Pendapat Pemangku Kepentingan Tentang Penggunaan Lahan

41 Gambar 6 Peta tanah Sub DAS Cisadane Hulu. 42 Di sebelah timurnya, masih di perbukitan denudasional terdapat SPT Asosiasi Latosol Coklat dan Regosol Kelabu. Selain itu terdapat pula di lereng atas sebelah utara G. Salak, sehingga jumlah seluruhnya mencapai 15,68 daerah kajian. SPT ini berasal dari bahan induk tuff, lahar atau endapan lahar vulkan. Kedalamannya kurang dari 30 cm, dengan tekstur tanah kasar dan permeabilitasnya agak lambat. SPT Andosol Coklat Kekuningan menempati 14,68 sub DAS Cisadane Hulu, terdapat di perbukitan denudasional sebelah barat kompleks G. Salak dan di lereng tengah G. Salak bagian timur. Tanahnya berasal dari bahan induk vulkan. Tekstur tanah umumnya kasar, drainase baik dan permeabilitas agak cepat. Tabel 7 Satuan peta tanah Sub DAS Cisadane Hulu No Tanah Luas ha 1 Komp Latosol Merah Kekuningan Latosol Coklat Podsolik Merah Kekuningan Litosol 24,571 28.75 2 Asosiasi Latosol coklat Regosol kelabu 13,402 15.68 3 Andosol coklat kekuningan 12,548 14.68 4 Komp Latosol Merah Kekuningan Latosol Coklat Kemerahan Litosol 10,940 12.80 5 Latosol coklat 7,922 9.27 6 Kompleks regosol kelabu litosol 7,526 8.80 7 Podsolik merah 2,972 3.48 8 Asosiasi latosol coklat kemerahan latosol coklat 2,725 3.19 9 Asosiasi andosol coklat regosol coklat 1,580 1.85 10 Kompleks rensina litosol dan brown forest soil 698 0.82 11 Asosiasi Aluvial Coklat Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan 596 0.70 Jumlah 85.479 100,00 Sumber : PPT 1983. SPT Kompleks Regosol Kelabu dan Litosol luasnya 8,80 sub DAS menempati lereng tengah G. Salak dan berbahan induk material vulkan. SPT ini mempunyai kedalaman Sedang 60-90 cm dengan tekstur tanah kasar dan permeabilitas sedang. SPT Kompleks Rensina, Litosol dan Brown Forest Soil 43 yang berbahan induk material vulkan ini terdapat di sekitar puncak G. Salak, luasnya hanya 0,82 luas sub DAS kajian. Kedalaman solum tanahnya antara 60- 90 cm, tekstur Sedang dengan permeabilitas Sedang. Selanjutnya terdapat SPT Latosol Coklat, merupakan tanah yang juga berbahan material vulkan tersebut mempunyai kedalaman 90-120 cm. Tanah ini terletak di lereng tengah bagian barat G. Pangrango, mempunyai tekstur halus dan permeabilitas agak lambat. Kemudian terdapat SPT Asosisasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat. SPT ini berada di lereng atas G. Pangrango dan sebagian kecil di perbukitan vulkanik tererosi di bagian barat daya, dengan kedalaman kurang dari 30 cm. Bahan induknya material vulkan bertekstur kasar dengan permeabilitas yang agak cepat. Hilir Sub DAS Cisadane sebelah barat, di sekitar S. Cikaniki tanahnya berupa Kompleks Latosol Merah Kekuningan Latosol Coklat Kemerahan dan Litosol. Kedalaman tanahnya mencapai 120 cm, teksturnya agak halus dengan permeabilitas agak lambat. Adapun di daerah perbukitannya, terdapat SPT Podsolik Merah. Tanah dengan kedalaman sekitar 30-60 cm ini mempunyai tekstur agak halus, sedangkan daya permeabilitasnya agak lambat. Di sebelah timur laut, terdapat sebagian kecil SPT Asosiasi Aluvial Coklat Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan. Kedalaman solum tanahnya kurang dari 30 cm, tekstur agak halus dan permeabilitasnya sangat lambat.

4.1.4 Iklim

Sub DAS Cisadane menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson mempunyai iklim tipe hujan A artinya termasuk daerah yang sangat basah. Hal ini didasarkan pada Q hasil perhitungan yaitu sebesar 2,6 Q= 14,3. Bulan kering terjadi di antara Juli – September, sedangkan bulan lainnya termasuk ke dalam bulan- bulan basah. Rata-rata curah hujan daerah penelitian adalah sebesar 3097,65 mmth. Curah hujan rata-rata tahunan secara umum bertambah nilainya semakin kearah tenggara. Sebaran curah hujan rata-rata tahunan dapat dilihat pada Gambar 7. 44 Gambar 7 Peta sebaran curah hujan Sub DAS Cisadane Hulu.

4.1.5 Hidrologi

Sub DAS Cisadane Hulu mempunyai sungai utama yaitu Sungai Cisadane yang berhulu di G. Pangrango dan G. Salak dengan panjang berdasarkan peta RBI adalah 111,28 kilometer. Sungai ini mempunyai anak-anak sungai utama di antaranya Ciampea, Cihideung, Ciapus, Cisindangbarang, Cinangneng, Cibungbulan, Cikaniki, Cikaluwung, Puraseda, Cianteun, Cipinanggading, Ciaruteun dan Ciherang. Menurut Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten, berdasarkan data debit dalam periode 1991 sampai 1998, sungai-sungai tersebut menghasilkan debit rata-rata bulanan 115,315 m3det di stasiun Batubeulah, dengan debit bulanan rata-rata terendah pada Agustus sebesar 85,45 m3det dan tertinggi pada bulan Januari sebesar 133,98 m3det. Air sungai Cisadane merupakan sumber air baku bagi kebutuhan konsumsi untuk KabupatenKota Tangerang dan Tangerang Selatan serta sebagian wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kualitas air permukaan di Sub DAS Cisadane Hulu pada umumnya masih berada di bawah Baku Mutu Lingkungan kecuali nilai TSS, Sulfida, Khlor,