Sistem Informasi Geografi SIG

19 Equation USLE. Nilai SDR ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan antara luas DAS dan besarnya SDR. Nilai SDR dapat diketahui apabila luas DAS yang diteliti sudah diketahui, setelah diplotkan ke dalam grafik tersebut. Nilai A diperoleh dengan persamaan dasar : A = R.K.L.S.C.P ............................................................................. 4 di mana R adalah faktor erosivitas curah hujan dan limpasan permukaan; K adalah faktor erodibilitas tanah; L adalah faktor panjang lereng; S adalah faktor gradien kemiringan lereng; C adalah faktor pengelolaancara bercocok tanam; dan P adalah praktek konservasi tanah secara mekanik.

2.8 Analytic Hierarchy Process AHP

AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria multi kriteria. Metode ini mula-mula dikembangkan oleh Thomas L. Saaty sekitar tahun 1970- an. Model pendukung keputusan ini menguraikan masalah multifaktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki dapat menguraikan masalah yang kompleks ke dalam kelompok-kelompoknya secara berjenjang sehingga permasalahan menjadi terstruktur dan sistematis. Dalam perkembangannya AHP dapat digunakan untuk menganalisis penggunaan lahan dan kesesuaian lahan secara komprehensif, yang mempertimbangkan aspek biofisik, ekonomi, dan sosial Baja 2002. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam bentuk hirarki Marimin 2004. Selanjutnya, tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subyektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel yang lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. 20 Metode AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu: a. Dekomposisi. Berdasarkan prinsip ini, struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hirarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai ke khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatifnya. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detil, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level baru. b. Perbandingan penilaianpertimbangan comparative judgements Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas. c. Sintesa Prioritas Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dan kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya merupakan gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level sesuai dengan kriterianya.