Skenario Aktual Arahan Penggunaan Lahan Berbasis Konservasi Sumber Daya Air.

66 belum optimal diubah ke penggunaan lain dalam mendukung upaya konservasi air dan yang tidak sesuai diubah ke penggunaan lain yang sesuai dengan kemapuan lahan dan mendukung upaya konservasi. Perubahan dilakukan terhadap penggunaan lahan yang mempunyai faktor penghambat yang masih dapat diperbaiki atau yang mempunyai sub kelas e, w, s. Lebih rinci skema alokasi penggunaan lahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Permukiman, sawah, perkebunan besar dan hutan pada semua kelas tetap dipertahankan. b. Perkebunan campuran pada kelas II, III, dan IV dipertahankan, sedangkan pada kelas V, VI dan VII diubah menjadi hutan. c. Ladang, semakbelukar, tanah terbuka pada subkelas IIw, IIIw, IIIs, diubah menjadi sawah dan yang terdapat pada kelas subkelas IIe, IVe dan IVs diubah menjadi ladang, sedangkan pada kelas V, VI dan VII diubah menjadi hutan. Luas penggunaan lahan hasil penyusunan skenario Kemampuan Lahan disajikan pada Tabel 15, sedangkan persebarannya disajikan pada Gambar 13. Tabel 15 Luas penggunaan lahan berdasarkan Skenario Kemampuan Lahan Penggunaan Lahan Tahun 2010 Skenario Kemampuan Lahan Perubahan Hutan 15.635 27.805 12.170 Ladang 6.694 9.494 2.800 Lahan Terbuka 165 -165 Padang Rumput 249 249 - Perkebunan Campuran 10.880 8.475 -2.405 Perkebunan Kelapa Sawit 164 164 - Perkebunan Teh 1.462 1.462 - Permukiman 9.938 9.938 - Permukiman Padat 1.239 1.239 - Sawah 23.463 25.936 2.473 SemakBelukar 14.873 - -14.873 Tubuh Air 717 717 - Jumlah 85.479 85.479 67 Bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010, Skenario Kemampuan Lahan menghasilkan perubahan penggunaan lahan antara lain, hutan meningkat 12.170 ha menjadi 27.805 ha, penggunaan lahan ladang bertambah 2.800 ha menjadi 9.494 ha. Di bagian barat penambahan areal hutan dan ladang banyak terdapat di daerah hulu S. Cikaniki dan S. Cianten, sedang di bagian selatan banyak terdapat di lereng G. Salak dan G. Pangrango. Penggunaan lahan lainnya yang bertambah luasnya adalah sawah, yaitu dari 2.473 ha menjadi 25.936 ha. Perubahan lahan menjadi sawah banyak terdapat di bagian tengah sub DAS Cisadane Hulu dari sisi barat hingga ke timur, dan sebagian kecil di sisi utara di sekitar sekitar S. Cikaniki. Penambahan lahan-lahan tersebut di atas berasal dari semakbelukar sebanyak 14.873 ha, perkebunan campuran seluas 2.405 ha dan lahan terbuka seluas 165 ha. Pola penggunaan lahan dengan skenario kemampuan lahan menghasilkan kinerja DAS seperti disajikan dalam Tabel 16. Tabel 16 Kinerja DAS Berdasarkan Skenario Kemampuan Lahan Kriteria Indikator Parameter Skor Standar A. Kuantitas Air 1. Penutupan oleh vegetasi IPL = 0,44 2 Sedang 2. Koefisien Limpasan C C = 0,19 1 Baik B. Kualitas Air 3. Indeks Bahaya Erosi IBE IBE = 0,90 1 Baik 4. Kandungan Pencemar S = 377,61 mgl 2 Sedang Jumlah 6 Baik Nilai parameter IPL untuk skenario kemampuan lahan adalah sebesar 0,44. Hal ini menunjukkan bahwa penutupan lahan oleh vegetasi permanen mengalami penambahan dibandingkan dengan kondisi aktual. Penambahan tersebut disebabkan oleh penambahan lahan hutan yang cukup banyak, meskipun lahan perkebunan campuran mengalami pengurangan. Hal tersebut memberikan kontribusi terhadap turunnya nilai C dari 0,28 pada kondisi aktual menjadi 0,19. 68 Gambar 13 Peta penggunaan lahan menurut skenario Kemampuan Lahan. 68 67 69 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan aplikasi AVGWLF, nilai parameter IBE dan S C juga mengalami penurunan. IBE menurun nilainya dibandingkan pada kondisi aktual dari 5,22 menjadi 0,9. Kadar sedimen menurun dari 653,21 mgl menjadi 377,61 mgl. Dari sisi kualitas air, penurunan tersebut berarti terjadi peningkatan kualitas air dibanding kondisi aktual.

5.3.4 Skenario Fungsi Kawasan

Skenario Fungsi Kawasan merupakan komposisi penggunaan lahan di Sub DAS Cisadane Hulu yang didasarkan pada Klasifikasi Fungsi Kawasan berdasarkan SK Mentan No. 837KptsUm111980. Fungsi Kawasan berdasarkan peraturan tersebut dibagi menjadi Kawasan Lindung, Kawasan Penyangga, dan Kawasan Budidaya. Skenario Fungsi Kawasan pada dasarnya juga mengevaluasi penggunaan lahan yang ada saat ini. Skema alokasi penggunaan lahan pada skenario fungsi kawasan ini adalah : a. Permukiman, sawah, perkebunan besar dan hutan pada semua kawasan tetap dipertahankan. b. Penggunaan lahan ladang, semak belukar, lahan terbuka dan perkebunan campuran pada kawasan penyangga dan lindung diubah menjadi hutan. c. Penggunaan lahan ladang, semak belukar, lahan terbuka pada kawasan budidaya tanaman tahunan diubah menjadi perkebunan campuran. d. Penggunaan lahan semak belukar, lahan terbuka pada kawasan budidaya tanaman musiman diubah menjadi sawah. e. Penggunaan lahan semak belukar, lahan terbuka pada kawasan budidaya tanaman musimanpermukiman diubah menjadi permukiman. Hasil analisis menggunakan skenario tersebut menghasilkan perubahan penggunaan lahan dan kinerja DAS seperti pada Tabel 17 dan Tabel 18.