Politik dan Kebijakan Pemerintah

76 sebagai langkah implementasi kebjakan tersebut yaitu melaksanakan kegiatan memfasilitasi kemitraan antara usaha besar dan kecil dalam rangka investasi daerah Disperindag Depok, 2009. Kebijakan Penanaman Modal yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok dengan mengacu kepada : 1. Undang-undang No. 1 Tahun 1967 Jo No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing PMA. 2. Undang-undang No. 6 Tahun 1968 Jo No 12 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Negeri PMDN berdasarkan keputusan Presiden Rl No. 99 Th. 1998 tentang bidangjenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang jenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah atau usaha besar dengan syarat kemitraan dan Undang-undang No.9 Tahun 1995, tentang usaha kecil. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 99 Tahun 1998 tentang bidangjenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidangjenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah atau usaha besar dengan syarat kemitraan. 4. Keputusan Walikota Depok Nomor 821.2991KptsPerindagHk2004 tentang pembentukan tim fasilitasi dalam rangka kemitraan antara usaha kecil, menengah dengan usaha besar. Kebijakan lain yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan bagi perkembang dan perusahaan yaitu terkait dengan kebijakan Rencana Strategis Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pertanian yang menjadikan belimbing sebagai ikon Kota Depok. Dijadikannya belimbing sebagai ikon Kota Depok meningkatkan dukungan pemerintah terhadap perusahaan yang bergerak pada pengolahan komoditas unggulan Kota Depok. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan Pemerintah Kota Depok tersebut menjadi peluang CV WPIU untuk menjalin kerjasama dalam pengembangan usaha.

6. 2.3 Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Bisnis makanan dan minuman merupakan bisnis yang selalu dibutuhkan. Hal ini terkait dengan energi, nutrisi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas hidup manusia. Demikian halnya dengan bisnis jus buah 77 terkait dengan pentingnya buah-buahan bagi kesehatan sebagai penyedia pasokan vitamin, serat, dan antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, kebutuhan akan konsumsi buah tidak terbatas pada golongan konsumen tertentu. Hal ini terbukti bahwa banyaknya penjual jus buah, baik di pinggir jalan, pusat perbelanjaan, maupun supermarket. Meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi buah seiring dengan pendidikan formal dan non formal yang diperoleh masyarakat menjadi peluang bagi perusahaan untuk berkembang. Seiring dengan kepadatan aktifitas masyarakat, khususnya masyarakat di kota besar, selera masyarakat juga berubah kepada produk-produk yang dapat dikonsumsi secara praktis. Hal ini dapat dilihat dari hasil penyebaran kuesioner terhadap 30 responden jus buah Winner mengenai pengenalan kebutuhan akan jus buah kemasan yang terdiri dari frekuensi mereka mengkonsumsi minuman jus buah kemasan, alasan yang mendorong motivasi mereka mengkonsumsi jus buah kemasan, serta manfaat yang diinginkan dari mengkonsumsi minuman jus buah tersebut. Hasil penyebaran kuesioner terhadap 30 responden, 15 orang responden 50 mengkonsumsi rata-rata 1-3 kali jus buah kemasan dalam sebulan, 12 responden 40 mengkonsumsi jus buah kemasan rata-rata 4-6 kali jus buah kemasan dalam sebulan, dua orang konsumen 6,67 mengkonsumsi rata-rata 7- 10 kali jus buah kemasan dalam sebulan, dan 1 orang konsumen 3,33 menyatakan mengkonsumsi lebih dari 10 kali jus buah kemasan dalam sebulan. Dari 30 responden tersebut, 15 orang 50 menyatakan bahwa motivasi mereka mengkonsumsi jus buah kemasan adalah kepraktisan, delapan orang responden 26,67 dengan alasan sekedar ingin mencoba, empat orang responden 26,67 dengan alasan rasanya yang khas, dan tiga orang responden 10 dengan alasan kandungan gizi. Kemudahan mengkonsumsi dalam bentuk jus buah berbagai kemasan dan ukuran membuat jus buah diminati konsumen di tengah kesibukan mereka. Melalui kuesioner tersebut juga diperoleh informasi mengenai manfaat apa yang mereka cari dengan mengkonsumsi minuman jus buah kemasan. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa 18 orang responden 60 78 menyatakan bahwa manfaat yang dicari dari minuman jus buah kemasan adalah sebagai minuman selingan, sedangkan 12 orang responden 40 mencari manfaat menjaga kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah menganggap bahwa mengkonsumsi minuman jus buah sebagai bagian gaya hidup, baik dengan fungsi sebagai minuman selingan, maupun dengan fungsi kesehatan. Adapun hasil penyebaran kuesioner terhadap proses pengenalan kebutuhan akan minuman jus buah kemasan dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Hasil Penilaian Konsumen Terhadap Pengenalan Kebutuhan Konsumsi Jus Buah Kemasan No. Keterangan Jumlah Persentase

