Analisis Pemasaran ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6.1

87 Kemasan produk jus buah CV WPIU adalah kemasan botol plastik berukuran 250 mililiter dan label produk. Penentuan jenis kemasan botol plastik berukuran 250 mililiter berdasarkan survey pasar bahwa kemasan produk lebih marketable karena bisa dihabiskan dengan sekali minum dan tidak merubah tekstur. Saat ini perusahaan masih memproduksi jus buah dalam satu kemasan. Akan tetapi preusahaan telah memiliki rencana jangka panjang untuk mengeluarkan produk berukuran 500 dan 1000 mililiter. Kekuatan lain yang dimiliki perusahaan ialah label produk yang didisain sendiri oleh anak dari pemilik perusahaan yang juga menjadi sekutu komanditer CV WPIU. Label produk CV WPIU menjelaskan komposisi gizi, logo halal, nomor izin Dinkes, tanggal kadaluarsa, dan barcode. Label tersebut disajikan dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Ini merupakan kekuatan yag dimiliki perusahaan karena produknya telah memenuhi syarat untuk memasuki pasar lokal maupun ekspor. Produk CV WPIU telah terdiversifikasi karena mengeluarkan tiga varian produk yaitu jus buah dan sirop. Pada saaat tertentu CV WPIU juga memproduksi selai dan kripik buah, yaitu untuk kepentingan pameran komoditas unggulan Kota Depok. Proporsi produksi menurut input yang digunakan CV WPIU yaitu 60 persen belimbing, 25 persen jambu biji merah, dan 15 persen wornas wortel-nanas. Proporsi tersebut ditentukan berdasarkan permintaan konsumen dan ketersediaan input. 2 Bauran Promosi Kegiatan promosi merupakan usaha komunikasi yang diterapkan untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai produknya yang dapat dilakukan dalam berbagai sarana. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan ini dilakukan melalui personal selling, pameran, souvenir, dan liputan. Personal selling dilakukan CV WPIU dengan berhubungi calon pembeli untuk menawarkan produk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan calon pembeli. Personal selling dilakukan dengan mendatangi kantin sekolah-sekolah, koperasi, bank, maupun instansi yang dikenal oleh pemilik perusahaan. Dengan dilakukannya personal selling 88 diharapkan konsumen lebih percaya dan dapat mengenal produk CV WPIU secara langsung. Sebagai bagian dari personal selling, perusahaan membagi souvenir secara gratis kepada calon pembeli berupa bingkisan sampel produk yang ditawarkan perusahaan. Kegiatan promosi lain yang dilakukan perusahaan yaitu dengan mengikuti pameran. CV WPIU telah mengikuti berbagai pameran dan bazar yang diselenggarakan oleh universitas maupun instansi, seperti pameran “Agroindustry Day” dan Pameran Buah-buahan Tropika di Institut Pertanian Bogor, Agrinex, dan event lainnya. Perusahaan juga mendapatkan tawaran dari Pameran Produk Indonesia di Dubai, Abu Dhabi. Apabila 30 persen dari produk CV WPIU terjual di pameran tersebut, maka pihak penyelenggara pameran, yaitu PT. Eka Prima Ekspor bersedia menjadi distributor produk CV WPIU. Untuk promosi produk melalui liputan, CV WPIU sering mendapat tawaran peliputan dari majalah, tabloid, maupun televisi. Media massa yang pernah meliput CV WPIU antara lain : majalah trubus, tabloid peluang usaha, SCTV, TPI, Trans 7, dan Jak TV. Promosi dengan cara liputan dipandang efektif, terbukti dengan meningkatnya permintaan, terutama dari luar daerah. Kekuatan yang dimiliki CV WPIU dalam bidang promosi yaitu dari kemampuan pemilik perusahaan dalam menjalin networking dengan berbagai pihak antara lain Pemda Depok, Koperasi, Kelompok Tani, Universitas, serta instansi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan CV WPIU. Kelemahan perusahaan dari segi promosi yaitu promosi yang dilakukan CV WPIU masih cenderung pasif. Selama ini perusahaan yang mendapatkan tawaran dari media massa. CV WPIU sendiri tidak mencantumkan iklan maupun kegiatan promosi ke dalam anggaran perusahaan. Padahal kegiatan promosi secara aktif penting dilakukan terlebih lagi apabila perusahaan telah merambah ke supermarket. 3 Bauran Distribusi Kegiatan distribusi merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mengantarkan barang ke tanagan konsumen pada waktu yang tepat. Distribusi 89 produk CV WPIU dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Distribusi secara langsung digunakan untuk wilayah pemasaran di sekitar Kota Depok, yaitu melalui pameran-pameran, kantin-kantin koperasi sekolah, kampus Universitas Indonesia, Universitas Gunadharma, dan BSM, gedung olahraga, dan perkantoran Bank Jabar dan Kejaksaan. CV WPIU juga bermitra dengan Kelompok Tani Makmur Sejahtera dengan membuka outlet di Cinere, Pondok Cabe, dan Kelapa Dua. Pemasaran tidak langsung CV WPIU dilakukan untuk menjangkau pemasaran ke daerah-daerah di luar kota Depok melalui kemitraan dengan agen-agen yang tersebar di beberapa daerah, antara lain: Cirebon, Pontianak, Bangka Belitung, Oki Ogan Komering Ilir, Batam, dan Pekan Baru. Dari agen tersebut, produk jus buah Winner ada yang dijual langsung kepada konsumen maupun disalurkan ke pengecer baru kemudian kepada konsumen akhir. Saluran distribusi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Aliran Distribusi Produk Minuman Sari Buah CV Winner Perkasa Indonesia Unggul Sumber : CV Winner Perkasa Indonesia Unggul 2009 4 Bauran Harga Kebijakan penetapan harga sama pada setiap produk yang dikeluarkan oleh CV WPIU, yaitu cost based pricing. Cost based pricing yaitu penetapan harga dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk ditambah dengan keuntungan yang diinginkan perusahaan atau yang disebut mark up. Harga jus buah yang ditetapkan CV WPIU bervariasi. Untuk pembelian secara eceran, perusahaan menetapkan harga Rp 3.500,00 per botol. Khusus untuk di pameran, CV WPIU menetapkan harga hingga Rp 5.000,00 per botol. Untuk pembelian partai besar di atas 120 botol, perusahaan Pengecer CV WPIU AgenDistributor Konsumen 90 menetapkan harga sebesar Rp 2.500,00 per botol. Apabila perusahaan menjual melalui agen, maka perusahaan hanya menentukan harga hingga sampai ke tangan agen. Untuk selanjutnya agenlah yang memiliki wewenang untuk menentukan harga. Strategi penetapan harga berbeda apabila perusahaan memasuki pasar supermarket. Untuk harga di tingkat supermarket, perusahaan menetapkan harga dasar sebesar Rp 3.200,00 per botol belum termasuk discount 15 persen, sehingga harga terendah yang dapat diberikan perusahaan kepada pihak supermarket yaitu sebesar Rp 2.720,00 per botol. Untuk mencegah penipuan, perusahaan pada umumnya menetapkan ssistem pembayaran tunai kepada agen penjualan. Apabila agen dinilai dapat dipercaya, maka perusahaan mengijinkan agen untuk membayar uang muka terlebih dahulu.

