Struktur Organisasi Perusahaan Strategi Pegembangan Usaha Jus Buah Pada CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat

57 Adapun Job description perangkat organisasi CV WPIU antara lain : 1 Direktur Direktur CV WPIU merupakan pemilik perusahaan, yaitu Ibu Maria Gigih sandy yang bertanggungjawab atas maju dan mundurnya CV WPIU, mempertahankan dan mengembangkan usaha, serta memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan arah strategis perusahaan. 2 Sekutu Komanditer pasif Persero komanditer CV WPIU dipegang oleh anak dari pemilik perusahaan. Langkah ini diambil berdasarkan pertimbangan untuk mempersiapkan bakal penerus perusahaan. Persero komanditer berperan dalam perolehan modal bgi perusahaan. Persero komanditer tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan perusahaan, akan tetapi memiliki wewenang untuk mengetahui pertanggungjawaban keuangan dan perkembangan kondisi perusahaan. 3 Bendahara Bendahara bertanggung jawab dalam administrasi dan pencatatan atau dokumentasi aliran uang perusahaan. Bendahara bertanggung jawab langsung kepada pemilik perusahaan. 4 Bagian Produksi Bagian produksi berjumlah empat orang yang terdiri dari empat orang, yaitu dua orang yang bertugas di bagian pengolahan dan dua orang helper yang membantu karyawan di bagian produksi. Bagian produksi membutuhkan personil yang lebih banyak dari bagian yang lainnya, terutama pada musim panen raya. 5 Bagian Pemasaran Bagian pemasaran CV WPIU terdiri dari dua orang yang bertugas memasarkan dan menyalurkan produk sari buah dan sirup CV WPIU. 6 Bagian Pengadaan Bahan Baku Bagian pengadaan bahan baku terdiri dari dua orang. Bagian pengadaan bahan baku bertanggung jawab dalam penyediaan bahan baku yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi perusahaan. 58

5.4 Aktivitas Perusahaan

Aktivitas perusahaan merupakan seluruh kegiatan perusahaan , dari pengadaaan bahan baku hingga penyampaian produk ke tangan konsumen. Adapun aktivitas perusahaan CV WPIU, antara lain pengadaan bahan baku, produksi, dan pemasaran produk kepada konsumen.

5.4.1 Pengadaan Bahan Baku

1 Belimbing Untuk bahan baku utama, pemilik perusahaan menggunakan belimbing varietas Dewa-Dewi yang berkualitas C, yaitu belimbing dengan kualitas terendah. Setiap hari perusahaan disuplai oleh Kelompok Tani “Makmur Sejahtera” yang beranggotakan 30 orang petani belimbing di Kelurahan Pasir Putih yang dekat dengan lokasi produksi CV WPIU dengan harga Rp 1.500,00 jika panen raya dan Rp 4.000,00 di luar panen raya. Perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi kepada anggota kelompok tani, karena merupakan komitmen perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan para petani agar kelompok tani terus menjadi mitra perusahaan sebagai pemasok input. Apabila perusahaan membeli input di luar kelompok tani, maka perusahaan membeli dengan harga yang disesuaikan dengan harga yang berlaku di pasar. Permasalahan dalam pengadaan input adalah apabila pada saat panen raya produksi belimbing melimpah, tapi ada kalanya mengalami kelangkaan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pada saat panen raya, kelebihan input belimbing yang diperoleh dioleh menjadi puree untuk disimpan sebagai persediaan. Akan tetapi, jika kelebihan pasokan terlalu banyak dan kapasitas mesin yang tidak memadai, terkadang terjadi overcapacity pada mesin yang menyebabkan mesin mudah rusak. 2 Jambu Biji Merah Seperti halnya belimbing, sebagian pasokan jambu berasal dari kelompok tani mitra, yaitu Kelompok Tani “Makmur Sejahtera”. Sama halnya dengan belimbing, harga jambu ditetapkan rata-rata sama dengan harga input belimbing, yaitu dengan harga terendah Rp 700,00 pada saat panen raya dan 59 Rp 4.000,00 apabila jambu biji merah langka di pasaran. Jambu biji yang digunakan merupakan jambu biji merah apkir yang tidak memenuhi standar supermarket. Kelompok Tani mensuplai bahan baku jambu biji merah selama tiga hari sekali yang diselingi dengan belimbing, disesuaikan dengan pesanan dari pemilik perusahaan. 3 Wortel dan Nanas Untuk bahan baku buah nanas, perusahaan memberikan bibit nanas kepada anggota Kelompok Tani Makmur Sejahtera untuk ditanam disela-sela belimbing dan dijual kepada perusahaan. Bibit nanas tersebut diperoleh dari Pusat Kajian Buah tropika IPB karena ukuran nanas yang dihasilkan lebih besar. Selain itu, perusahaan juga membeli nanas di pasar apabila mengalami kekurangan suplai dari kelompok tani. Sedangkan untuk wortel, perusahaan membeli bahan baku wortel di pasar sekitar Depok dengan kisaran harga terendah Rp 1.500,00 dan tertinggi Rp 4.000,00. 4 Bahan Penolong Bahan baku penolong antara lain gula pasir putih, Natrium Benzoat, dan Asam Sitrat. Perusahaan membeli bahan-bahan tersebut di toko yang mejual TBM Tambahan Bahan Makanan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan Bogor. Untuk karagen, perusahaan membeli melalui UNPAS Universitas Pasundan Bandung. Bahan-bahan lainnya, seperti kemasan botol plastik, perusahaan mendapat pasokan dari toko plastik di Jembatan Lima, Jakarta. Sedangkan untuk label kemasan diperoleh dari percetakan yang dimiliki oleh anak pemilik perusahaan, yaitu di daerah Bandung.

5.4.2 Produksi

Dalam sehari perusahaan mengolah 120 kg buah belimbing. Buah belimbing tersebut dihaluskan dengan menggunakan alat pulper yang akan menghasilkan 24 liter sari belimbing. Kemudian sari belimbing tersebut diolah bersama berbagai campuran, yaitu Karagen, air putih bersih, gula, diberi tambahan Natrium Benzoat sebagai pengawet, dan Asam Sitrat untuk mengatur tingkat keasaman pH hingga tiga sampai empat. Adapun bahan baku untuk