4.100 ha.