1. Frekuensi pembelian

1 – 3 kali 15 50,00 4 – 6 kali 12 40,00 7-10 kali 2 6,67 Lebih dari 10 kali 1 3,33 Total 30 100 2. Motivasi Pembelian Praktis 15 50,00 Sekedar ingin mencoba 8 26,67 Kandungan gizi 3 10,00 Rasanya yang khas 4 13,33 Total 30 100 3. Manfaat yang dikehendaki Menjaga kesehatan 12 40,00 Sebagai minuman selingan 18 60,00 Simbol status sosial 0,00 Total 30 100 Faktor lain yang dapat menjadi peluang bagi perusahaan ialah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan pasar karena tingkat kebutuhan yang bertambah. Pengaruh pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan peningkatan lapangan kerja dapat dimanfaatkan perusahaan karena menurunnya tingkat upah. Akan tetapi, meningkatnya jumlah penduduk dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena bertambahnya wirausahawan yang menjadi 79 pesaing perusahaan. data laju pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 2005-2008 Tahun Penduduk 000 Jiwa Laju Pertumbuhan 2005 218.868 - 2006 222.747 1,77 2007 225.642 1,30 2008 228.523 1,28 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia 2009

6.2.4 Teknologi

Perkembangan teknologi yang berkembang pada dunia usaha saat ini antara lain teknologi komputerisasi akuntansi, mekanisasi produk, teknologi informatika dan komunikasi, serta teknologi transportasi yang memberikan peluang bagi pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Kemajuan teknologi pengolahan di bidang industri pengolahan sari buah telah menghasilkan berbagai diversifikasi produk minuman sari buah baik dalam bentuk jus, sirup, maupun serbuk. Salah satu teknologi mendasar dalam proses produksi yang digunakan pada usaha jus buah kemasan Winner adalah penggunaan pulper yang berfungsi menghancurkan dan memisahkan daging buah agar diperoleh sari buah yang diinginkan. Salah satu bentuk kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam segi pemasaran ialah perkembangan teknologi di bidang informatika, yaitu penggunaan internet sebagai sarana perusahaan untuk mengetahui perkembangan industri minuman sari buah, informasi pengembangan produk, maupun sebagai media promosi. Konsumen sendiri telah terbiasa dengan teknologi internet dan e-commerce sebagai sarana untuk memperoleh produk yang mereka inginkan. Berdasarkan statistik, hingga 30 Juni 2008 jumlah pengguna internet di Indonesia menduduki peringkat kelima di Asia, yaitu 25 juta users internetworldstats.com. Ini merupakan peluang bagi CV WPIU apabila 80 mempromosikan produknya melalui internet. Akan tetapi, selama ini perusahaan belum memanfaatkan teknologi internet sebagai media pemasarannya. Perusahaan hanya menggunakan telepon selular sebagai teknologi komunikasi dalam transaksi bisnis. Dengan demikian, jangkauan pemasaran perusahaan masih terbatas bila dibandingkan dengan perusahaan lain yang telah memanfaatkan teknologi internet.

6. 3 Analisis Lingkungan Industri

Analisis lingkungan industri dilakukan melalui analisis lima kekuatan persaingan Michael Porter, antara lain persaingan antar anggota dalam industri, ancaman masuknya pendatang baru, posisi tawar-menawar pembei, posisi tawar- menawar pemasok, akses ke saluran distribusi, serta ancaman produk substitusi.

6. 3.1 Persaingan di antara Para Anggota Industri

CV WPIU menghadapi persaingan di antara sesama anggota industri sejenis, yaituperusahaan-perusahaan baik perseorangan maupun kelompok yang bergerak dalam industri minuman sari buah kemasan. Persaingan terjadi baik pada harga maupun persaingan dari segi kualitas produk . Selera masyarakat yang berubah-ubah menuntut perusahaan untuk bersaing dalam merespon perubahan yang terjadi pada pasar. Data Asosiasi Industri Minuman menunjukkan, hingga pertengahan 2008, sudah ada 20 perusahaan besar yang menggarap pasar sari buah. Selain itu, terdapat 35 Industri Kecil Menengah IKM yang bergerak di industri sari buah. Jadi, total merek sari buah yang beredar saat ini 60 merek. Saat ini sudah ada tiga perusahaan besar yang sudah masuk di Industri minuman sari buah. Di antaranya Group ABC dengan ABC Minuman Juice rasa Mangga 250 ml kemasan kotak; Unilever yang mengakuisisi merek minuman sari buah Buavita dan Gogo yang dimiliki oleh PT Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk; dan Coca-Cola Company dengan merek Minute Maid . Selain itu terdapat beberapa merek minuman sari buah kemasan yang terlebih dulu memasuki pasar supermarket, antara lain : Jungle Juice, Berry Juice, dan Sunfresh. Perbedaan produk CV WPIU berbeda dengan produk fruit juce perusahaan besar dikarenakan perbedaan pada permodalan, sumberdaya manusia, pemasaran, dan teknologi yang lebih unggul