Arahan Penggunaan Lahan Metode Analisis Data

39 Tabel 6 Luas wilayah berdasarkan kelas kemiringan lereng No Kelas Kemiringan Keterangan Luas Ha 1 0 -8 Datar 3.051 3,57 2 8-15 Landai 29.599 34,63 3 15-25 Agak Curam 18.499 21,64 4 25-40 Curam 18.929 22,14 5 40 Sangat Curam 15.402 18,02 Jumlah 85.480 100,0 Daerah dengan kategori sangat curam banyak terdapat di bagian barat dan selatan. Daerah dengan kemiringan antara 40 ini menempati 18,02 dari wilayah Sub-DAS Cisadane Hulu. Lokasi menyebar pada ketinggian mulai 325 m dpal hingga 2587,5 m dpal, atau berada di daerah pegunungan atau perbukitan. Di bagian selatan hulu terdapat pegunungan dan beberapa puncak gunung yang cukup tinggi mulai dari timur ke barat G. Pangrango adalah 3020 m dpal, G. Salak 2210 m dpal, G. Sumbul 1926 m dpal, G Perbakti 1715 m dpal, G. Gagak 1448 m dpal, G. Kasur 1204 m dpal, G. Kendang 1377 m dpal, dan G. Astana 1511 m dpal.

4.1.2 Geologi

Wilayah Sub DAS Cisadane Hulu, secara geologis, tersusun atas batuan gunung api, batuan sedimen, dan endapan permukaan P3G Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral 1998. Batuan gunung api tersebar di bagian selatan dan tengah daerah penelitian, sedangkan bagian utara banyak tertutup oleh batuan sedimen dan endapan permukaan hasil erosi material di bagian hulu pegunungan. Batuan gunungapi penyusun daerah penelitian ini sebagian besar adalah berupa endapan gunung api muda, di samping terdapat endapan gunung api tua dan batuan terobosan. Batuan endapan gunung api muda terdiri atas batuan gunungapi Pangrango Qvp, batuan gunungapi Salak Qvs, batuan Gunungapi 40 Endut-Perbakti Qvep. Batuan endapan gunungapi tua terdiri atas tuf Qvt, Lava Gunungapi Qvl, dan Breksi Gunungapi Qvb. Material utama pembentuk endapan tersebut dapat berupa breksi, lahar, lava dan tuf breksi berselingan dengan tuf pasir dan tuf halus. Batuan vulkanik menyusun daerah dengan bentuk lahan asal vulkanik pada daerah yang reliefnya bergunung, berbukit, berombak maupun dataran. Batuan sedimen banyak di sebelah utara pada topografi perbukitan hingga dataran. Batuan sedimen tersebut berumur Tersier yang terdiri Anggota Batugamping Formasi Bojongmanik Tmbl, Formasi Bojongmanik Tmb dan Tuf dan Breksi Tmtb. Batuan ini mengisi daerah berrelief perbukitan hingga dataran. Endapan Permukaan yang banyak terdapat di daerah penelitian terdiri atas Kipas Aluvial Qav dan Endapan Aluvial Sungai Qa. Sebagian besar menempati bagian utara daerah penelitian dan berada pada lahan dengan relief datar hingga berombak.

4.1.3 Tanah

Menurut Peta Tanah Tinjau Daerah Cisadane Hulu Skala 1 : 250.000 dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Kementerian Pertanian, di daerah penelitian terdapat 11 satuan peta tanah SPT. Sebaran SPT tersebut disajikan pada Gambar 6, sedangkan perbandingan luas masing-masing SPT disajikan pada Tabel 7. Di bagian hulu tersebar beberapa SPT yang umumnya berada di daerah yang tinggi seperti di perbukitan vulkanik denudasional di bagian barat, kompleks G. Salak di bagian tengah dan di G. Pangrango di bagian timur. Di perbukitan denudasional terdapat SPT Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan Latosol Coklat berbahan induk tuff vulkan yang menempati kurang lebih 3,19 sub DAS. Kedalaman tanahnya berkisar 90-120 cm, tekstur halus dengan drainase agak lambat. 41 Gambar 6 Peta tanah Sub DAS Cisadane Hulu.