Analytic Hierarchy Process AHP
26 sumber lainnya. Interpretasi penggunaan lahan dilakukan secara visual
dengan teknik konvergensi bukti untuk mengenali suatu obyek penggunaan lahan. Konvergensi bukti merupakan teknik pengenalan suatu obyek yang
didasarkan atas sebanyak-banyaknya penerapan unsur-unsur interpretasi citra. Unsur interpretasi adalah karakteristik obyek yang tergambar dalam citra dan
digunakan untuk mengenali obyek. Terdapat delapan unsur interpretasi citra yaitu, rona dan warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs, asosiasi.
Penggunaan lahan yang ada diklasifikasikan menurut Klasifikasi Penggunaan Lahan yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional Nomor SNI
7645:2010 untuk skala peta 1 : 50.000. Hasil interpretasi citra diuji ketelitiannya untuk melihat sejauh mana kesesuaiannya dengan data
lapangan. Metode sampling yang digunakan adalah stratified sampling. Metode uji ketelitian yang digunakan adalah metode Confusion Matrix
Calculation Short 1994. Metode ini menyusun perbandingan hasil interpretasi citra dengan hasil cek lapangan dalam suatu matriks kesalahan
Confusion Matrix. Metode ini dapat menghasilkan nilai yang menunjukkan ketelitian hasil interpretasi dalam Overall Accuracy OA dan Kappa
Accuracy KA. b
Data sub DAS dan sub-sub DAS, diperoleh dari analisis data SRTM yang didetilkan dengan data garis kontur dari peta RBI skala 1:25.000.
Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Arc-GIS 9.3 dengan Spatial Analyst tools-Hydrology. Hasilnya berupa poligon Sub DAS Cisadene Hulu
dan 44 sub-sub DAS. c
Data isohyet, diperoleh dari data curah hujan rata-rata tahunan 12 stasiun yang ada di dalam dan di sekitar sub DAS Cisadane Hulu. Pengolahan data
menggunakan perangkat lunak Arc-GIS 9.3 dengan Spatial Analyst tools- Interpolation-Spline.
d Data kemiringan lereng, diturunkan dari DEM SRTM daerah sub DAS
Cisadane Hulu dan sekitarnya menggunakan Spatial Analyst tools-Slope. e
Data tanah yang digunakan mempunyai skala 1:250.000, secara spasial tidak dilakukan perbaikan kualitas data, sehingga menjadi salah satu keterbatasan
27 penelitian ini. Perbaikan kualitas data dilakukan pada atributnya yaitu dengan
mengambil data yang lebih detil dari penelitian sebelumnya.