Arsitektur Strategik Strategi Pegembangan Usaha Jus Buah Pada CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat

37 arsitektur strategik lahir sebagai jawaban atas tuntutan untuk tampil “lebih menarik” dari pesaing Yoshida, 2006. Menurut Yoshida 2006, untuk menyusun sebuah arsitektur strategik yang lengkap perlu memperhatikan komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. Komponen inti arsitektur strategik berupa visi, misi perusahaan, sasaran atau tujuan organisasi, dan tantangan yang dihadapi perusahaan. Komponen pendamping arsitektur strategik adalah kompetensi inti organisasi dan strategic intent. Setelah menganalisis komponen inti dan komponen pendamping, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis yang disiapkan sebelumnya. Perancangan aritektur strategik dengan menggunakan pendekatan yang dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 4. Perencanaan Strategi dengan Pendekatan Arsitektur Strategik Sumber : Djohar dalam Yoshida 2006 1 Visi dan Misi Organisasi Visi organisasi adalah pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai di masa mendatang what do we want to become. Misi organisasi adalah pernyataan tentang alasan keberadaan organisasi the reason for being. Visi VisiMisi Analisis Internal Industry Foresight Analisis Eksternal Arsitektur Strategik Tantangan Organisasi Sasaran Strategi Kebijakan Program 38 dan misi organisasi harus dinyatakan secara jelas sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang salah bagi setiap anggota organisasi. 2 Analisis lingkungan Internal dan Eksternal Analisis ini merupakan pemindaian terhadap faktor-faktor inernal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi saat ini dan di masa yang akan datang. Analisis internal mencakup analisis terhadap fungsional perusahaan yang terdiri dari manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan. Sedangkan analisis eksternal menggunakan analisis PEST Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi 3 Industry Foresight Redefenisi Masa Depan Industri Industry Foresight memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial dalam organisasi untuk dikembangkan di masa depan dan memungkinkan organisasi untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. Hal ini dilakukan dengan menyusun masa depan industri, sehingga organisasi akan dapat mengontrol evolusi industrinya dan membentuk masa depannya sendiri. 4 Strategic Challenge Tantangan Organisasi Tantangan organisasi adalah sarana atau tata cara operasional yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh keunggulan- keunggulan bersaing baru secara bertahap Hamel dalam Yoshida, 2006. Tantangan organisasi merupakan rencana awal yang perlu dipersiapkan organisasi meliputi potensi bisnis dan perkiraan investasi yang diperlukan untuk merealisasikan bisnis baru. Tantangan organisasi mengidentifikasikan titik fokus utnuk pembangunan kapasitas organisasi dalam jangka pendek maupun menengah. 5 Sasaran Sasaran yang ingin dicapai merupakan tujuan organisasi yang telah dikuantifisir dengan baik. sasaran diidentifikasi dengan memperjelas visi, misi, dan tujuan perusahaan. Biasanya sasaran perusahaan merupakan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Untuk menggambarkan peta arsitektur strategik sendiri belum ada standar yang baku. Gambar arsitektur strategik harus dapat memperlihatkan jalan 39 perubahan yang akan ditempuh organisasi untuk memenangkan persaingan dalam industri tertentu. Memenangkan persaingan tersebut dilakukan dengan cara membangun sendiri kekuatan inti organisasi, dan mengembangkan sendiri batasan industri. Dengan demikian kekuatan inti yang dapat dimaksimalkan untuk meraih kemenangan.

3.6 Kerangka Pemikiran Operasional

Dalam rangka dan upaya mencapai visi, misi, dan tujuannya, CV WPIU dihadapkan pada beberapa masalah baik internal maupun eksternal yang berimbas pada biaya produksi dan tingkat penerimaan penjualan. Akan tetapi, disamping masalah yang dihadapi, terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan serta ancaman yang harus dihindari oleh perusahaan. Oleh karena itu, perlu disusun strategi atau tindakan konkrit dengan memilih alat analisis serta teori yang tepat dan sesuai. Proses perumusan strategi diawali dengan proses penentuan bisnis melalui penetapan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Visi, misi dan tujuan akan menjadi penuntun dalam melakukan tahap analisis selanjutnya agar strategi yang ditetapkan mengarah pada pencapaian tujuan akhir yang memberikan kepekaan arah, memfokuskan usaha-usaha perusahaan, memandu rencana dan keputusan perusahaan serta membantu untuk menilai kemajuan yang ingin dicapai. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada CV WPIU, kemudian mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang dimiliki oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Analisis eksternal mencakup politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Analisis internal perusahaan mencakup bidang fungsional perusahaan, yaitu manajemen, sumberdaya manusia, produksi dan operasi, pemasaran dan distribusi serta permodalan dan keuangan. Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian diriangkum dan dijabarkan ke dalam matriks EFE dan matriks IFE. Total skor kedua matriks tersebut selanjutnya dipadukan ke dalam matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan di dalam industri berdasarkan tiga kelompok strategi, yaitu growth and build, hold and maintain, serta strategi harvest and 40 divest. Kemudian dengan menggunakan matriks SWOT, hasil analisis gabungan dari faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut digunakan untuk memperoleh alternatif strategi bagi pengembangan bisnis perusahaan. Langkah terakhir adalah penyusunan rancangan arsitektur strategik menurut jangka waktu tertentu yang dijabarkan ke dalam program-program kegiatan yang akan dilakukan sebagai langkah implementasi strategi. Serangkaian program trsebut kemudian dipetakan ke dalam desain arsitektur strategik dalam rentang waktu tertentu yang fleksibel berdasarkan kebutuhan perusahaan. Gambar kerangka operasional dapat dilihat pada Gambar 5.