6.4.3 Analisis Keuangan dan Akuntansi

Kondisi keuangan CV WPIU berjalan baik karena merupakan modal sendiri dan tidak memiliki beban hutang. Modal usaha adalah modal pribadi pemilik, sedangkan dana dan modal operasional perusahaan berasal dari keuntungan usaha yang diinvestasikan kembali. CV WPIU saat ini tidak menerima bantuan dari lembaga keuangan. Akan tetapi perusahaan berencana untuk melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan sebagai tambahan modal untuk menambah kapasitas produksi untuk memasuki pasar supermarket. Kondisi keuangan perusahaan saat ini merupakan kekuatan apabila perusahaan mengajukan kredit ke lembaga keuangan. CV WPIU masih melakukan pencatatan keuangan secara sederhana, masih berupa garis besar mengenai penerimaan dan pengeluaran perusahaan, belum berupa sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Ini merupakan kelemahan perusahaan karena dengan adanya pencatatan akuntansi yang sistematis dan terkomputerisasi, dapat membantu perusahaan dalam megevaluasi dan menilai kinerja perusahaan dengan lebih tepat dan efisien. Laporan keuangan yang terperinci juga membantu CV WPIU dalam perolehan tambahan modal dan sebagai pertimbangan lembaga keuangan untuk memberikan kredit kepada perusahaan. 91

6.4.4 Analisis Produksi

Kekuatan yang dimiliki CV WPIU pada bidang produksi yaitu adanya peran serta Universitas Pasundan Unpas sebagai pembimbing CV WPIU. Dari kerjasama tersebut, CV WPIU mendapatkan Good Manufacturing Practices GMP yang diterapkan sebagai SOP perusahaan dalam proses produksi semua produk yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menjalin hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku, yaitu Kelompok Tani Makmur Sejahtera. Dengan bermitra dengan kelompok tani, perusahaan mendapat jaminan kontinuitas pasokan bahan baku, terutama belimbing dan jambu biji merah. Dalam mengatasi permasalahan persediaan bahan baku yang musiman, perusahaan telah melakukan pengelolaan persediaan bahan baku dengan mengolah kelebihan bahan baku pada musim panen menjadi puree bubur buah, sehingga perusahaan tidak mengalami kekurangan bahan baku pada saat di luar musim panen. Inovasi perusahaan dengan menciptakan produk jus dan sirup wornas juga dilakukan untuk mengatasi kelangkaan bahan baku di pasaran, selain dengan rasanya yang segar. Kegiatan produksi dan operasi CV WPIU masih menggunakan teknologi yang sederhana. Kelemahan yang dimiliki CV WPIU dari segi produksi yaitu kondisi mesin pulper yang mudah rusak dikarenakan seringnya alat mengalami overcapacity pada proses produksi. Kerusakan alat ini sangat merugikan perusahaan karena perusahaan harus menggunakan blender yang hanya mampu menampung 750 gr buah sekali proses dibandingkan dengan pulper yang mampu menampung 20 kg buah setiap satu kali proses produksi. Selai itu, kondisi pabrik yang sudah tidak memadai, yaitu terdapat kerusakan pada atap dan dinding ruangan sering mengganggu aktivitas perusahaan saat musim hujan.

6.4.5 Analisis Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan. Penelitian dan pengembangan memungkinkan perusahaan untuk menciptakan serangkaian inovasi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan. Penelitian dan pengembangan juga membantu perusahaan dalam mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk yang dihasilkan.